Untuk penanganan pengungsi di Mentawai, kata Jurnalis, Mer-C sejak Kamis lalu mengirim 2 orang dokter dan seorang tenaga logistik, berangkat dari Padang menunju posko bantuan pusat di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara. Mereka akan memfokuskan pertolongan bagi pengungsi yang terdapat di pulau Pagai Selatan yang selama ini sulit diakses. "Hari ini tim baru bisa menuju ke Pagai Selatan menggunakan perahu kecil," ujarnya.
Jurnalis mengatakan, Mer-C akan mengirimkan tenaga medis secara bergantian, karena proses penanganan korban tsunami Mentawai diprediksi akan membutuhkan waktu lama. Petugas medis dari Mer-C cabang Medan terpaksa mengantre lantaran harus bergantian dengan petugas medis dari Mer-C cabang Padang yang lebih dulu berangkat. "Biarkan yang dari Padang berangkat dulu, nanti gantian dengan petugas dari Medan," ucap dia.
Untuk penanganan korban letusan Gunung Merapi, Mer-C cabang Yogyakarta, Solo, dan Semarang mengirimkan total 50 orang relawan. Mereka terdiri atas tenaga medis dan tenaga non-medis. Relawan, kata Jurnalis, akan bergerak dari satu posko pengungsian ke posko lainnya (mobile clinic) untuk mengobati para pengungsi yang umumnya menderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas akibat menghirup debu vulkanik. "Kalau petugas medis untuk Merapi lebih mudah mobilitasnya. Medannya tidak terlalu berat seperti di Mentawai," ujar dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI