TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Bernard Kent Sondakh mengaku optimis mengenai keamanan laut tahun 2003. Pasalnya, TNI AL telah memiliki tambahan kekuatan armada kapal perang dan kapal patroli cepat. Soal pengamanan laut, TNI AL tidak terlalu worry-lah. Bahkan, saya optimis dan tidak pesimis pada tahun 2003, kata Kent, usai menjadi inspektur upacara memperingati hari Prajurit Korps Wanita TNI AL ke-40, di Mabes TNI Cilangkap, Senin, (6/1). Ditambahkan, keoptimisan itu muncul karena sebagian kapal eks Jerman Timur milik TNI AL telah dapat dioperasikan. Dari 16 kapal korvet eks Jerman Timur tersebut, 12 kapal telah selesai perbaikannya. Sedangkan untuk jenis Frost, dari 14 buah kapal, dua buah telah selesai perbaikannya. Dengan demikian, dari jumlah keseluruhan kapal tersebut, semuanya akan selesai bulan Agustus tahun ini, dan dapat dioperasikan. Kapal-kapal yang telah selesai masa perbaikannya telah beroperasi di wilayah barat dan timur Indonesia. Selain itu, TNI AL juga telah menyiapkan kekuatannya dengan membangun 16 kapal patroli cepat sepanjang 36 meter. Semua kapal itu akan dioperasikan secara merata di masing-masing wilayah barat dan timur Indonesia. Selain mengungkap tentang bertambahnya kekuatan armada perang, Kent menegaskan, tahun 2003 ini pihaknya tidak akan memberikan ampun kepada siapapun yang melakukan pelanggaran di laut. Tindakan akan lebih tegas lagi sampai dengan menenggelamkan kapal dengan menyelamatkan dulu penumpangnya, kata dia. Dalam kaitannya dengan pengamanan laut, lanjut Kent, ia telah memerintahkan kapal-kapal patroli untuk mengunjungi daerah-daerah terpencil. Ia juga mengaku kalau kemarin, dirinya telah mengirimkan telegram kepada mereka yang melakukan patroli untuk menyinggahi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Tujuannya agar mereka masih merasa menjadi bagian dari Indonesia. Kalau mereka tidak pernah dikunjungi merah putih bisa lupa, tegas Kent. Dalam acara ulang tahun itu, Kent menyatakan, prajurit Korps Wanita dan prajurit pria TNI AL memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan maupun peluang jabatan. Siapa yang memiliki dedikasi dan akseptabilitas tinggi, dia akan berpeluang besar menduduki jabatan strategis di TNI AL, kata Kent. Buktinya, lanjut Kent, dengan pengangkatan salah satu perwira menengah Kowal menjadi Laksamana Pertama TNI AL. Laksamana yang dimaksud adalah Christina Maria Rantetana. Untuk itu raihlah kesempatan yang telah dibuka lebar dengan meningkatkan kemampuan dan moralitas agar dapat menghasilkan karya nyata, pesan pria berbintang empat ini. (Bernarda Rurit-Tempo