TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya belum melihat keterkaitan antara kasus penganiayaan peneliti Indonesia Corruption Watch, Tama Satrya Langkun, dengan kasus rekening gendut milik perwira tinggi Polisi. "Saya jamin kejadian tadi tidak ada kaitannya dengan masalah rekening Polri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Boy Rali Amar kepada wartawan, sore ini (8/7).

Boy memperkirakan pelaku penganiayaan bertujuan memperburuk citra Kepolisian di mata masyarakat. Boy mengibaratkan hal ini dengan penipu yang mengenakan seragam polisi. "Seolah-olah dia adalah polisi tetapi nyatanya tidak."

Sejauh ini, lanjut Boy, polisi tengah memeriksa sejumlah saksi. Salah satunya adalah anggota ICW lain yang dibonceng oleh Tama yaitu Khadafi. "Dia baru kita periksa sore ini karena ada kesibukan pagi hingga siang tadi."

Sementara itu, Boy juga tak bisa memastikan apakah pelaku penganiayaan hari ini adalah sama dengan pelaku pelemparan bom molotov ke kantor Majalah Tempo dua hari lalu (6/7). Hal ini dikarenakan polisi masih kesulitan dalam mengetahui identitas pelaku. "Dalam kedua peristiwa ini pelaku menggunakan helm sehingga sulit dikenali."

Untuk kasus pelemparan bom molotov di Majalah Tempo, polisi berusaha keras mendapatkan nomor polisi sepeda motor yang digunakan pelaku. Selain itu polisi juga berharap dapat menemukan sidik jari di botol minuman yang dilemparkan pelaku.

ANTON WILLIAM