Bunga Rafflesia Arnoldi Tumbuh di Perkampungan Penduduk
Rabu, 29 Desember 2010 13:18 WIB
TEMPO Interaktif, Malang - Sebuah bunga rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai tumbuh di perkampungan penduduk di jalan Kawi Gang Mawar II Kelurahan Cepokomulyo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Bunga langka setinggi 70 centimeter ini tumbuh liar di pekarangan lahan milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang. "Bunga ini tumbuh sejak sepekan lalu," kata warga setempat, Sugianto, Rabu (29/12).
Sugianto yang rumahnya berhadapan langsung dengan tempat bunga bangkai itu tumbuh menjelaskan, bunga itu setiap malam mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau bangkai. Pertumbuhan bunga bangkai, katanya, berlangsung cepat. Namun ia mengaku tak mengetahui asal muasal bunga itu.
Kini bunga bangkai ini menjadi tontonan warga setempat.Mereka tertarik melihat langsung bunga endemik Sumatera terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Mereka kagum dengan warna dan bentuknya yang unik. "Seumur hidup belum pernah melihat langsung bunga bangkai," kata Edi Setiawan yang menonton langsung bunga itu.
Selain menonton, mereka juga tampak berfoto-foto di depan bunga berwarna coklat kemerahan dengan tangkai kuning gading itu. Warga meminta agar bunga bangkai tetap dipelihara. Mereka mempercayai jika bunga bangkai ini bisa menjadi media mengusir makhluk halus.
EKO WIDIANTO
Sugianto yang rumahnya berhadapan langsung dengan tempat bunga bangkai itu tumbuh menjelaskan, bunga itu setiap malam mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau bangkai. Pertumbuhan bunga bangkai, katanya, berlangsung cepat. Namun ia mengaku tak mengetahui asal muasal bunga itu.
Kini bunga bangkai ini menjadi tontonan warga setempat.Mereka tertarik melihat langsung bunga endemik Sumatera terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Mereka kagum dengan warna dan bentuknya yang unik. "Seumur hidup belum pernah melihat langsung bunga bangkai," kata Edi Setiawan yang menonton langsung bunga itu.
Selain menonton, mereka juga tampak berfoto-foto di depan bunga berwarna coklat kemerahan dengan tangkai kuning gading itu. Warga meminta agar bunga bangkai tetap dipelihara. Mereka mempercayai jika bunga bangkai ini bisa menjadi media mengusir makhluk halus.
EKO WIDIANTO
