Kekerasan Masih Berlanjut di Aceh Pasca Pertemuan RI-GAM di Jenewa
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juli 2003 16:08 WIB
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Dialog antara utusan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah RI di Jenewa, Swiss, pada 2-3 Februari yang lalu belum mampu menghentikan kekerasan bersenjata di Aceh. Padahal salah satu kesepakatan utama yang dihasilkan dalam dialog itu adalah untuk menghentikan berbagai tindak kekerasan dan menciptakan rasa damai bagi masyarakat setempat. Kepada Tempo News Room, Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dan Satgaspen) Komando Operasi TNI Mayor Inf. Zaenal Mutaqin, Jumat (8/2), mengatakan telah terjadi penembakan sporadis terhadap Sersan Dua Bustami, anggota Komando Rayon Militer (Koramil) XIII/Keumala Pidie beserta anak keduanya Erizal Fiyanda (3). Kronologis kejadian menurut Zaenal Mutaqin terjadi pada Kamis (7/2) sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu Bustami mengantar anak sulungnya yang bersekolah di SD Negeri U Gading ditemani oleh Erizal. Saat hendak kembali, masih berada di depan sekolah U Gading, seseorang yang menggunakan motor dan tidak dikenalinya dengan seketika menembak ke arah Bustami dan anaknya. Dua tembakan yang dilepaskan dari senjata genggam masing-masing mengenai perut kiri Bustami dan satu peluru lainnya mengenai perut kanan Erizal hingga tembus ke belakang. Zaenal Mutaqin mengatakan pelaku penembakan tersebut merupakan anggota GAM yang telah mengincar Bustami. Kedua korban dilarikan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah ) Sigli untuk mendapat perawatan medis. Namun karena kondisi Erizal sangat kritis keduanya lalu diterbangkan dengan helikopter menuju Lhokseumawe. Kedua korban tiba di Rumah Sakit Kesrem sekitar pukul 16.00 WIB. Sejauh ini menurut Zaenal pelaku penembakan belum tertangkap dan masih dalam pengejaran aparat keamanan. Hingga berita ini diturunkan kondisi Erizal masih dalam keadaan kritis dan mendapat perawatan intensif. Sementara itu pada hari yang sama sekitar pukul 11.30 WIB, sepuluh pasukan TNI dipimpin Serka Marinir Seny Wijaten dihadang kelompok GAM saat melakukan patroli di Kampung Bireun Kecamatan Tanah Luas Aceh Utara. Akibatnya, pecahlah kontak tembak, lebih kurang selama 15 menit. Pihak aparat tidak bisa memastikan kekuatan kelompok GAM yang melakukan penyerangan ketika itu. Zaenal Mutaqin mengklaim anggota TNI berhasil menembak mati empat gerilyawan GAM dalam insiden tersebut. Dari empat korban yang tewas masing-masing bernama Iswandi (23), warga Kampung Puloblang, Iskandar (30) warga Kampung Aluengom, dan Herman (23) warga Kampung Lhong. Ketiga kampung ini berada dalam Kecamatan Matang Kuli. Sementara satu korban lainnya tidak memiliki identitas. Masih menurut Zaenal, ketika melakukan pembersihan di tempat kejadian perkara (TKP) aparat TNI menemukan beberapa barang bukti di antaranya dua pucuk senapan serbu AK-47, dua pucuk M-16, satu buah tabung pelontar granat, 485 peluru AK, 230 peluru SS-1, 16 peluru M-16, dua amunisi GLM, emapat rompi GAM, tiga magazin AK-47 dan tiga magazin M-16. Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi menyangkut insiden yang menimbulkan korban jiwa dari pihak GAM. (Zainal Bakri)
Berita terkait
Top Skor Proliga 2024 Bagian Putra: Rivan Nurmulki dan Farhan Halim Tempati Posisi 2 Besar
28 detik lalu
Top Skor Proliga 2024 Bagian Putra: Rivan Nurmulki dan Farhan Halim Tempati Posisi 2 Besar
Persaingan berebut posisi top skor bagian putra Proliga 2024 berlangsung menarik. Dua pemain lokal masih menempati posisi teratas.
Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Edo Segara Gustanto, mengimbau masyarakat untuk selalu mendukung perusahaan-perusahaan yang turut membantu Palestina.
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS
12 menit lalu
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS
Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS), di Karawang, Rabu 8 Mei 2024.