Kata Hasto PDIP Soal Risma-Gus Hans setelah Debat Kedua Pilgub Jatim
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Selasa, 5 November 2024 15:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan pada debat kedua pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 membuktikan kualitas kepemimpinan pasangan calon (paslon) gubernur nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Risma-Gus Hans yang asli dan berakar pada prestasi.
“Pascadebat tadi malam, Bu Risma menampilkan kepemimpinan yang genuine, kepemimpinan yang berakar pada prestasi, maka Bu Risma merupakan satu-satunya wali kota yang diberi kesempatan mendapatkan penghargaan terbaik dan berbicara di PBB. Itu merupakan kualitas kepemimpinan dari Bu Risma,” kata Hasto dalam keterangannya saat safari politik di Bondowoso, Jawa Timur, Senin, 4 November 2024.
Hasto menuturkan Risma pernah menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode dan Surabaya menjadi monumen keberhasilan yang begitu hidup, serta menjadi sumber rujukan bagi seluruh kepala daerah di Indonesia, bahkan dunia.
“Terhadap keberhasilan dalam mengubah kota yang hijau, memberikan atmosfer bagi kehidupan dan keberpihakan bagi warganya,” katanya.
Dengan melihat prestasi calon gubernur Risma, Hasto yakin dan percaya dipadukan dengan calon wakil gubernur Gus Hans akan membawa kemenangan bagi Jawa Timur.
Sebelumnya, Hasto memberikan arahan kepada ratusan kader di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo serta konsolidasi pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Jawa Timur.
Hasto hadir didampingi politikus muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro, jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur dipimpin wakil ketua Deni Wicaksono dan sekretaris Sri Untari. Tampak hadir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari dapil tersebut yakni Sonny T. Paramita. Risma juga hadir dengan calon bupati dan wakil bupati Bondowoso Bambang Soekwanto-Gus Moh. Baqir.
Risma Janji Beri Subsidi PNBP kepada Nelayan Jawa Timur
Adapun paslon Risma-Gus Hans berjanji akan memberikan subsidi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada nelayan di Jawa Timur.
“Nilai tawar nelayan itu cukup rendah di Jawa Timur. Oleh karena itu, saya tidak akan menarik PNBP untuk nelayan. Kalau pemerintah pusat mau menarik PNBP dari nelayan, kami yang miskin. Maka, kami akan membayar untuk nelayan,” kata Risma pada debat publik kedua di Grand City Surabaya, Ahad, 3 November 2024.
<!--more-->
Risma menjawab pertanyaan mengenai solusi izin pemanfaatan laut sejauh 2 mil yang seharusnya jadi kewenangan pemerintah provinsi, tetapi berbenturan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan 28/2021 yang berisi perizinan dan PNBP-nya jadi kewenangan kementerian.
Dengan memberikan subsidi PNBP dan memberi fasilitasi, menurut dia, bisa meningkatkan nilai tukar nelayan lebih tinggi dan tidak perlu direpotkan dengan beban membayar yang sebetulnya tak terlalu besar.
“Oleh karena itu, kami lakukan bagaimana memberi insentif supaya mereka keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Risma menuturkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat sangat penting untuk memperjuangkan kepentingan daerah.
Debat kedua Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur “. Di dalamnya terdapat delapan daftar subtema, mulai dari budaya dan birokrasi modern, inovasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik transparan, inklusif, dan berkeadilan.
Subtema lainnya adalah partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat, harmonisasi produk hukum daerah meaningful participation, dan optimalisasi kewenangan melalui komunikasi dengan pemerintahan pusat dan daerah. Subtema berikutnya adalah tata kelola yang menghargai dan melindungi keberagaman serta mitigasi bencana dan bantuan sosial yang berkeadilan.
Pilgub Jawa Timur 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon), yaitu paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Pilihan editor: Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin