Kerusuhan di Rumah Pastur Rafael Terjadi Karena Dendam

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 15:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penyerangan massa prointegrasi terhadap massa prokemerdekaan yang mengakibatkan terjadinya bentrokan dan kerusuhan di rumah pastur Rafael Dos Santoz pada 6 April 1999 lalu, terjadi akibat adanya rasa dendam. Hal tersebut diungkapkan Dodi Haryadi, psikolog dan guru besar Universitas Padjadjaran, Bandung, saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan perkara pelanggaran HAM berat dengan terdakwa mantan Panglima Kodam Udayana Mayjen Adam Damiri di pengadilan ad hoc HAM Jakarta Pusat, Selasa (18/2 ) siang. Latar belakangnya, massa prointegrasi emosi karena adanya kekecewaan dan rasa dendam. Secara historis, keduanya memang telah bermusuhan, kata Dodi. Dodi melihat kekecewaan massa prointegrasi tersebut juga dipicu oleh bersembunyinya tokoh prokemerdekaan Jasinto Da Costa Perreira. Beberapa waktu sebelumnya, Perreira diduga melakukan penculikan anak pegawai negeri di Liquica dan melakukan pembakaran rumah-rumah. Massa prointegrasi cemburu karena massa prokemerdekaan bersembunyi di bawah perlindungan Rafael, katanya. Mengenai terjadinya bentrokan tersebut, Dodi mengatakan massa yang berkumpul memiliki emosi kolektif. Pada dasarnya karakteristik massa yan emosi biasanya irrasional, destruktif, dan brutal. Individu yang mengalami kekecewaan dan kesedihan disebut berada dalam kondisi yang frustasi, sehingga dapat menjadi perilaku agresi, kata Dodi dalam sidang yang dipimpin Emmy Marni Mustafa tersebut. Kemungkinan jatuhnya korban, lanjut Dodi, akan selalu ada. Pasalnya, perilaku massa yang sudah emosi, bisa merusak apa saja demi melampiaskan emosi kolektif. Faktor tujuan sudah tidak relevan lagi, ujar dia. Untuk mengatasi perilaku massa seperti itu, Dodi mengatakan, ada tiga komponen yang sangat menentukan. Pertama, kuantitas, di mana jumlah aparat harus sepadan agar secara psikologis mampu menghentikan ketegangan yang terjadi. Kedua, sarana peralatan yang digunakan harus memadai. Ketiga, metode dan teknik harus tepat. Jika jumlah dua massa yang saling berhadapan itu besar, menurut Dodi, jumlah petugas keamanan seharusnya juga besar. Hal tersebut penting agar sepadan dengan massa yang dihadapi. Dia juga menganggap peran aparat sangat diperlukan karena kondisi massa rawan untuk menjadi brutal kembali. Tujuannya, agar emosi kolektif massa kembali diubah menjadi identitas pribadi, katanya. (Sam Cahyadi Tempo News Room)

Berita terkait

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

1 menit lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

4 menit lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

8 menit lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

9 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

10 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

13 menit lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

14 menit lalu

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

Penalaran Kuantitatif dan Penalaran Matematika UTBK menjadi tes paling sulit karena waktu pengerjaannya terbatas hanya 30 menit.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

20 menit lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

24 menit lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

34 menit lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya