TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono mengatakan estafet kepemimpinan bangsa harus jatuh pada generasi muda yang memiliki kemampuan dan kualitas yang lebih baik dibanding dengan generasi sebelumnya. "Kami ini generasi yang akan lengser," kata Boediono dalam sambutan melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Kamis, 16 Juni 2011.
Di depan 4.217 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata, Boediono mengatakan kaum muda adalah pemilik bangsa ini di masa depan. Dia mengaku, selalu merasa senang hadir memenuhi undangan yang berkaitan dengan kaum muda. "Selalu hati saya berbunga-bunga," kata Boediono.
Menurut Boediono, dinamika kemajuan bangsa ditopang dua proses. Pertama, adanya generasi berikutnya yang mempunyai kualitas lebih baik dibanding dengan generasi sebelumnya. Kedua, generasi muda yang memiliki daya kreativitas menciptakan hal-hal baru. Bagi dia, menjadi tugas sejarah dan generasi saat ini mempersiapkan generasi penerusnya agar estafet bangsa ini jatuh pada tangan yang tepat.
Menurut dia, energi yang dimiliki para kaum muda sangat besar. Masalahnya adalah, bagaimana memberikan penyaluran yang tepat untuk energi mereka. Boediono memberi contoh ketika diundang melepas 72 kaum muda yang akan berangkat ke penjuru Indonesia untuk mengajar. Umumnya, daerah tujuan mereka adalah daerah-daerah pelosok. Dia menilai, para pemuda itu merupakan salah satu contoh generasi muda yang masih memiliki idealisme.
Untuk para generasi muda yang akan terjun di tengah masyarakat, Boediono berpesan agar selalu membuka hati, mata, dan telinga. "Di seluruh Nusantara ini, penuh oleh kebudayaan dan kearifan lokal. Dengarkan suara di sekelingmu," kata Boediono.
ANANG ZAKARIA
Berita terkait
Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus
16 jam lalu
Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.
Baca SelengkapnyaBahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis
2 hari lalu
Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaApakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya
2 hari lalu
Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?
Baca SelengkapnyaProtes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat
3 hari lalu
BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.
Baca SelengkapnyaBEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta
3 hari lalu
Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024
3 hari lalu
Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT
4 hari lalu
Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT
4 hari lalu
Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?
5 hari lalu
Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?
Baca SelengkapnyaKIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa
5 hari lalu
Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.
Baca Selengkapnya