TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons positif lagu berjudul Nyasaruddin yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Hari Widiyanto sekeluarga. Bahkan lagu ini bersama beberapa lagu lainnya yang diserahkan oleh Hari kepada KPK pada Jumat siang akan dipelajari untuk dijadikan bahan kampanye pemberantasan korupsi.
"Masih dipelajari, apakah bisa jadi salah satu bahan sosialisasi dan kampanye," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., Jumat, 17 Juni 2011. "Ada beberapa lagu, soal Indonesia Raya dan soal pendidikan juga."
Hari menciptakan lagu Nyasaruddin pada 2 Juni 2011. Lagu ini kemudian beredar di situs YouTube pada 4 Juni lalu. Duduk melingkar di ruang tamu, dalam rekaman video itu, tampak lima orang yang terlihat seperti anggota keluarga tengah mendendangkan lagu tersebut dengan sangat santai.
Lirik lagu ini di antaranya, "Aku lari dari kenyataan, karena aku ketahuan. Ku tak mau dikambinghitamkan, karena semua ikut merasakan. Aku kabur ke luar negeri, menghindari panggilan polisi. Aku taku akan diadili, karena aku pelaku korupsi."
"Lagu ini kupersembahkan KPK dan bangsa ini," kata pencipta, Hari Widiyanto, di KPK.
Menurut Hari, lagu Nyasaruddin tersebut diciptakan setelah ramai pemberitaan mengenai bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ke luar negeri. Namun, dia berkilah tak ada kaitannya dengan anggota Komisi Energi DPR ini. "Bukan soal itu, ini hanya terinspirasi dengan maraknya korupsi," kata Hari. "Karena kebanyakan para pelaku koruptor lari ke luar negeri dan tidak kembali lagi ke Indonesia."
Penyanyi lagu Nyasaruddin adalah pasangan suami-istri Hari Widiyanto dan Nurul Khoiriyah, serta ketiga anaknya, Fandi Winurdani, Savelli Winurdani, dan Rendi Winurdani, serta keponakan Nurul bernama Subhan dan keponakan Hari bernama Dini Dwilestari. Mereka warga Pasuruan, Jawa Timur.
Tamatan SMA yang mengaku telah banyak menciptakan lagu ini lahir pada 1967. Istrinya, Nurul kelahiran 13 Agustus 1968. Anak-anaknya adalah Fandi kelahiran 1 Februari 1989 (mahasiswa), Savelli (lahir 25 Mei 1994, kelas dua SMA), Rendi (lahir 28 April 2000, kelas V SD).
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
43 menit lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaOgah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
2 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
2 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
5 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
5 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
10 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
12 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
12 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
18 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
18 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca Selengkapnya