Buntut Penutupan Jalan, Marinir Ajak Dialog Warga Pasuruan
Reporter
Editor
Sabtu, 1 Oktober 2011 16:55 WIB
TEMPO Interaktif, Pasuruan - Kepala Dinas Penerangan Armada Timur Letnan Kolonel (P) Yayan Sugiana menjelaskan instalasi militer merupakan kawasan terbatas. Artinya tidak semua pihak bisa masuk bebas kecuali mendapat ijin dan lolos pemeriksaan petugas. "Ini protap demi menjaga keamanan,"katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Oktober 2011.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi penutupan jalan oleh warga tiga desa di Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Akibatnya jalan raya Pasuruan-Probolinggo macet total. Antrean kendaraan mengular sejauh lima kilometer.
Siapapun, katanya, yang melintas di area militer harus mendapat ijin dan pemeriksaan secara ketat. Tak terkecuali masyarakat sekitar, mereka harus mematuhi aturan tersebut. Ia berharap masyarakat setempat memahami peraturan tersebut.
Namun, untuk menyelesaikan masalah ini Komando Latihan Militer tengah berdialog dengan warga. Sampai ditemukan jalan keluar yang saling menguntungkan. Sehingga Marinir tetap menjaga keamanan daerah militernya dan masyarakat juga tak terganggu. "Win-win Solution-lah," katanya.
Aksi protes bermula gara-gara sejumlah kendaraan warga dilarang petugas TNI Angkatan Laut melintasi persimpangan di markas Komando Latih Korps Marinir tersebut. Padahal jalan tersebut merupakan jalur terdekat yang menghubungkan antardesa.
Mereka menuntut agar jalur desa kembali dibuka serta warga diizinkan mengendarai mobil pikap pengangkut hasil panen melintasi jalan tersebut. Jika tak ditanggapi, warga akan melakukan aksi lebih besar. Dalam aksi itu sejumlah warga dari daerah di sekitar Alas Tlogo ikut bergabung.
Besok, Seribuan Warga Sumberanyar Demo Menolak Tempat Latihan Marinir
2 November 2008
Besok, Seribuan Warga Sumberanyar Demo Menolak Tempat Latihan Marinir
Sekitar 1.500 warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berencana berdemonstrasi menentang rencana pembangunan Markas Komando Latihan Marinir di desa mereka pada Senin (3/11).
Tim Pembela: Tindakan 13 Marinir Mendukung Citra TNI
29 Juli 2008
Tim Pembela: Tindakan 13 Marinir Mendukung Citra TNI
Tim Pembela Hukum 13 personel Marinir terdakwa penembakan 14 warga Desa Alastlogo, Grati, Pasuruan, menilai tindakan 13 Marinir dalam kasus itu mendukung citra Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan bertindak cepat walaupun terdapat korban.
Serpihan Peluru di Tubuh Korban Marinir Tidak Diambil
22 Juni 2007
Serpihan Peluru di Tubuh Korban Marinir Tidak Diambil
Sejumlah serpihan logam proyektil itu masih bersarang di bagian panggul Erwanto. Serpihan itu juga menyebar dan bersarang di pembuluh dan urat syaraf. Jika dipaksa diambil, pembuluh darah bisa pecah atau urat syaraf yang terpotong. Akibatnya akan terjadi pendarahan hebat.
Uji Balistik Kasus Alastlogo Belum Bisa Dilaksanakan
19 Juni 2007
Uji Balistik Kasus Alastlogo Belum Bisa Dilaksanakan
"Administrasi penyidikan yang diminta Laboratorium Forensik Polri itu banyak," ujar Komandan Polisi Militer TNI-AL Lantamal V Surabaya, Kolonel Laut (PM) Totok Budi Susanto.
Kasus Pasuruan akan menjadi perhatian dunia internasisonal jika tidak diselesaikan secara transparan. "Karena kasus ini bisa dibawa ke isu pelanggaran hak azasi manusia," kata politikus dari PDI Perjuangan Sutradara Gintings.