Perusahaan Nasional Pemer Alutsista di Pertemuan Panglima ASEAN

Reporter

Editor

Kamis, 31 Maret 2011 20:49 WIB

Replika pesawat patroli maritim jenis CN 235-220 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah industri strategis pertahanan turut meramaikan Pertemuan ASEAN Chiefs of Defence Forces Informal Meeting (ACDFIM) ke delapan di Hotel Sultan, Jakarta. Di tempat yang terbatas sejumlah perusahaan seperti PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, Pindad dan beberapa perusahaan swasta lainnya saling berbaris memamerkan produk unggulan berupa alat utama sistem persenjataan.

Pesawat hasil produksi PT DI misalnya. Menurut staf pemasaran PT DI Teguh Graito pesawat CN 235 asli buatan anak bangsa sudah laku terjual 341 buah sejak 1976-2009. Harga satu pesawat PT DI saat ini dibanderol US$ 20 juta. "Kalau dilengkapi sistem lainnya jadi US$25-30 juta," kata Teguh di Jakarta, Kamis 31 Maret 2011.

Terakhir Malaysia memesan delapan unit pesawat CN 235 dari PT DI. Enam unit digunakan untuk angkut pasukan dan dua unit untuk kenegaraan. Sementara Korea Selatan memesan empat unit yang difungsikan untuk patroli laut.

Selain membuat pesawat, PT DI pun memproduksi komponen yang menghubungkan sayap pesawat dengan badannya untuk pesawat komersil airbus 380. "Ini bukti kalau kami sudah memiliki sertifikat berkelas internasional," kata Teguh.

Sementara itu PT PAL Indonesia sedang mencoba melakukan penawaran dengan Filipina untuk kapal militer berjenis Landing Platform Dock. Kapal ini memiliki panjang 125 meter dan lebar 22meter. "Bisa memuat lima helikopter dan mengangkut 354 orang," kata Bayu Wicaksono Humas PT PAL Indonesia.

Replika-replika seperti pesawat dan kapal berjajar dengan rapi di sepanjang koridor yang menuju Ballroom Hotel Sultan. Contoh senjata api yang dipajang oleh Pindad berhasil menarik perhatian sejumlah pengunjung. Perlengkapan prajurit seperti helm, tas, tenda, kompi ikut meramaikan pertemuan ACDFIM.

Menurut Panglima TNI Agus Suhartono kehadiran perusahaan nasional itu untuk menunjukkan hasil inovasi bangsa Indonesia. "Kita harus bangga," kata Agus.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

17 November 2023

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Bertemu BUMN Senjata Prancis Bahas Produksi dengan Pindad

23 April 2022

Kementerian Pertahanan Bertemu BUMN Senjata Prancis Bahas Produksi dengan Pindad

Kementerian Pertahanan menerima kunjungan Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia, Thomas Gerard.

Baca Selengkapnya

Iran dan Irak Perkuat Kerja Sama Militer

24 Juli 2017

Iran dan Irak Perkuat Kerja Sama Militer

Nota kesepahaman Iran dan Irak juga mencakup penanganan keamanan perbatasan, logistik dan pelatihan militer bersama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Petinggi Militer AS, Panglima Gatot Bahas Intelijen

22 Februari 2017

Bertemu Petinggi Militer AS, Panglima Gatot Bahas Intelijen

Dalam pertemuan itu, Jenderal Gatot Nurmantyo sempat menekankan
pentingnya pertukaran informasi intelejen kedua negara.

Baca Selengkapnya

Ini Sejumlah Agenda Lawatan Jokowi ke Australia Pekan Depan  

13 Februari 2017

Ini Sejumlah Agenda Lawatan Jokowi ke Australia Pekan Depan  

Australia adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan Asia dalam hal perdagangan, investasi, serta pariwisata.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia

5 Januari 2017

Panglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia

Gatot Nurmantyo menegaskan pengiriman tentara tetap dia hentikan sampai ada kejelasan perihal yang terjadi di ADF.

Baca Selengkapnya

Kata Ryamizard Soal Materi Pelatihan ADF Hina Indonesia  

5 Januari 2017

Kata Ryamizard Soal Materi Pelatihan ADF Hina Indonesia  

Bahan pelatihan itu kemudian ditemukan oleh seorang instruktur
bahasa dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan dilaporkan.

Baca Selengkapnya

Menteri Retno Yakin Kasus ADF Tak Ganggu Jokowi ke Australia

5 Januari 2017

Menteri Retno Yakin Kasus ADF Tak Ganggu Jokowi ke Australia

Dijadwalkan pada November tahun lalu, kunjungan Presiden Joko Widodo ditunda karena suasana politik di Indonesia yan memanas.

Baca Selengkapnya

Nasib Kerja Sama TNI-Australia Tunggu Penyelesaian Perkara

5 Januari 2017

Nasib Kerja Sama TNI-Australia Tunggu Penyelesaian Perkara

Kerja sama akan berlanjut setelah TNI serta ADF bersama-sama menyelesaikan kasus penghinaan kehormatan bangsa dan TNI yang terjadi.

Baca Selengkapnya

TNI Hentikan Kerja Sama dengan Australia, Begini Reaksi DPR  

4 Januari 2017

TNI Hentikan Kerja Sama dengan Australia, Begini Reaksi DPR  

Komisi Pertahanan DPR mendukung keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama miiter dengan Australia, tetapi mereka ingin mengetahui alasan TNI.

Baca Selengkapnya