Buruh Pabrik Tekstil Mogok Tuntut Kenaikan THR

Reporter

Editor

Jumat, 14 November 2003 16:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tak kurang dari 1.000 pekerja pabrik kain PT Delta Merlin Dunia Tekstil, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Jum'at (14/11), mogok kerja. Mereka menuntut pihak manajemen mengeluarkan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 150 persen dari upah minimum regional (UMR) yang mereka terima. Aksi mogok kerja ini sebagai lanjutan dari aksi sebelumnya. Para pekerja PT Delta Merlin Tekstil sejak Selasa (11/11) lalu sudah melancarkan tuntutan peningkatan THR kepada perusahaan. Namun awalnya, tuntutan itu hanya dilakukan puluhan pekerja saja. Karena tuntutan tidak juga dipenuhi, hari ini turun lebih banyak buruh, yaitu sekitar 1.000 orang yang melakukan mogok total. Para pekerja yang kebanyakan perempuan tersebut lebih memilih hanya duduk-duduk di depan pabrik di Jalan Raya Solo-Sragen kilometer 12,5. Seharian penuh mereka menghentikan aktifitas kerja di pabrik. Demonstrasi ini awalnya dipicu pengumuman perusahaan yang ditempelkan di ruang satuan keamanan. Dalam pengumuman, yang ditandatangani Kepala Divisi V Soediyo dan Kepala Personalia Soedarno, disebutkan berdasar kesepakatan, pada Lebaran 2003 perusahaan hanya memberikan THR 100 persen atau satu kali gaji atau upah karyawan, yaitu sebesar Rp 375.000. Sebab, perusahaan masih mengalami krisis. Karyawan tidak terima. Mereka menuntut perusahaan memberikan kenaikan THR hingga 125-150 persen. Pasalnya, tahun lalu saja THR yang diberikan mencapai 125 persen dari UMR. "Masak tahun ini malah turun, padahal pabrik mengalami peningkatan produksi 25 persen," ujar Ketua Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (SPTSK) PT Delta, Ngadiyo, seusai berunding dengan manajemen perusahaan. Para pekerja mengancam jika perusahaan tetap memberikan THR 100 persen mereka akan terus menuntut hingga Lebaran tiba. "Sekarang keperluan hidup juga semakin mahal. Apalagi tuntutan kita ini realistis karena perusahaan kondisinya lebih baik," ujar Puji, salah seorang pekerja lainnya. Ditambahkan Puji, dulu sewaktu perusahaan memberikan THR 125 persen dari UMR saja menimbulkan aksi demontrasi selama tiga hari. Apalagi sekarang hanya memberikan 100 persen dari UMR. Dalam negosiasi kemarin, lanjut Puji, perusahaan tetap berkukuh akan memberikan THR sebesar 100 persen dari UMR. Kali ini perusahaan juga memberikan pengumuman yang ditempel di sejumlah tempat, menyebutkan jika pekerja yang tidak masuk beberapa hari berturut-turut, dianggap mengundurkan diri. "Perusahaan menakut-nakuti dengan pengumuman itu sehingga membuat kawan-kawan keder juga. Tapi kami bertekad akan terus mengupayakan peningkatan THR," tambah Puji yang sudah bekerja selama dua tahun ini. Sementara itu, pintu gerbang pabrik ditutup dan dijaga sejumlah satpam. Para tenaga keamanan tersebut tidak membolehkan wartawan masuk ke dalam pabrik untuk meliput aksi mogok kerja tersebut. Wartawan hanya bisa melihat dari luar pintu gerbang. Pihak perusahaan juga tidak mau menemui wartawan yang hendak meminta konfirmasi. Anas Syahirul - Tempo News Room

Berita terkait

Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua

22 menit lalu

Fakta-Fakta Bambang Hartono Pemilik Como 1907, Pernah Jadi Atlet Indonesia Tertua

Bambang Hartono Pemilik Como 1907 adalah seorang atlet bridge. Ia menjadi atlet tertua kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 di usia 78 tahun.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia Kelas Berat: Tyson Fury Tak Terima dengan Kekalahan, Sebut Oleksandr Usyk Menang karena Simpati Juri atas Ukraina

24 menit lalu

Tinju Dunia Kelas Berat: Tyson Fury Tak Terima dengan Kekalahan, Sebut Oleksandr Usyk Menang karena Simpati Juri atas Ukraina

Tyson Fury tidak terima dengan kekalahan dari Oleksandr Usyk dalam perebutan gelar juara sejati tinju kelas berat.

Baca Selengkapnya

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

29 menit lalu

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.

Baca Selengkapnya

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

37 menit lalu

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) AHY penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa menciptakan solusi pengeloaan air global

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

37 menit lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Minggu 19 Mei: 3 Laga Terakhir Pekan Keempat, Posivo dan STIN BIN Beraksi Lagi

45 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Minggu 19 Mei: 3 Laga Terakhir Pekan Keempat, Posivo dan STIN BIN Beraksi Lagi

Jadwal Proliga 2024 akan kembali hadir pada Minggu, 19 Mei. Tiga laga terakhir pekan keempat akan berlangsung di Gresik.

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

49 menit lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

54 menit lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Thailand Open 2024 Hari Ini, Ana / Tiwi Hadapi Wakil Tuan Rumah Unggulan Pertama

59 menit lalu

Jadwal Final Thailand Open 2024 Hari Ini, Ana / Tiwi Hadapi Wakil Tuan Rumah Unggulan Pertama

Pertandingan Ana / Tiwi akan menghadapi Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajonjai di final Thailand Open 2024 akan dimainkan di partai keempat.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

1 jam lalu

1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

Ritual Seba merupakan tradisi masyarakat adat Suku Badui, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.

Baca Selengkapnya