Gubernur NTT Tolak Penetapan APBD Kota Kupang  

Reporter

Editor

Jumat, 7 Januari 2011 08:48 WIB

Frans Lebu Raya. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO Interaktif, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menolak penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kupang tahun anggaran 2011 melalui peraturan Wali Kota Kupang.

"Wali kota sudah ajukan APBD Kota Kupang untuk ditetapkan, namun Gubernur menolaknya, karena dilakukan melalui keputusan wali kota," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTT Frans Salem di Kupang, Jumat (7/1).

Wali Kota Kupang Daniel Adoe mengambil keputusan untuk menetapkan APBD Kota Kupang melalui peraturan Wali Kota. Hal itu dilakukan setelah DPRD setempat menolak membahas ulang RAPBD yang diajukan Pemerintah Kota.

Menurut dia, penetapan APBD harus melalui Peraturan Daerah (Perda). Karena itu, Gubernur menyarankan agar dilakukan koordinasi dengan DPRD Kota untuk membahas RAPBD dan ditetapkan bersama. "Wali kota menolak sidang dan menetapkan APBD 2011 dengan peraturan wali kota," katanya.

Jika tidak ditetapkan melalui perda, katanya, maka gubernur akan membatalkan peraturan wali kota tentang penetapan APBD 2011. Gubernur juga berharap agar polemik kedua lembaga ini segera diselesaikan. "Gubernur akan batalkan peraturan wali kota tersebut, jika tetap dipaksakan," katanya.

Dia mengatakan, akar permasalahan antara kedua lembaga ini karena DPRD memaksa agar pemerintah kota menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2011. DPRD Kota menilai PAD yang ditarik oleh Pemerintah Kota tidak maksimal, terutama pajak perhotelan dan restoran. "PAD Kota Kupang tahun 2010 tidak mencapai target, namun tidak bisa dipaksakan untuk dinaikkan tahun berikutnya," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Kupang, Daniel Adoe mengatakan penetapan APBD 2011 dengan peraturan wali kota dilakukan setelah melakukan konsultasi dengan Pemerintah Pusat. “Kami tetap menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2010 untuk APBD tahun anggaran 2011,” katanya.

Selain itu, menurut dia, sejumlah fraksi di DPRD mendukung untuk menggunakan APBD tahun anggaran 2010, di antaranya fraksi Gerindra, PDIP dan Demokrat serta sejumlah partai yakni partai Patriot Pancasila dan Partai Persatuan Daerah.

Ketua DPRD Kota Kupang, Viktor Lerik mengatakan, pihaknya telah mengundang Pemerintah Kota untuk membahas APBD tahun 2011, namun sampai saat ini belum ada jawaban. "Sudah beberapa kali kita undang tapi tidak pernah ada jawaban," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

6 Oktober 2023

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

Pemprov DKI mengusulkan Rancangan APBD 2024 senilai Rp 81,58 Triliun. Ini peruntukannya menurut Pj Gubernur Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

16 Januari 2023

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

Pemkot Surabaya akan memanfaatkan APBD tahun ini sebesar Rp 11,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

18 Agustus 2022

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

Jaminan pemerintah daerah dapat menganggarkan dana untuk bidang pendidikan agama tertuang dalam UU 23/2014.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

15 Desember 2021

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti membuka penyebab lambatnya penyerapan belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

23 November 2021

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja daerah tersebut hanya naik 3,51 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

9 November 2021

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

Penyusunan APBD tahun 2022 masih diarahkan untuk penanganan Covid-19 yang berkaitan dengan penanganan kesehatan, penanganan ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial.

Baca Selengkapnya

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

30 November 2020

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

PSI menyatakan tak pantas jika anggota DPRD DKI naik pendapatannya di tengah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

6 Februari 2020

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

Inspektorat Jawa Barat melakukan pemeriksaan penggunaan bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Bogor pada APBD kota itu.

Baca Selengkapnya

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

14 November 2019

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

Sri Mulyani meminta pemerintah daerah meniru langkah Presiden Jokowi saat masih menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

12 November 2018

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

Anies Baswedan menjelaskan banyak pekerjaan dalam APBD yang dijalankan tapi pembayarannya tidak ditagihkan.

Baca Selengkapnya