Negara Kacau Karena Kesalahpahaman Antarelite Politik

Reporter

Editor

Kamis, 16 Oktober 2003 13:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mengatakan bahwa saat ini kondisi negara dalam keadaan teracak-acak yang terjadi akibat kesalah-pahaman di kalangan elite politik. Selain kesalah pahaman, bisa saja itu terjadi karena pemahaman mereka yang salah, kata Hasyim saat berbicara dalam acara temu alumi Pesantren Gontor di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (14/2) siang.

Selain karena kesalah pahaman, kata Ketua PBNU ini, kondisi yang carut marut itu juga terjadi akibat adanya ketidak seimbangan penerimaan informasi yang diterima oleh masyarakat. Akibatnya, imbuh mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini, masyarakat menjadi salah dalam memahami kondisi yang berkembang. Kesalah pahaman tersebut, kata Muzadi, pada akhirnya berkembang menjadi suatu gerakan massa.

Ketua PBNU ini menilai, dalam kondisi sekarang, di kalangan masyarakat berkembang dua macam aliran. Pertama, kata dia, aliran yang berkembang di permukaan. Jenis ini merupakan hasil rekayasa manusia yang bertujuan menciptakan ketidakstabilan pemerintahan.

Sementara aliran kedua adalah yang muncul di bawah permukaan. Aliran jenis ini, jelas Hasyim, merupakan kondisi di mana masyarakat tidak terpengaruh oleh adanya rekayasa politik. Kelompok masyarakat jenis ini, kata dia, umumnya sudah dapat memilah mana yang benar dan mana yang salah.

Gerakan-gerakan yang timbul di kalangan masyarakat belakangan ini, jelas Muzadi, merupakan reaksi ketidak-puasan tindakan elite politik. Karena menilai elite politik tidak jujur, rakyat jadi memberontak. Kondisi rakyat saat ini dapat dimasukkan pada kelompok aliran ke dua, imbuh Hasyim. Untuk menghentikan gerakan massa tersebut, kata Hasyim, diperlukan adanya kesadaran dari kedua belah pihak, elite politik dan masyarakat.

NU sendiri, tegas Hasyim, sejauh ini tetap memegang komitmen menjadi organisasi keagamaan. NU tidak akan terlibat dalam kegiatan politik. Kalau kemudian ada kerutan-kerutan, itu akibat kondisi politik yang memanas, tegasnya. (Oman Sukmana)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

7 menit lalu

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca Selengkapnya

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

23 menit lalu

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

Jurgen Klopp akan mengucap salam perpisahan dalam pertandingan pamungkasnya bersama Liverpool di Liga Inggris Minggu malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

1 jam lalu

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

Ajang Dekranas Expo 2024 sebagai rangkaian dari HUT Dekranas ke-44 dihadiri sekitar 13.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 miliar

Baca Selengkapnya

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

1 jam lalu

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

Borussia Dortmund dan Real Madrid akan berhadapan di final Liga Champions 2023-2024. Ini 3 pemain bintang yang pernah berperan besar di kedua klub.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

1 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

1 jam lalu

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

2 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

2 jam lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

2 jam lalu

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

Bek Liverpool Joel Matip akan hengkang dari Liverpool setelah delapan tahun bermarkas di Anfield

Baca Selengkapnya