TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan Nasional, yang berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memiliki dua wakil menteri.
Khusus Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari calon Wakil Bidang Pendidikan Musliar Kasim dan calon wakil menteri bidang kebudayaan yaitu Wiendu Nuryanti. Wiendu Nuryanti adalah Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Ia dipanggil bersama Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan yang didapuk menjadi calon wakil menteri pertanian, dan Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Eko Prasodjo yang diplot menjadi calon wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menurut Wiendu, presiden memintanya membangun kebudayaan Indonesia lebih baik lagi. Kebudayan, perlu mendapat ruang cukup sentral sebagai salah satu pilar terpenting pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana fungsi wakil menteri bidang kebudayaan, ia akan bekerja sama dengan wakil menteri bidang pendidikan dalam membantu menteri pendidikan dan kebudayaan. Utamanya merumuskan kementerian menjadi pilar pembangunan kesejahteraan Indonesia ke depan.
"Bahwa kebudayaan dalam arti luas, Indonesia memerlukan adanya satu perumusan kebijakan yang nantinya akan diikuti program-program strategis secara menyeluruh," ujarnya dalam konferensi pers di kediaman pribadi Presiden SBY, Puri Cikeas, Bogor, Sabtu 15 Oktober 2011.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, mengatakan selain berubah nama, memang untuk perjalanan pemerintahan tiga tahun ke depan ada dua wakil menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ditanya nasib wakil menteri Kementerian Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Julian enggan berkomentar banyak.
"Sampai pelantikan kan kami belum bisa sampaikan, masih harus menunggu (presiden). Jadi saya belum bisa berkomentar soal posisi yang sekarang dan nomenklaturnya, sampai itu diumumkan langsung oleh Presiden dan dilantik," ujarnya.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan posisi Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati tetap. Dengan masuknya Mahendra Siregar sebagai wakil menteri keuangan berarti, ada dua wakil menteri di institusi ini. "Sementara saya hanya bisa sampaikan bahwa nomenklatur untuk wakil menteri keuangan itu ada dua bahwa Bu Anny tetap, dan wakil menteri keuangan juga adalah Pak Mahendra Siregar," kata dia di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Puri Cikeas, BOgor, Sabtu 15 Oktober 2011.
Mahendra Siregar masih menjabat sebagai wakil menteri perdagangan. Mahendra dipilih mengisi kursi baru di Kementerian Keuangan berdasarkan kapasitas atau kinerjanya yang dianggap lebih pas membantu menangani bidang keuangan. "Apalagi beliau sebelumnya juga pernah membantu dan bergabung di Kementerian Keuangan sebelum bergabung di Kementerian Perdagangan," kata dia.
Penambahan dua kursi wakil menteri ini untuk membantu kinerja mengingat pentingnya kementerian tersebut. "Ada yang ingin dicapai dari kementerian yang diputuskan nomenklatur baru, atau tambahan posisi baru. Itu sudah pasti akan diatur, tidak akan overlap, tidak akan tumpang tindih," ujarnya.
Julian membantah penambahan wakil menteri di pos-pos tertentu malah membuat gemuk Kabinet Indonesia Bersatu II. Penambahan struktural baru di kementerian diminta tak diartikan sebagai inefisiensi.
"Ambil satu contoh Kementerian BUMN. Kementerian ini membutuhkan satu penanganan yang lebih baik dalam internal, untuk penanganan BUMN dan badan usaha lain. Posisi wamen diharapkan mencegah kebocoran anggaran, atau efisiensi penggunaan anggaran kementerian BUMN, atau badan usaha dibawahnya," kata dia.
MUNAWWAROH