Operasi Militer Sudah Dilarang Diterapkan

Reporter

Editor

Sabtu, 4 September 2010 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum DPR, Tjatur Sapto Edy mengaku kaget dengan pemaparan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia soal sedang diberlakukanya operasi militer di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. "Seharusnya sudah tidak ada pemberlakuan status operasi militer," ujarnya saat dihubungi TEMPO, Sabtu (4/9).

Tjatur menyesalkan adanya kembali penerapan semacam operasi militer di sebuah kawasan tertentu. Sebab, saat ini pendekatan semacam itu sudah tidak cocok dengan kondisi demokrasi. "Banyak pelanggaran HAm justru di daerah seperti itu," ujarnya.

Tjatur belum tahu banyak soal penerapan semacam operasi militer di daerah pegunungan papua tersebut. Seharusnya, kata dia, pendekatan yang dipakai bentuknya berupa pendekatan keamanan dan pendekatan kesejahteraan. "Dua pendekatan itu yang cocok buat konflik," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengungkapkan adanya operasi militer yang digelar di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Latar belakang diberlakukannya operasi itu, kata Yoseph, dikarenakan adanya beberapa aksi protes warga terhadap bupatinya yang diduga terlibat kasus dugaan korupsi.

Dalam rangkaian aksi itu, lanjut dia, ada insiden penyerangan pos polisi di puncak jaya, ditenggarai dibelakang peristiwa ini adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM), pimpinan Buliat Tabuni. Kemudian digeneralisir, bahwa semua pendemo adalah OPM yang harus ditangkap.

Setelah itu Bupati Puncak Jayawijaya, Lukas Enembe mengatakan semua pihak yang merongrong pemerintahannya disebut sebagai OPM. Karena itu, bupati mengundang batalayon 753 dari Nabire untuk melakukan operasi militer dengan dana pemda.

Selain batalyon itu, lanjut dia, Lukas juga mengundang brigade mobil dari Kelapa Dua dan Detasemen Khusus 88. Operasi ini dimulai sejak April dan hingga kini belum berakhir. berdasarkan kabar yang dihimpun Komisi nasional hak Asasi manusia ada sekitar 50 orang meninggal dalam pemberlakuan operasi ini.

Tjatur akan mengumpulkan data soal operasi ini dan akan mempelajarinya hingga menjadi jelas. Dia berharap agar semua pihak tidak melakukan aksi kekerasan dan supaya tidak menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat. "saya minta penjelasan nanti kepada pihak terkait soal ini,' ujarnya.

SANDY INDRA PRATAMA

Berita terkait

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

18 hari lalu

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?

Baca Selengkapnya

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

48 hari lalu

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia

12 Januari 2024

Israel Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia

Israel menolak tuduhan Afrika Selatan di pengadilan tinggi PBB bahwa operasi militernya di Gaza adalah upaya genosida.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza

8 Januari 2024

Menlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza

Menlu Retno mengatakan kasus Palestina menunjukkan standar ganda yang diterapkan sejumlah negara di dunia terutama di Global North atau Utara Dunia.

Baca Selengkapnya

Abu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari

2 Januari 2024

Abu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari

Abu Ubaidah merilis hasil dari puluhan operasi yang dilakukan Brigade Al Qassam melawan invasi pasukan Israel.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti

31 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti

Pilot Susi Air Philip Mertens masih disandera TPNPB-OPM sejak 10 bulan lalu. Apa langkah TNI-Polri dan tanggapan Susi Pudjiastuti Founder Susi Air?

Baca Selengkapnya

Kepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza

6 Desember 2023

Kepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza

Kepala HAM PBB mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menahan diri melakukan pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Israel Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza

5 Desember 2023

Israel Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza

Israel menaikkan tingkat peringatan perjalanan bagi 80 negara di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

3 Desember 2023

Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

Ledakan di Marawi diduga serangan balasan dari kelompok lokal pro-ISIS setelah serangan militer Minggu di Lanao del Sur membunuh pemimpin mereka.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh

2 Desember 2023

Ini Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh

Membunuh tiga orang ini akan menjadi kemenangan simbolis Israel atas perjuangan Hamas, namun banyak yang menilai sulit dicapai.

Baca Selengkapnya