Penegak Hukum Sepakat Lindungi Whistle-Blower

Reporter

Editor

Selasa, 19 Juli 2011 13:25 WIB

Harifin A. Tumpa. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pimpinan instansi penegak hukum menandatangani pernyataan bersama untuk memberi perlindungan terhadap peniup peluit (whistle-blower) dalam pengungkapan tindak pidana. Saksi korban maupun pelaku diharapkan tidak ragu menjadi pengungkap tabir kejahatan.

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung Harifin A. Tumpa, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Ketua KPK Busyro Muqoddas, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Abdul Haris Semendawai. Penandatanganan juga disaksikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Joko Suyanto serta Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto.

Menurut Abdul Haris, whistle blower berperan penting dalam pengungkapan kasus sehingga perlu ada penanganan khusus untuk mereka, terutama dalam kejahatan terorganisasi. Dikatakan Harifin, pembuktian kejahatan hukum tidak mudah. "Bukti bisa direkayasa, saksi dari kolega maupun keluarga menghindar. Kalaupun jadi saksi karena terpaksa," ucapnya.

Hal ini sebenarnya diatur dalam pasal 10 Undang-undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi. "Sudah eksis, tapi belum dibuat turunannya," kata Abdul Haris. Oleh sebab itu, melalui penandatanganan pernyataan bersama akan dibuat kriteria peniup peluit, serta penentuan lembaga otoritas penentu bahwa seseorang termasuk whistle blower. Meski landasan hukum rinci tentang otoritas ini belum ada, kata Patrialis, idealnya yang menjadi penentu adalah hakim. "Namun, sebelumnya dalam proses penyidikan dan peradilan ada bahan pertimbangan dari jaksa," Patrialis menimpali.

Jenis pengungkap kejahatan yang dilindungi ada dua, yaitu justice collaborator dan whistle blower. Justice collaborator merupakan pihak yang menjadi bagian dari kelompok kejahatan, sedangkan whistle blower bisa berasal dari luar kelompok ataupun dari dalam kelompok itu. "Akan kami bedakan perlakuan bagi mereka," kata Abdul Haris.

Bagi whistle blower yang merupakan bagian dari sistem kejahatan, kata Harifin, akan ada pertimbangan untuk diberi keringanan. "Kami akan keluarkan surat edaran agar hakim melaksanakan ketentuan ini. Mudah-mudahan Agustus ini sudah bisa kita edarkan," katanya. "MA mengatakan akan beri grasi, itu terobosan," kata dia.

LPSK nantinya akan membantu sosialisasi edaran ini pada pengadilan-pengadilan tinggi di daerah-daerah. Keputusan perkara akan dibuat komprehensif antara pelaku yang mau bekerja-sama dengan yang tidak. "Akan ada gradasi yang jelas," kata Abdul Haris. Hingga kini, kata dia, baru ada kurang dari 10 whistle blower di Indonesia. Misalnya, Susno Duadji dan Agus Tjondro.


ATMI PERTIWI


Berita terkait

DPR Resmi Tetapkan 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

27 hari lalu

DPR Resmi Tetapkan 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

DPR telah menyelenggarakan proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 calon anggota LPSK pada 1-2 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jika Kondisi Darurat LPSK Sedia Berikan Perlindungan Secepatnya Bagi Saksi PHPU, Ini Tugas dan Wewenang Lembaga Ini

30 hari lalu

Jika Kondisi Darurat LPSK Sedia Berikan Perlindungan Secepatnya Bagi Saksi PHPU, Ini Tugas dan Wewenang Lembaga Ini

LPSK siap segera lakukan perlindungan pada saksi PHPU jika kondisi darurat dan genting. Berikut tugas dan wewenang LPSK.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Richard Eliezer Ditahan di Lapas Salemba

27 Februari 2023

Deretan Fakta Richard Eliezer Ditahan di Lapas Salemba

Terpidana Richard Eliezer resmi ditahan di Lapas Salemba mulai hari ini. Proses pemindahan berjalan ketat dan pemindahan Richar demi alasan keamanan.

Baca Selengkapnya

LPSK Tolak Permohonan JC AKBP Dody Prawiranegara di Kasus Narkoba Teddy Minahasa

13 Desember 2022

LPSK Tolak Permohonan JC AKBP Dody Prawiranegara di Kasus Narkoba Teddy Minahasa

LPSK masih membuka ruang bagi AKBP Dody Prawiranegara untuk mengajukan perlindungan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

LPSK Minta Polri Jamin Keamanan Bharada E, Apa Wewenang Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban?

6 Agustus 2022

LPSK Minta Polri Jamin Keamanan Bharada E, Apa Wewenang Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban?

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban meminta Polri menjamin keamanan Bharada E pascapenetapan sebagai tersangka. Apa saja wewenang LPSK?

Baca Selengkapnya

LPSK Anggap Pelapor Kasus Korupsi Dijadikan Tersangka Preseden Buruk

20 Februari 2022

LPSK Anggap Pelapor Kasus Korupsi Dijadikan Tersangka Preseden Buruk

LPSK mengatakan hal itu dikhawatirkan menghambat upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya

Ingin Perlindungan dari LPSK? Mereka Inilah yang Diprioritaskan

10 November 2021

Ingin Perlindungan dari LPSK? Mereka Inilah yang Diprioritaskan

Salah satu syaratnya adalah pemohon pengajuan perlindungan LPSK baik saksi ataupun korban mendapat ancaman, fisik maupun piskis dari pihak tertentu.

Baca Selengkapnya

Prosedur Pengajuan Perlindungan LPSK

9 November 2021

Prosedur Pengajuan Perlindungan LPSK

Permohonan perlindungan dari LPSK dapat dilakukan atas inisiatif saksi dan korban sendiri ataupun permintaan pejabat yang berwenang.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Perlindungan Saksi Belum Jelas  

17 Oktober 2012

Revisi UU Perlindungan Saksi Belum Jelas  

UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban belum mengatur soal perlindungan terhadap pelapor (whistle blower).

Baca Selengkapnya

LPSK: Whistle Blower Belum Aman  

17 Oktober 2012

LPSK: Whistle Blower Belum Aman  

LPSK tak bisa berbuat apa-apa saat Susno Duaji dicatut penyidik Polri yang menjalankan tugasnya berdasarkan Undang-undang

Baca Selengkapnya