Video Pembunuhan Aktivis Papua Beredar  

Reporter

Editor

Rabu, 4 Agustus 2010 18:07 WIB

Yawen. Youtube.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Video amatir yang berisi detik-detik terakhir hidup Yawen Wayeni, aktivis Papua yang tewas Agustus tahun lalu beredar di YouTube (http://www.youtube.com/watch?v=SRgkMFASjEU). Video berdurasi 7 menit 28 detik itu tampaknya diambil dengan kamera telepon genggam yang dipegang oleh pria berlogat Indonesia Timur.

Awalnya, pengunggah yang tidak dikenal itu memaparkan lima foto Yawen berjalan dan duduk tanpa baju dengan usus terburai. Foto dilanjutkan video yang menayangkan suasana sebuah rumah di dataran tinggi yang mereka identifikasi sebagai Markas TPN/OPM (Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka). "Pasukan organik saja tidak bisa sampai di atas sini," kata seorang di latar belakang.

Proses pengambilan video tampaknya dilakukan setelah operasi. "Kapan jalan, sudah lapar, ini," ujar seorang pria berkulit legam. Tali ransel yang dipanggulnya menutupi papan namanya.

Juru kamera lalu mengarahkan bidikan ke Yawen yang terbaring sekarat. "Tersangka, TPN/OPM," ujarnya.

Dengan nafas tersengal, pria 40 tahun itu mengacungkan tangan kanan dan berseru "Papua Merdeka". Sang juru kamera menantangnya untuk berkata lebih banyak. "Biar Pemerintah Indonesia tahu, kalian tidak akan pernah merdeka selama masih ada aparat," katanya.

"Merdeka, otonomi, federasi," kata Yawen, membalas. Walau sudah kepayahan dia masih membeberkan data 16.081 orang mendukung kemerdekaan Papua, 200 orang otonomi dan 5 orang federasi.

"Terus?" kata juru kamera. "Tuhan tidak menghendaki itu, kamu salah," kata suara di belakang. "Kamulah orang-orang kafir," ujar juru kamera. "Tapi tanah ini dijanjikan Tuhan kepada kami, orang-orang Papua," kata Yawen.

Di ujung percakapan, Yawen mengaku hanyalah orang kecil yang tidak tahu apa-apa. "Kita ngerti kau orang kecil, kau menuntut hak-mu, tapi salah caramu begini," ujar suara di latar belakang. Dia menganjurkan Yawen untuk menyalurkan suaranya lewat anggota dewan. "Mereka yang kelola uang, makan uang," katanya. Yawen yang sudah terpejam hanya menggeleng.

"Tuhan, penderitaan rakyat kecil sudah sungguh banyak, mereka menangis," ujar Yawen. Aparat kemudian bertanya, penderitaan seperti apa yang dia maksud. Juru kamera nimbrung, "Tuhan tidak akan mengabulkan kau punya permintaan, kalian orang-orang yang zalim," katanya.

"Kau adalah orang Papua yang paling bodoh," kata Yawen, menunjuk ke seseorang di sebelah kanan juru kamera, lalu meludah. "Kalau kau pintar, kau akan membela yang benar."

Sambil melihat ke arah lain, dia meminta ditembak mati. "Orang asing, tembak, jangan kau, orang Papua bodoh," kata Yawen.

Teman-teman aparat langsung membela rekannya yang dituding bodoh itu. "Papua tidak akan merdeka sampai Yesus turun ke bumi," katanya.

Perbincangan mereka berakhir karena mendapat kabar menemui seseorang. "Ayo balik," kata juru kamera. Dia lalu memerintahkan rekannya bawa tandu dan sarung untuk mengikat Yawen. "Biar dia punya usus tidak terburai," ujarnya.

Yawen adalah anggota Tim 100 yang menyerukan Papua Merdeka di Istana Presiden sebelas tahun lalu. Menurut Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, dia masuk daftar pencarian orang karena dicurigai sebagai aktivis TPN/OPM.

April lalu, Sekretaris Federasi Kontras Oslan Purba mengatakan Yawen ditangkap polisi saat operasi penyisiran di Desa Matembu, Serui, Papua. Berdasarkan keterangan istri Yawen, korban ditembak di betis kiri. dan dipaksa berteriak Papua Merdeka.

Malamnya, keluarga mendapat kabar Yawen meninggal dunia dan jenazahnya berada di Rumah Sakit Serui, Papua. "Jenazah langsung dikubur malam itu juga," kata Oslan.

REZA M | YouTube

BERITA TERPOPULER LAINNYA:

Polisi Telisik Situs Porno di Komputer Gedung Dewan

Candi Bawah Laut Masih Misteri

China Siapkan Bus "Mengangkang"

Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering

Video Pembunuhan Aktivis Papua Beredar

Advertising
Advertising

Bumi Resources Sangkal Suap Gayus

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

21 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

21 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

22 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya