Pengunjuk Rasa Temui Perwakilan PBB

Reporter

Editor

Rabu, 10 Desember 2003 13:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah perwakilan massa pengunjuk rasa menemui perwakilan kantor PBB di Jalan Thamrin, Rabu (10/12). Massa diwakili oleh sejumlah tokoh LSM seperti Munir dari Imparsial, Usman Hamid dari Kontras dan beberapa korban pelanggaran HAM diterima utusan PBB, di antaranya staf Humas PBB Valentino Irawan dan Peter dari United Nations Development Programs (UNDP).Munir yang ditemui usai pertemuan dengan wakil PBB tersebut mengatakan dalam pertemuan itu mereka hanya menyampaikan satu tuntutan yakni dibentuknya kembali perwakilan Komisi Tinggi PBB di Indonesia, seperti yang dulu pernah ada dan sekarang berada di Bangkok.Dengan adanya komisi ini di Indonesia, menurut Munir, kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang tidak bisa ditangani di tingkat nasional dapat diajukan ke Komisi Tinggi itu. "Kalau PBB yang minta, mau tidak mau pemerintah harus merespons," ujarnya.Atas tuntutan itu, kata dia, pihak PBB menjanjikan akan menyampaikannya kepada lembaga-lembaga internasional yang berkaitan dengan HAM. Disamping itu mereka juga meminta profil kasus-kasus pelanggaran HAM agar dapat dilampirkan dalam laporan yang akan dikirim ke lembaga-lembaga tinggi tersebut.Munir dalam kesempatan itu juga meminta masalah pelanggaran HAM ini disosialisasikan dalam konfrensi-konfrensi tingkat tinggi internasional. Perwakilan PBB menyatakan sanggup untuk membantu. Sebelum ke PBB, massa melakukan unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia. Selain aktifis LSM, korban pelanggaran HAM dan mahasiswa, ada juga korban penggusuran di Jakarta. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban penggusuran bergerak ke DPR, sedangkan lainnya ke kantor PBB.Ramidi - Tempo News Room

Berita terkait

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

6 menit lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

12 menit lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Lantik Lima Pj Gubernur, Titip Pilkada 2024 dan RPJMD

16 menit lalu

Mendagri Tito Lantik Lima Pj Gubernur, Titip Pilkada 2024 dan RPJMD

Mendagri menyebut, kelima Pj gubernur ini adalah pilihan langsung dari Presiden Joko Widodo dan telah melalui seleksi ketat.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

22 menit lalu

Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

Perayaan Hari Buku Nasional bertepatan juga dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI yaitu pada 17 Mei 1980.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

25 menit lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Duel Persib Bandung vs Bali United di Liga 1, Bojan Hodak Minta Bobotoh Penuhi Stadion Si Jalak Harupat

29 menit lalu

Duel Persib Bandung vs Bali United di Liga 1, Bojan Hodak Minta Bobotoh Penuhi Stadion Si Jalak Harupat

Bojan Hodak berharap pemain Persib Bandung termotivasi lebih meraih kemenangan atas Bali United pada leg kedua semifinal Championship Series Liga 1.

Baca Selengkapnya

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Kritik RUU Penyiaran: Harus Ada Sensitivitas Kemerdekaan Pers

33 menit lalu

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Kritik RUU Penyiaran: Harus Ada Sensitivitas Kemerdekaan Pers

Menanggapi RUU Penyiaran inisiatif DPR tersebut, Amanda mengungkapkan terdapat beberapa pasal yang bertentangan dengan UU 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

35 menit lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

35 menit lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

39 menit lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya