TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemberantasan korupsi yang melibatkan mafia hutan yang terjadi di wilayah Riau dan daerah lainnya di Indonesia, rupanya bakal berjalan tersendat-sendat. Komisi Pemberantasan Korupsi juga tak menampik bahwa lambannya penuntasan kasus pembalakan liar di kabupaten Siak dan Kampar, Riau, diakibatkan kurangnya tim penyidik dijajaran Komisi.
"Kami tidak dapat memuaskan semua orang (pemberantasan mafia hutan di Riau)," kata jurubicara KPK, Johan Budi S.P, di Gedung KPK, Senin (26/4).
Tapi, Komisi mengklaim bahwa penanganan kasus serupa yang juga terjadi di Jawa Timur dan Kalimantan sudah bergerak cepat ketimbang Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Dalam hal ini, KPK terus mendalami laporan yang telah disampaikan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) tentang adanya praktek curang yang melibatkan pejabat-pejabat setempat.
Sebelumnya, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengklaim telah mengendus keterlibatan mafia hukum pada pembalakan hutan secara ilegal di Provinsi Riau. Bahkan, Satgas juga terus mendalami kasus serupa yang terjadi di Kalimantan Barat dan Sumatera Utara.
APRIARTO MUKTIADI
Berita terkait
Tinjau Banjir Demak, Jokowi: Problemnya Pembalakan Liar dan Alih Fungsi Lahan
45 hari lalu
Jokowi menyebut banjir Demak turut dipicu pembalakan liar dan alih fungsi lahan, yang membuat sedimentasi di sungai.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK
59 hari lalu
Dua afiliasi APP Group (Grup Sinar Mas) dilaporkan dalam dugaan tindak pidana ke KLHK. Ditengarai menebang hutam alam dan menampung kayu ilegal.
Baca SelengkapnyaKLHK Bongkar 57 Kontainer Kayu Ilegal di Tanjung Perak, Diduga Hasil Pembalakan Liar Hutan Papua
16 Desember 2022
Kementerian Lingkungan Hidup akan menjerat korporasi yang terlibat perdagangan kayu ilegal asal Papua ini. Terancam denda Rp 1 triliun.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Sebut Maraknya Deforestasi Berpotensi Tingkatkan Penularan Malaria
8 November 2022
Nyamuk malaria ini merebak ke perkampungan manusia karena deforestasi dan perubahan fungsi lahan.
Baca Selengkapnya227 Orang Meninggal Saat Melindungi Lingkungan Hidup Sepanjang 2020
13 September 2021
Di luar 4 juta lebih orang yang meninggal karena COVID-19, ada 227 orang yang meninggal karena berusaha melindungi lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaApa Keistimewaan Taman Nasional Lorentz Papua Disebut UNESCO Warisan Alam Dunia?
6 Agustus 2021
UNESCO soroti Taman Nasional Komodo NTT, selain itu, juga persoalkan pembangunan jalan Trans Papua yang berdampak pada Taman Nasional Lorentz.
Baca SelengkapnyaJaksa Telusuri Aset Milik Terpidana Kasus Pembalakan Liar Adelin Lis
28 Juni 2021
Jaksa Eksekutor pada Kejaksaan Negeri Medan kini tengah menelusuri aset milik Adelin Lis, terpidana kasus pembalakan liar.
Baca SelengkapnyaAdelin Lis Ditahan di Sel Lapas Gunung Sindur dengan Pengamanan Maksimal
28 Juni 2021
Kejaksaan Agung mengeksekusi Adelin Lis ke Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas II A Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari ini,
Baca SelengkapnyaPolri Duga Adelin Lis Pakai Data Palsu untuk Buat Paspor
23 Juni 2021
Bareskrim menduga terpidana pembalakan liar, Adelin Lis, memalsukan paspor dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaBareskrim Temukan Dugaan Pidana Adelin Lis saat Buron di Singapura
23 Juni 2021
Terdakwa pembalakan liar, Adelin Lis, patut diduga menggunakan paspor palsu atau dipalsukan.
Baca Selengkapnya