Koalisi Nasional: Pemerintah Harus Panggil Dubes AS soal Irak

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 11:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Caranya dengan memanggil duta besar Amerika Serikat Ralph L. Boyce agar menyampaikan secara langsung sikap politik rakyat Indonesia terhadap agresi ini. Pemanggilan duta besar AS oleh pemerintah itu sesuatu yang wajar, kata Eros dalam pernyataan pers di kantor Partai Nasional Bung Karno (PNBK) di Jakarta, Kamis (30/1). Hadir dalam acara tersebut Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Dita Indah Sari, Ketua PRD Hary Rusli, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Government Watch (GOWA). Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh 50 elemen dari mahasiswa, buruh, partai dan masyarakat itu, Koalisi Nasional menganggap bahwa penyelesaian konflik antarbangsa yang satu dengan bangsa yang lain, melalui peperangan bukanlah suatu penyelesaian. Mereka berpendapat, perang terhadap Irak adalah jenis pelanggaran hak asasi manusia, karena yang menjadi korban adalah rakyat Irak yang tidak berdosa. Mereka dikorbankan demi ambisi skenario global AS akan penguasaan sumber-sumber energi dunia, kata Dita yang membacakan pernyataan. Selain menyoroti soal Irak, koalisi meyerukan agar Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum segera dicabut. Menurut koalisi ini, interpretasi dari UU adalah manifestasi represi fisik aparat negara (Polri) penuh muatan kekerasan. Mereka menganggap, skenario ini mengembalikan kembali otoriterianisme di Indoensia. Beberapa kasus yang menonjol yang mereka soroti adalah terjadinya pengangkapan terhadap para aktivis di beberapa kota karena melakukan aksi-aksi protes. Mereka menyebutkan, di Makassar terjadi penangkapan dua orang aktivis FNPBI dan LMND. Di Kendari tujuh orang aktivis ditangkap dengan tuduhan menghina kepala negara. Sedangkan di Palu, tujuh orang aktivis dijadikan tersangka. Menurut Eros. penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian tersebut bertentangan dengan kampanye Megawati yang mencanangkan tahun 2003 sebagai tahun tanpa kekerasan. Itu bentuk kebohongan publik yang dilakukan Mega-Hamzah, kata Eros. Eros menambahkan, Mega-Hamzah telah gagal dalam memimpin negeri ini. Meski demikian, ketika ditanya apakah pemerintahan Mega-Hamzah bisa berlangsung hingga 2004, Eros menjawab diplomatis. Kalau saya bilang gagal, yang bersangkutan harus merenung, katanya. Ia memperjelas dengan mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan. Revolusi menurut dia bukan berarti terjadinya chaos massa. Kalau chaos massa kita juga tidak menginginkan, itu bahaya, tegasnya lagi. Ia menginginkan, alam demokrasi bisa terwujud. Di akhir tuntutannya, koalisi ini juga meminta agar pemerintah membatalkan transaksi penjualan Indosat pada pihak asing atau pihak mana pun Mereka menyatakan, jika kelima tuntutan tersebut tidak dipenuhi Mega-Hamzah, maka koalisi ini mengganggap pemerintah menambah daftar panjang bukti kegagalan pemerintahan dalam menjalankan aspirasi rakyatnya.(Bernarda Rurit-Tempo News Room)

Berita terkait

Manchester City dan Arsenal Berebut Gelar Juara Liga Inggris Malam Ini: Jadwal, Skenario, dan Fakta Menarik

2 menit lalu

Manchester City dan Arsenal Berebut Gelar Juara Liga Inggris Malam Ini: Jadwal, Skenario, dan Fakta Menarik

Persaingan Manchester City dan Arsenal untuk memperebutkan gelar juara Liga Inggris 2023-2024 akan memuncak pada Minggu malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Inggris Pekan Terakhir Minggu Malam 19 Mei 2024: Simak Hal-hal Menarik untuk Dinantikan

1 jam lalu

Jadwal Liga Inggris Pekan Terakhir Minggu Malam 19 Mei 2024: Simak Hal-hal Menarik untuk Dinantikan

Jadwal Liga Inggris pekan terakhir atau pekan ke-38 akan hadir pada Minggu, 19 Mei 2024. Seluruh pertandingan akan berlangsung serentak mulai 22.00.

Baca Selengkapnya

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

1 jam lalu

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca Selengkapnya

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

2 jam lalu

Jurgen Klopp Jalani Laga Perpisahan di Liga Inggris Minggu Malam Ini 19 Mei, Simak Deretan Prestasinya di Liverpool

Jurgen Klopp akan mengucap salam perpisahan dalam pertandingan pamungkasnya bersama Liverpool di Liga Inggris Minggu malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

3 jam lalu

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

Ajang Dekranas Expo 2024 sebagai rangkaian dari HUT Dekranas ke-44 dihadiri sekitar 13.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 miliar

Baca Selengkapnya

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

3 jam lalu

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

Borussia Dortmund dan Real Madrid akan berhadapan di final Liga Champions 2023-2024. Ini 3 pemain bintang yang pernah berperan besar di kedua klub.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

3 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

3 jam lalu

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

3 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

3 jam lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya