Susno Duadji saat mendengarkan keterangan saksi Mantan Kapolres Bandung Barat AKBP Teddy Setiadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Saksi Ajun Komisaris Besar Polisi Tedi Setiadi mengaku baru mengalami pemotongan anggaran saat menjabat Kepala Polres Kota Bandung Barat dalam dana pengamanan pemilu kepala daerah Jawa Barat 2008. Namun dia tidak berani mempertanyakan mengapa anggaran itu dipotong.
Dalam mempertangungjawabkan anggaran itu, Tedi menyampaikan ke anggotanya kalau ada kekurangan dana di tahap terakhir. "Karenanya, personil juga menerima pengurangan honor," kata Tedi di sidang terdakwa Komisaris Jenderal Susno Duadji, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (30/11).
Untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran itu, Tedi memerintahkan bendahara satuan kerja untuk membuat laporan sesuai kuitansi yang diberikan Polda Jawa Barat. Pernyataan Tedi itu menimbulkan sindiran dari hakim Haswandi. "Jadi sudah bohong, dibohongi lagi. Bohong kuadrat dong," kata Haswandi.
Dalam audit Bidang Keuangan Polda Jawa Barat, laporan pertanggungjawaban itu diterima. Meski laporan itu fiktif, namun Haswandi memaklumi bila Bidang Keuangan menerima laporan tersebut. Sebab, menurut Tedi, Bidang Keuangan lah yang memotong anggaran. "Bidang keuanganlah dari awal tahu pemotongan, panteslah hasil laporan diterima," ujar Haswandi.
Namun saat mengejar apakah pemotongan anggaran untuk Bidang Keuangan atau Kapolda yang saat itu dijabat Susno Duadji, Tedi hanya diam. Setelah beberapa detik, dia baru menjawab, "Saya tidak tahu, pak." ujarnya.
Berdasar keterangan Tedi, Polres Kota Bandung Barat menerima dana pengamanan pemilu kepala daerah Jawa Barat 2008 sebesar Rp 754 juta. Duit itu berbeda dengan angka pada kuitansi yang tertulis Rp 1,76 miliar.
Namun Susno membantah pernah memerintahkan pemotongan anggaran pengamanan pemilu kepala daerah Jawa Barat 2008. "Saya tidak pernah perintahkan Iwan untuk memotong anggaran," kata Susno. Iwan adalah Kepala Sub Direktorat Akutansi Polda Jawa Barat.
Bahkan Susno mengklaim telah perintahkan bawahannya untuk salurkan dana sesuai kuitansi. "Saya tidak tahu ada pemotongan." Dan untuk cegah pemotongan Sesno mengaku perintahkan Inspektorat Pengawasan Daeran serta Profesi Pengamanan untuk turun ke seluruh wilayah.
Hari ini, Susno menjalani sidang dugaan korupsi dana pengamanan pemilu kepala daerah Jawa Barat 2008. Dari jumlah anggaran sebesar Rp 27,7 miliar yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Susno diduga memotongnya hingga Rp 8,5 miliar.
Dengan bantahan Susno itu, sidang ditunda hingga Kamis (2/11) dengan agenda mendengar keterangan saksi lainnya.