Cadangan Air Tanah di Lereng Gunung Arjuna Kritis

Reporter

Editor

Minggu, 11 April 2010 15:35 WIB

TEMPO Interaktif, PASURUAN - Eksploitasi air tanah secara besar-besaran di kawasan lereng gunung Arjuno mengakibatkan cadangan air tanah terus menyusut. Kondisi ini juga mengancam ketersediaan pasokan air untuk warga Pasuruan dan sekitarnya. "Cadangan air tanah di sekitar lereng Arjuna kritis," kata Koordinator Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur simpul Malang, Purnawan D Negara, Minggu (11/4).

Kondisi tersebut, menurut Purnawan, terjadi sejak semakin tingginya eksploitasi air tanah oleh perusahaan produsen air minum kemasan. Apalagi, selama ini upaya konservasi kawasan hutan yang menjadi daerah tangkapan air tidak dilakukan secara maksimal.

Dia menjelaskan, kondisi kritis melanda kawasan hutan lindung, hutan rakyat, dan hutan produksi. Dari total 15 ribu hektare kawasan taman hutan rakyat R Sorjo Pasuruan, 5 ribu hektare di antaranya dalam kondisi kritis. Padahal, kawasan hutan penting untuk menyuplai pasokan air tanah. Adapun air tanah yang diambil perusahaan air kemasan adalah cadangan air yang tersimpan sejak ribuan tahun lalu.

Dia mengkhawatirkan air tanah di kawasan ini habis jika diekploitasi secara besar-besaran dalam jangka pajang. Menurutnya, pemanfaatan air tanah untuk kepentingan komersial akan berdampak menyusutnya sumber artesis untuk air minum dan irigasi warga setempat. "Air tanah sama dengan minyak bumi, jika terus dieksploitasi akan habis," ujarnya.

Purnawan mengkritisi upaya konservasi yang dilakukan perusahaan produsen air kemasan tidak sebanding dengan ekploitasi yang dilakukan selama ini. Untuk itu, ia meminta pemerintah meninjau ulang dan menghentikan izin pemanfaatan air tanah untuk kepentingan komersial. Sebab pemerintah harus lebih menjamin ketersediaan air murah untuk rakyat.

Dia mencontohkan PT Tirta Investama (Danone Aqua), produsen air kemasan di Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan. Setiap hari, perusahaan itu menyedot 1,5 juta liter air tanah. Sedangkan dana tanggung jawab sosial (Cost Sosial Responsibility, CSR) yang dikucurkan hanya senilai dua unit mobil Toyota Alphard.

CSR Coordinator Jatim PT Tirta Investama Arief Fatullah menyatakan telah melakukan upaya untuk konservasi lingkungan. "Kami aktif memulihkan kawasan hutan di sekitar pabrik," katanya. Perusahaannya mendanai hutan asuh di kawasan lereng gunung Arjuna dan penebaran 22 ribu pohon bibit tanaman di sekitar kawasan gunung Bromo. Perusahaannya di Pandaan merupakan salah satu dari 14 perusahaan di Indonesia. EKO WIDIANTO.

Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya