Tenggak Minuman Keras Oplosan, Remaja Tewas di Bandung
Jumat, 17 September 2010 13:36 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung - Wawan Setiawan, remaja berusia 18 tahun, tewas usai pesta minuman keras oplosan bersama empat kawan sebaya di rumahnya di Gang Karang Balita RT 02 RW 02 Kelurahan Pasir Impun Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung. Mereka menenggak empat botol kecil alkohol 70 persen untuk obat luka luar yang dioplos minuman ringan kemasan sachet dan botol.
Selain Wawan, minuman maut itu membuat salah satu kawannya, Indra, 15 tahun, kritis dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Adapun tiga remaja lainnya, Nizar, 18 tahun, Nana, 16 tahun, dan Boris, 17 tahun, masih segar bugar karena hanya menelan sedikit oplosan alkohol obat luka luar itu.
Nana menuturkan, mereka berpesta minuman di kamar tidur Wawan pada Rabu (15/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB, yang dilanjutkan masak dan makan nasi liwet hingga Kamis (16/9) dinihari.
"Alkohol empat botol kecil dicampur dalam teko dengan dua bungkus Marimas, satu botol fanta, dan es batu. Wawan dan Indra yang minum paling banyak," tutur dia di kantor Kepolisian Sektor Kota Antapani, Jum'at (17/9).
Kamis malam harinya, Nana melanjutkan, Wawan dan Indra diketahui muntah-muntah berat. Keduanya lalu dilarikan ke rumah sakit. "Wawan kemudian meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Indra selamat setelah sempat dirawat di rumah sakit Ujungberung."
Nana, Nizar, dan Boris mengaku baru di malam itu mencicipi rasanya alkohol oplosan. "Sekarang saya kapok,"tandas Nana dan Boris.
Terkait kasus itu, Kepolisian Sektor Kota Antapani memeriksa Nana, Nizar, dan Boris. "Mereka hanya dimintai keterangan dan diberi pembinaan supaya tak mengulang perbuatannya,"jelas Kepala Kepolisian Sektor Kota Antapani Komisaris Binsar Simorangkir di kantornya.
Orang tua dan keluarga Wawan pun, kata dia, sudah merelakan kepergian anaknya. "Orang tua dari korban yang meninggal menganggapnya musibah yang terjadi akibat kesalahan anaknya sendiri," tandas Binsar.
Keluarga Wawan menolak menerangkan kronologi kejadian yang menimpa salah satu anggotanya. "Ini musibah," kata Dasim, ayah Wawan.
Usep, kakak tiri Wawan, menyebutkan jika adiknya itu meninggal akibat radang lambung. "Kemarin almarhum muntah-muntah dan sesak nafas," kata dia.
Wawan lalu dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Kamis malam sekitar pukul 19.00. "Tapi sekitar jam 20.00 dia meninggal. Almarhum sudah dimakamkan di tempat pemakaman Jublek (Pasir Impun) sekitar jam 09.30 tadi," tandas Usep.
ERICK P. HARDI