Batu Bata Tahan Gempa Temuan Siswa Belum Diproduksi  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2011 10:44 WIB

Siswa Kelas XII SMAN 5 Kota Madiun, Jawa Timur, Nina Milasari, menunjukkan temuan batu bata tahan gempa di laboratorium sekolah setempat, (16/3). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO Interaktif, Madiun - Inovasi batu bata tahan gempa temuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Kota Madiun belum diproduksi massal baik oleh pemerintah maupun swasta. Karya ilmiah dan temuan siswa itu memenangkan salah satu medali emas pada olimpade pelajar internasional bidang lingkungan bertajuk International Environtmental Project Olympiad (Inepo) 2010 di Istanbul, Turki, Mei 2010 lalu.

"Saya malah baru dengar Kalau memang sudah teruji, seharusnya bisa dikembangkan atau dikomersilkan karena ini potensi daerah yang bermanfaat bagi masyarakat luas bahkan dunia,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Madiun Purwanto, Jumat (17/3).

Menurut dia, pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pusat seharusnya bisa merumuskan kebijakan untuk mematenkan dan membantu produksinya secara komersil dan massal. Apalagi Indonesia termasuk negara berpoteni gempa cukup tinggi.

Dukungan serupa datang dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Disperindagta) Kabupaten Madiun. “Itu bisa dikembangkan kepada pengrajin batu bata, kalau memang lebih efektif dan menguntungkan, ” ucap Kepala Bidang Perindustrian Disperindagta Kabupaten Madiun Ahmad Najib Farid.

Karena itu, kata Ahmad, ihaknya berencana mengundang SMAN 5 untuk memberikan penyuluhan ke pengrajin batu bata.

Guru pembina Fisika SMA Negeri 5 Kota Madiun, Imam Zuhri, mengaku pernah ada pengusaha asosiasi kontraktor bangunan ramah lingkungan yang menghubunginya dan tertarik untuk bekerjasama. “Tapi tidak ada tindak lanjutnya,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, sekolah sesekali memberikan pengarahan pada pengrajin batu bata tradisional untuk memanfaatkan formula batu bata tahan gempa tersebut.

Penemuan batu bata tahan gempa ini juga belum dipatenkan. “Untuk mengurus hak paten mahal dan sekolah tidak mungkin membiayainya,” ucap lulusan Pendidikan Fisika IKIP Surabaya –sekarang Universitas Negeri Surabaya (Unesa)- ini.

Dengan bimbingan guru, siswa enemukan formula bahan baku pembuatan batu bata yang terbukti memiliki daya tahan dan daya lekat lebih kuat dibanding batu bata yang biasa. “Bahan bakunya hanya tanah liat dan abu limbah pembakaran tebu pabrik gula yang mengandung senyawa silikat,” kata Nina Milasari, salah satu siswa peraih medali emas Inepo itu.

Karya ilmiah berjudul The Use of Sugar Factory Dust in Making Seismic Resistant Bricks atau kegunaan limbah abu (dust) asap pabrik gula dalam pembuatan batu bata tahan getaran atau gempa ini sebelumnya menang dalam lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) tingkat kabupaten dan nasional. Pengujian daya tahan batu bata sudah diuji di Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (TSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya