TEMPO Interaktif, Jakarta - Enam helikopter MI-17 buatan Rusia diserahterimakan dari pihak Rusia ke Departemen Pertahanan. Enam helikopter ini akan melengkapi 5 helikopter serbu MI-35 dan 6 helikopter MI-17 yang telah dimiliki Indonesia. Rencananya akan tiba 6 unit lagi pesawat yang sama. "Sehingga genap 18 heli MI-17," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan serah terima di Hanggar Skuadron 26 Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Agustus 2011.
Serah terima ini dilakukan dari pihak JSC Rosoboronexport Rusia kepada Kementerian Pertahanan. Penyerahan ini dilakukan oleh perwakilan JSC Rosoboronexport Rusia Vadim V Varaksin kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo.
Pada acara itu diserahkan enam helikopter MI-17 warna hijau dof. Heli ini merupakan buatan Rusia. Tahun lalu, Indonesia juga telah mendatangkan 6 heli MI-17. Hadir dalam acara serah terima ini, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhi Wibowo, dan Duta Besar Rusia Alexander Ivanov.
Purnomo mengatakan helikopter MI-17 merupakan helikopter yang multipurpose sehingga bisa dimanfaatkan dalam semua kegiatan. Kondisi geografis Indonesia dengan banyak kepulauan dan kondisi daerah yang minim lapangan terbang, dibutuhkan alutsista MI-17. "Indonesia terdiri banyak pulau, belum punya lapangan terbang, dan memiliki ancaman tradisional dan non-tradisional memang diperlukan alutsista seperti heli," katanya.
Ia berharap helikopter ini dirawat dengan baik, mengingat anggaran pembelian alutsista cukup besar. Anggaran untuk pembelian alutsista ini mencapai US$ 56 juta. Dalam kesempatan itu, Purnomo berharap anggaran pembelian alutsista terus meningkat, mengingat perekenomian Indonesia semakin membaik dan APBN sudah mencapai 1.400 triliun. Hal ini dilakukan dalam reformasi jilid II dalam modernisasi alutsista. "Kita sampaikan paparan peningkatan anggaran kita 5 tahun ke depan pencapaian essensial forces," katanya.
Indonesia sejak tahun 1997 sudah jarang melakukan penambahan maupun pembaruan alutsista. Pada 1997, Indonesia sedang mengalami krisis sehingga tidak mungkin melakukan penambahan alutsista. Saat itu, TNI telah melakukan reformasi jilid I dalam bidang organisasi, depolitisasi, dan debisnisasi. Purnomo juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Rusia.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan pemilihan helikopter ini karena memang memiliki kemampuan yang serbaguna dan daya angkut sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dengan total 18 heli MI-17, maka sekali angkut bisa membawa pasukan satu kompi. "Ini akan mendukung pengamanan perbatasan dan pengangkutan logistik," ujarnya.
Duta Besar Rusia Alexander Ivanov mengatakan pemerintah telah memberikan komitmen untuk membantu Indonesia. Pengadaan heli ini menggunakan kredit negara Rusia, melalui penerapan syarat yang ringan. "Pemerintah Rusia ingin kerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pertahanan," katanya.
EKO ARI WIBOWO
Berita terkait
Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis
22 jam lalu
Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini
6 hari lalu
Pesawat Super Hercules pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan segera tiba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024
9 hari lalu
Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia
Baca Selengkapnya75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan
15 hari lalu
Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI
20 hari lalu
Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih
Baca SelengkapnyaKementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah
21 hari lalu
Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas
27 hari lalu
Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan
28 hari lalu
Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.
Baca SelengkapnyaPT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU
38 hari lalu
Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAkhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan
44 hari lalu
Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.
Baca Selengkapnya