Gubernur Jambi Didesak Cabut Rekomendasi HTI

Reporter

Editor

Jumat, 21 Januari 2011 14:28 WIB

Hasan Basri Agus (kiri). ANTARA/Ismar Patrizki
TEMPO Interaktif, Jambi -Gubernur Jambi Hasan Basri Agus didesak untuk mencabut rekomendasi perluasan Hutan Tanaman Industri (HTI) di daerah ini. karena dilihat dari kesediaan dan kondisi hutan di rovinsi Jambi sekarang tidak membutuhkan lagi HTI.


Desakan itu antara lain berasal dari Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, sehubungan dengan adanya rencana perluasan HTI di eks HPH Serestra 1 dan Rimba Kartika Jaya dan eks HPH Bina Lestari yang diajukan dua buah perusahaan. Kedua perusahaan ini mengajukan izin HTI seluas 79.066 hektare di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Merangin dan Sarolangun.

Kedua perusahaan ini telah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Jambi pada 2010. Padahal, eks Bina Lestari oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun beberapa waktu lalu telah ditetapkan sebagai kawasan lindung, karena berada di wilayah hulu. Demikian juga dengan eks Serestra 1 dan Rimba Kartika Jaya juga berada di wilayah hulu sungai.

“Kami meminta Gubernur Jambi untuk mencabut rekomendasi tersebut, karena menurut penilaian kami, jika di kawasan yang diajukan tersebut dijadikan HTI, akan mendatangkan bencana ekologi dan ekonomi bagi masyarakat,” kata rahmat Hidayat, Direktur KKI Warsi kepada Tempo, Jumat (21/1).


Kehadiran HTI baru lebih, kata Rahmat, hanya akan semakin memperpanjang persoalan pengelolaan sumber daya alam di Jambi. “Daerah hulu perlu dipertahankan keberadaannya, jika tidak akan menyebabkan terganggunya sumber air yang kemudian akan menyebabkan Jambi mengalami rawan pangan,” ujarnya.

Berdasarkan data, saat ini di Jambi terdapat 18 perusahaan HTI definitif, dengan areal kelola 663.809 hektare. Selain itu juga masih ada yang telah mendapatkan areal pencadangan seluas 110.755 hektare, ditambah dengan yang telah direkomendasikan gubernur seluas 79.066 hektare. Jika di total berarti sudah 853.430 hektare kawasan hutan Jambi yang menjadi HTI.

Kenyataan ini berbanding terbalik dengan hak kelola rakyat yang diakui oleh pemerintah. Untuk diketahui hak kelola rakyat yang sudah diakui pemerintah melalui skema hutan desa baru seluas 2.356 hektare dalam tahap usulan di 53.678 hektare. Jika ditotal kawasan kelola rakyat baru 56.034 hektare. “Dari data ini jelas terlihat bahwa kelola rakyat hanya 6 persen dari kawasan kelola perusahaan HTI,” ujarnya. “Bagaimana masyarakat sekitar hutan akan sejahtera, jika kawasan kelola masyarakat masih sangat minim dan pemerintah masih memihak perusahaan”.


SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Sapu Bersih Dua Kemenangan di Gresik

7 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Sapu Bersih Dua Kemenangan di Gresik

Tim putri Jakarta Pertamina Enduro menyapu bersih dua kemenangan pada lanjutan kompetisi bola voli PLN Mobile Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Awali Putaran Kedua dengan Kalahkan Jakarta Elektrik PLN

10 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Awali Putaran Kedua dengan Kalahkan Jakarta Elektrik PLN

Tim putri Jakarta Pertamina Enduro awali putaran kedua Proliga 2024 dengan kemenangan. Mereka mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-1.

Baca Selengkapnya

Dee Lestari Wakili Asia Tenggara Jadi Pembicara di Doha International Book Fair 2024

11 menit lalu

Dee Lestari Wakili Asia Tenggara Jadi Pembicara di Doha International Book Fair 2024

Dee Lestari membahas soal industri buku, pembajakan buku, dan masa depan penulisan di Indonesia dalam diskusinya di Doha International Book Fair 2024.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

23 menit lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

29 menit lalu

Thiago Alcantara akan Hengkang dari Liverpool, Begini Perjalanan Kariernya

Thiago Alcantara akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

31 menit lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Wacana Penambahan Kementerian, Peneliti LP3ES Sebut Justru Perlu Dibatasi

32 menit lalu

Wacana Penambahan Kementerian, Peneliti LP3ES Sebut Justru Perlu Dibatasi

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, mengatakan seharusnya jumlah kementerian justru harus dibatasi, bukan ditambah.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persib Bandung ke Final Championship Series Usai Kalahkan Bali United 3-0

36 menit lalu

Hasil Liga 1: Persib Bandung ke Final Championship Series Usai Kalahkan Bali United 3-0

Persib Bandung melenggang ke babak final Championship Series Liga 1 usai mengalahkan Bali United 3-0 pada leg kedua semifinal.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

44 menit lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya