Menurut Iskandar, TNI menunggu kepastian Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, apakah Pemerintah Singapura akan meminta bantuan Indonesia dalam upaya pembebasan itu. Proses pembebasan itu menurut Sitompul berada di bawah kendali Menkopolhukam. "TNI menunggu keputusan," katanya.
Sehari sebelum membebaskan kapal MV Sinar Kudus dan 20 awaknya, perompak Somalia ternyata telah membajak kapal MT Gemini asal Singapura. Di antara 25 awak kapal tanker itu, terdapat 13 orang warga negara Indonesia.
Menurut manajemen perusahaan kapal Glory Singapura, MT Gemini dibajak pada 30 April, pukul 12.33 waktu Singapura, saat meninggalkan perairan Kenya dan tengah menuju Somalia. Kapal itu membawa 28 ribu ton minyak sawit mentah dari Indonesia menuju Kenya.
Selain 13 warga Indonesia, perompak Somalia menyandera 12 kru kapal lainnya. Mereka adalah lima warga Cina, empat warga Korea Selatan, dan tiga warga Burma.
Iskandar mengatakan, jika TNI diajak Pemerintah Singapura melalui tentara mereka dalam upaya penyelamatan, maka TNI akan mempertimbangkan hal itu. "Kami pasti siap bersama-sama. Kalau bisa dengan negara lain juga. Kan ada warga negara lain yang juga disandera," kata Sitompul.
HIngga siang tadi, Menkopolhukam Djoko Suyanto belum menerima permintaan resmi dari Pemerintah Singapura soal pelibatan Pemerintah Indonesia dalam pembebasan sandera.
MAHARDIKA SATRIA HADI