Wartawan Madura: Hentikan Kriminalisasi Pers Sekarang Juga  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Februari 2011 16:58 WIB

TEMPO Interaktif, PAMEKASAN - Peringatan Hari Pers Nasional yang berlangsung hari ini dimanfaatkan oleh komunitas jurnalis di Pulau Madura untuk meminta semua pihak tidak mudah melakukan kriminalisasi terhadap wartawan.

”Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers harus terus disosialisasikan agar masyarakat lebih memahami tugas-tugas kewartawanan dan tidak memandang pers dan jurnalis sebagai hal yang menakutkan,” kata Koordinator Wartawan Madura Mohammad Ghozi, Rabu (9/2).

Salah satu kasus kriminalisasi terhadap wartawan saat ini sedang ditangani Kepolisian Resor Pamekasan.

Kasus tersebut sampai ke polisi karena ketidaktahuan Ketua Yayasan Akademi Kebidanan (Akbid) Aifa Husada, Sajali, berkaitan dengan tugas wartawan.

Bermula dari kegiatan sekitar 13 wartawan yang berupaya melakukan peliputan kasus kesurupan seorang mahasiswa Akbid Aifa Husada. Namun para wartawan dihadang petugas Satuan Pengaman kampus. Bahkan wartawan dibentak dan diusir dengan alasan tidak ada mahasiswi yang kesurupan. Padahal, wartawan menyaksikan seorang mahasiswi digotong sejumlah temannya dan pengurus Akbid untuk menjalani pengobatan.

Peristiwa yang terjadi 14 Januari 2011 itu, dilaporkan Sajali kepada Polres Pamekasan dengan tuduhan memasuki halaman Akbid tanpa ijin, serta perbuatan tidak menyenangkan. Tiga wartawan yang dijadikan terlapor, yakni Nadi Mulyadi, wartawan Radar Madura, Ahmad Baihaqi, JTV, dan Dedi dari RCTI.

Merasa dihalang-halangi tugasnya, para wartawan melalui Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) melayangkan somasi kepada Sajali agar mencabut laporannya. Tapi tidak diindahkan. Wartawan pun melaporkan Sajali ke polisi karena dinilai menghalang-halangi kerja jurnalistik.

Hingga Senin (7/2) lalu, Polres Pamekasan masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, dan tiga wartawan itu belum dijadikan tersangka.

Ghozi yang juga anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya itu mendesak semua pihak, termasuk lembaga penegak hukum untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik dengan menggunakan Undang-Undang Pers, bukan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). "Kami minta sekarang juga hentikan kriminalisasi terhadap pers,” ujarnya.

Pentingnya sosialisasi Undang-Undang Pers juga didukung Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Pamekasan Muchsin. Dia bahkan mengaku tengah menyiapkan konsep sosialisasi yang mudah dicerna dan dipahami masyarakat. Yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, profesionalisme dan etika wartawan juga perlu ditingkatkan. "Khusus anggota PWI harus diuji kompetensi, supaya lebih profesional," paparnya. MUSTHOFA BISRI.

Berita terkait

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

21 Mei 2020

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

AJI meminta jaksa menghentikan kriminalisasi Eks Pemred Banjahits. Sebab, perkara ini sudah selesai di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

9 Februari 2020

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

Penahanan seorang wartawan di Buton Tengah dianggap tak sesuai prosedur. Tanpa mediasi Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

3 Agustus 2017

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

Seorang jurnalis di Bangladesh ditahan setelah mengkritisi pembagian kambing oleh seorang menteri di Facebook.

Baca Selengkapnya

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

31 Maret 2017

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

Wartawan media online, Boni Lerek, mengklaim pemberitaan kasus korupsi yang dia tulis telah memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

2 November 2016

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

Delapan kasus dugaan pembunuhan terhadap jurnalis hingga kini tak
kunjung tuntas.

Baca Selengkapnya

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

28 April 2016

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

Jerman memeriksa lima jurnalis setelah membuat film dokumenter dan menerbitkan buku. Mereka dituduh membocorkan rahasia negara.

Baca Selengkapnya

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

9 Februari 2016

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

LBH Pers menganggap masih ada lubang untuk mengkriminalkan pers. Salah satunya Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Baca Selengkapnya

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

9 Februari 2016

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

Lembaga Bantuan Hukum Pers menganggap Kepolisian terlalu bawa
perasaan dalam memperkarakan peneliti hukum Erwin Natosmal
Oemar

Baca Selengkapnya

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

9 Februari 2016

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

Di Hari Pers Nasional, AJI memberi catatan soal sikap TNI dan
Kepolisian kepada awak dan perusahaan media.

Baca Selengkapnya

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

7 November 2015

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

Polisi Malaysia bersama petugas dari Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) menggeledah kantor portal berita Malaysiakini.

Baca Selengkapnya