Tiga Anggota TNI Jadi Tersangka Video Kekerasan Papua

Reporter

Editor

Rabu, 12 Januari 2011 20:22 WIB

TEMPO Interaktif, JAYAPURA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Erfi Triassunu menetapkan tiga anggota TNI sebagai tersangka kekerasan terhadap warga di Gurage, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. " Sejak beredarnya video kekerasan di internet kami mengirimkan tim khusus ke Puncak Jaya untuk mengetahui lebih jauh kebenaran" kata Erfi kepada wartawan di Jayapura, Rabu 12 Januari 2011.
Setelah mengumpulkan bukti, kata Erfi, pihaknya menetapkan tiga anggota TNI yang terbukti telah melakukan kekerasan terhadap warga Puncak Jaya itu. Video yang beredar itu sendiri berisi gambar adegan tindakan anggota TNI yang pada saat itu sedang bertugas di Puncak Jaya sedang membakar alat kelamin seorang warga.
Tiga anggota itu berinisial IR, TM, dan YA, dan berpangkat Tantama dan Sersan."Siapa pun prajurit Kodam XVII/Cenderawasih yang melakukan pelanggaran hukum harus kita usut tuntas dan tindak dengan tegas," katanya.

Menurut rencana, Kamis 13 Januari 2011, Kodam XVII/Cenderawasih akan menggelar persidangan dengan menghadirkan tiga orang prajurit itu yang telah terbukti telah melakukan kekerasan terhadap warga Puncak Jaya.
Pangdam mengatakan, sidang yang akan digelar besok terbuka untuk umum terutama masyarakat dan media dapat melihat, TNI berkomitmen dengan penegakan hukum yang dilakukan prajuritnya.

"Penyelesaian sidang akan dilaksanakan secara intensif dan secepatnya sebagai upaya TNI untuk lebih serius menyelesaikan kasus tindakan kekerasan tersebut karena kami komit terhadap penegakkan hukum," katanya.

Diketahui, kasus video kekerasan di pos Gurage yang beredar merupakan lanjutan video kekerasan yang muncul sebelumnya di Puncak Jaya.

Sebelumnya Kodam XVII/Cenderawasih telah memvonis empat anggota TNI yang telah terbukti menganiaya warga Kampung Gurage, seperti terekam di video kekerasan pada "YouTube" selama 5-7 bulan pada 9 November 2010 lalu melalui sidang militer.
WDA | ANT

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya