Ahmadiyah Tolak Dialog, Kecuali di Tempat Netral dan Terbuka

Reporter

Editor

Selasa, 22 Maret 2011 12:11 WIB

Papan nama Majelis Amilah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan masjid Baiturrahman yang digunakan jamaah Ahmadiyah di Kota Madiun. TEMPO/ISHOMUDDIN
TEMPO Interaktif, Jakarta -Jemaat Ahmadiyah Indonesia menolak ajakan dialog Kementerian Agama pada Selasa ini. Ahmadiyah hanya mau memenuhi ajakan dialog jika dilakukan secara netral dan terbuka demi menghindari pengalaman buruk.

"Kami hanya akan memenuhi ajakan dialog tapi dengan situasi tertentu, yaitu netral dan terbuka," kata staf humas Ahmadiyah Firdaus Mubarik dihubungi Tempo, Selasa (22/3).

Menurut Firdaus, Ahmadiyah punya beberapa kali pengalaman buruk terkait ajakan dialog yang dilakukan pemerintah. Sepanjang 2007-2008, Ahmadiyah telah memenuhi tujuh kali undangan dialog. Namun hasil dari dialog itu justru untuk menekan Ahmadiyah. "Tujuh kali diskusi tapi tidak terbuka dan posisi tidak netral, justru digunakan untuk menekan Ahmadiyah berupa SKB dan 12 pernyataan sikap," ujar Firdaus.

Karena itu, undangan dialog yang direncanakan dilakukan Kementerian Agama pada hari ini tidak dipenuhi Ahmadiyah. Ahmadiyah hanya mau memenuhi jika undangan dialog dilakukan dalam posisi setara, tidak menekan, dan mengundang orang-orang netral untuk memoderatori. Lokasi dialog pun tidak di Kementerian Agama, tapi di tempat netral. Selain itu, dialog dilakukan secara terbuka dan bisa diakses oleh media atau publik. "Begitu pengertian netral dan terbuka," katanya.

Jika syarat itu dipenuhi, Ahmadiyah bersedia memenuhi undangan dialog. Mereka siap menjelaskan posisi dan menjawab semua fitnah-fitnah yang selama ini ditujukan pada mereka. Fitnah tersebut termasuk soal kenabian maupun kitab suci Al-Qur'an.

Menurut Firdaus, posisi Ahmadiyah terhadap kenabian tetap berpendapat bahwa Muhammad sebagai nabi. Posisi Mirza Ghulam Ahmad dalam paham Ahmadiyah hanya diyakini sebagai imam mahdi. Terkait kitab suci, kata Firdaus, Ahmadiyah tetap berpedoman pada Al-Qur'an. Bahkan Ahmadiyah punya proyek menyebarkan dan menyebarkan Al-Qur'an kedalam 100 bahasa. "Kini kami sudah menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam 80 bahasa, termasuk Jawa dan Sunda," jelas dia.

Sebelumnya, Kementerian Agama mengundang Jemaat Ahmadiyah untuk melakukan dialog. Dialog ini digelar menyusul peristiwa yang terjadi pada Jemaat Ahmadiyah akhir-akhir ini, seperti peristiwa Cikeusik maupun Perda-perda yang melarang ajaran Ahmadiyah.

AMIRULLAH

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya