GAMM Unjuk Rasa di Mabes Polri

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 10:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sedikitnya 100 orang anggota Gerakan Amaliyah Mahasiswa Muslim Indonesia (GAMM Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Kamis (30/1). Aksi yang mulai digelar pukul 09.30 WIB ini mengajukan tuntutan menolak intervensi asing dalam proses investigasi bom Bali. Skenario penangkapan terhadap Abu Bakar Baasyir merupakan skenario global intervensi asing dengan isu terorisme, Cholil Hasan dari GAMM Indonesia membaca pernyataan persnya. Baasyir yang ia maksud adalah pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia sekaligus pimpinan pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo. Mereka, yang datang dengan mengenakan pakaian muslim, tertahan di depan gerbang Mabes Polri yang pintunya ditutup rapat. Sedikitnya satu regu aparat kepolisian penjaga pos depan Mabes Polri segera membuat barikade dari sisi dalam pintu gerbang. Melihat upaya unjuk rasa ini ditahan aparat, sejumlah perwakilan mencoba tawar menawar untuk bisa masuk menjenguk Baasyir. Selang beberapa menit kemudian, 20 orang diperbolehkan masuk, sementara massa yang lain masih berorasi sambil menenteng sejumlah poster dan spanduk. Cholil menyatakan GAMM Indonesia menuntut pemerintah dan Mabes Polri segera membebaskan Baasyir. Nama baik Baasyir juga selayaknya direhabilitasi karena telah dicemarkan di mata dunia internasional karena ditangkap tanpa bukti kuat. Tidak ada bukti dan terkesan mengada-ada, ujarnya berapi-api. Ironisnya, kata Cholil yang menjadi koordinator aksi, Polri tidak menyadari menjadi boneka asing dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang menjadi sumber informasi terorisme di Indonesia berperan bagai Central Intelligence Agency (CIA). Ini bertujuan untuk memuluskan niat asing dalam memberantas kekuatan umat Islam Indonesia. Negara sudah tidak mempunyai kedaulatan dan harga diri lagi sebagai bangsa dan negara, tegas Cholil. Aksi itu juga mengungkit kasus Theo Syafei yang telah dipetieskan. Mereka meminta Mabes Polri untuk membuka dan mengusut kembali kasus Theo Syafei, Alex Manuputty, Pabianus Tibo yang terlibat dalam pembantaian terhadap umat Islam. Dalam kasus ini, Theo Syafei dianggap mereka sebagai provokator pembantaian muslim di Kupang, Nusa Tenggara Timur. GAMM Indonesia juga menuntut pemerintahan Megawati Sukarnoputri melepaskan Indonesia dari intervensi asing. Mega diminta mengambil alih aset milik bangsa yang telah dijual kepada asing. Ini agar kedaulatan, kehormatan, dan harga diri bangsa yang telah dijual kepada kapitalis asing dapat dimiliki kembali oleh bangsa dan rakyat Indonesia. (Eduardus Karel Dewanto Tempo News Room

Berita terkait

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

13 menit lalu

Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar

Ajang Dekranas Expo 2024 sebagai rangkaian dari HUT Dekranas ke-44 dihadiri sekitar 13.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 miliar

Baca Selengkapnya

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

17 menit lalu

Final Liga Champions: Ini 3 Pemain Bintang yang Pernah Bersinar di Borussia Dortmund dan Real Madrid

Borussia Dortmund dan Real Madrid akan berhadapan di final Liga Champions 2023-2024. Ini 3 pemain bintang yang pernah berperan besar di kedua klub.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

30 menit lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

33 menit lalu

Sengkarut Penggusuran Warga Stren Kali di Rusunawa Gunungsari

Baru-baru ini Warga Stren Kali yang mendiami Rusunawa Gunungsari, Surabaya, mengalami penggusuran

Baca Selengkapnya

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

1 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

1 jam lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

1 jam lalu

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

Bek Liverpool Joel Matip akan hengkang dari Liverpool setelah delapan tahun bermarkas di Anfield

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

1 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya