PT SPE Petrolium Tunda Penutupan Semburan Air Bercampur Gas Metan

Reporter

Editor

Rabu, 16 Desember 2009 13:19 WIB

TEMPO Interaktif, SAMPANG - PT SPE Petrolium terpaksa menunda rencana penutupan permanen semburan air lumpur bercampur gas metan di Desa Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, setelah adanya penolakan dari sejumlah warga. "Warga minta air semburan jangan ditutup," kata Manajer Operasi PT SPE Petrolium Akhmat Sabidi, Rabu (16/12).

Menurut dia, alas an penolakan pentupan karena air tersebut dimamfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi Desa Robatal merupakan daerah tandus dan sulit memperoleh air bersih.

Sebenarnya, kata Sabidi, tidak semua warga setuju pemamfaatan air tersebut karena ada juga yang menolak. Itu sebabnya, PT SPE Petrolium lebih setuju semburan itu ditutup secara permanen karena disertai gas metan yang sewaktu-waktu bisa membahayakan warga. "Kami tidak mau kalau kemudian hari ada insiden, kami yang dipersalahkan," tuturnya.

Untuk menghindari konflik di masyarakat, Sabidi mengatakan menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Sampang apakah akan ditutup atau tidak.

Dia mengakui bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium, air semburan itu layak untuk dikonsumsi. "Tapi karena ada semburan gas metan, cukup berbahaya," ucapnya.

Perusahaan pertambangan Amerika ini tidak akan melanjutkan uji seismik di Desa Robatal dan mengalihkan penelitian ke desa lain. Sabidi mengatakan, kandungan air bawah tanah di desa Robatal sangat besar. MUSTHOFA BISRI.

Berita terkait

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

3 Desember 2020

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field menangani semburan gas yang muncul di sumur air di Desa Ngraho, Blora, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

11 November 2017

18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

Lima keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat semburan gas itu. Empat orang di antaranya menderita luka bakar hingga 30 persen.

Baca Selengkapnya

Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

22 April 2016

Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

Masyarakat, terutama para pendaki, diminta agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter, karena sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

18 Januari 2016

Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

Selain mengembuskan asap beracun, aktivitas kegempaan Gunung Egon mencapai 10 kali sehari.

Baca Selengkapnya

Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

23 Juli 2015

Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

Petugas laboratorium menemukan gas metan dari lubang galian sumur di permukiman warga Sawangan, Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

23 Juli 2015

Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

Setelah menggali sumur, keluar air bercampur lumpur berbau belerang.

Baca Selengkapnya

Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

13 November 2013

Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

Ditutup agar kebocoran tidak menyebar.

Baca Selengkapnya

Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

11 November 2013

Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

Gas metana masih terpancar.

Baca Selengkapnya

Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

11 November 2013

Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

Semburan gas belum bisa dihentikan.

Baca Selengkapnya

Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

11 November 2013

Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

Semburan gas Blok Mahakam belum bisa diatasi.

Baca Selengkapnya