Marty: Tak Ada Deadline Perundingan Thailand-Kamboja

Reporter

Editor

Minggu, 10 April 2011 06:03 WIB

Marty Natalegawa. AP/Achmad Ibrahim

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, diplomasi kembali digunakan sebagai cara untuk mengatasi masalah antarnegara, termasuk dalam konflik Thailand-Kamboja. Meski begitu, tidak ada deadline dalam perundingan batas antara kedua negara itu.

"Diplomasi kembali digunakan, bukan saatnya lagi untuk menggunakan kekerasan," kata Marty di sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan Jepang di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu 9 April 2011.

Marty mengeluarkan pernyataan itu menanggapi proses negosiasi Thailand dan Kamboja dalam Joint Commission on Demarcation for Land Boundary (JBC) pada 7-8 April di Bogor yang masih belum menghasilkan kesepakatan.

"Saya tidak mengatakan masalah ini mudah, saya tidak tahu berapa lama masalah ini akan selesai, tapi yang penting adalah sekarang saatnya menyelesaikan masalah dengan cara-cara damai," jelasnya.

Menurut Marty, kedua negara sudah sepakat bahwa akan ada peninjau dari Indonesia, namun tidak ada tenggat waktu kapan peninjau Indonesia harus ditempatkan di perbatasan Thailand dan Kamboja.

"Peninjau itu sifatnya adalah alat, sedangkan tujuan utama kami adalah memastikan perbatasan Thailand-Kamboja stabil, memang lebih ideal bila ada peninjau kita di lapangan, namun yang penting bagi Indonesia, perbatasan terjaga dan proses politik bergulir," katanya.

Indonesia pada 14 Februari mendapatkan mandat dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi fasilitator konfik perbatasan Thailand dan Kamboja -- dua negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pada awal Februari kedua negara bertetangga itu saling tembak di perbatasan dekat dengan kuil Preah Vihear yang diputuskan oleh Mahkaman Internasional pada 1962 dimiliki Kamboja namun daerah di sekitarnya masih dalam sengketa kedua negara.

Sebelumnya diberitakan bahwa Menlu Kamboja Hor Namhong kecewa dengan sikap pemerintah Thailand yang dianggap mempersulit negosiasi karena berkeras untuk mendapatkan persetujuan parlemen Thailand atas hasil pertemuan JBC sebelumnya.

Kedua delegasi di dalam pertemuan Bogor, Jawa Barat, saling melontarkan argumen terkait konflik tersebut.

"Hal itu lebih baik dari pada saling tembak sehingga dapat dikatakan bahwa keadaaan saat ini sudah lebih baik dibanding pada Februari lalu," ujarnya.

Marty menambahkan bahwa semua menteri luar negeri ASEAN akan berada ke Bangkok untuk pertemuan informal Menteri Luar Negeri ASEAN dan kemungkinan akan membicarakan KTT Asia Timur.

Pada tahun 2011 Indonesia menjadi ketua ASEAN yang berdiri pada 1967 dan terdiri atas dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam dengan total populasi mencapai 580 juta orang.(*)

DIANING SARI | WDA | ANT




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata Thailand Soal Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Bersama Indonesia

30 September 2017

Kata Thailand Soal Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Bersama Indonesia

Thailand siap bergabung dengan Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034.

Baca Selengkapnya

Bertemu Perdana Menteri Thailand, Wakil Presiden Jusuf Kalla Bicarakan Ini

23 Maret 2017

Bertemu Perdana Menteri Thailand, Wakil Presiden Jusuf Kalla Bicarakan Ini

Pariwisata menjadi salah satu bahan pembicaraan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Mangkat, Ini Peringatan Bagi Para Turis

14 Oktober 2016

Raja Thailand Mangkat, Ini Peringatan Bagi Para Turis

Kedutaan asing di Thailand memberi peringatan kepada rakyatnya yang berada di Thailand agar menjaga sensitivitas selama periode berkabung.

Baca Selengkapnya

RI Tunggu Thailand Soal Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol  

14 Oktober 2016

RI Tunggu Thailand Soal Penghormatan Terakhir Raja Bhumibol  

Kementerian Luar Negeri menunggu rencana pemerintah Thailand memberikan penghormatan terakhir untuk Raja Bhumibol Adulyadej.

Baca Selengkapnya

Putri Maha Chakri Sirindhorn Kunjungi Lombok  

10 Maret 2016

Putri Maha Chakri Sirindhorn Kunjungi Lombok  

Putri Maha Chakri Sirindhorn mengunjungi Lombok setelah menyaksikan gerhana matahari total di Ternate.

Baca Selengkapnya

Krisis Thailand, Kesempatan RI Gaet Investor  

27 Mei 2014

Krisis Thailand, Kesempatan RI Gaet Investor  

Pemberlakuan jam malam di Negeri Gajah Putih juga mengurangi produktivitas kerja industri yang awalnya tiga shift menjadi hanya satu shift.

Baca Selengkapnya

Pebisnis Yakin Krisis Thailand Cepat Pulih

26 Mei 2014

Pebisnis Yakin Krisis Thailand Cepat Pulih

Angka ekspor impor Indonesia-Thailand tak terlalu signifikan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Serukan Pemulihan Situasi Thailand  

22 Mei 2014

Indonesia Serukan Pemulihan Situasi Thailand  

Indonesia mendesak pemerintah Thailand untuk segera memulihkan situasi politik di negerinya.

Baca Selengkapnya

KBRI Thailand Minta WNI Jauhi Lokasi Demonstrasi

20 Mei 2014

KBRI Thailand Minta WNI Jauhi Lokasi Demonstrasi

Indonesia telah menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Prihatin Atas Situasi di Thailand

20 Mei 2014

Indonesia Prihatin Atas Situasi di Thailand

Indonesia mengharapkan situasi di Thailand segera kembali normal.

Baca Selengkapnya