Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 1 November 2024 17:57 WIB
TEMPO.CO, Solo - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, tak menampik elektabilitasnya dalam berbagai survei Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 masih naik-turun. Namun menurut pria yang karib disapa Kang Emil itu, elektabilitas bukanlah penentu takdir.
"(Elektabilitas) naik-turun ya. Jadi kalau lihat survei itu seperti perkiraan cuaca gitu ya," ujar Ridwan Kamil saat ditemui wartawan seusai menemui Presiden ke-7, Joko Widodo di kediaman Sumber, Jalan Kutai Utara, RT 4 RW 7, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 1 November 2024.
Menurut mantan Gubernur Jawa Barat itu, hasil survei itu harus direspons. Kalau baik, ia menyebut itu bisa menjadi motivasi untuk lebih semangat bekerja. Sedangkan jika hasilnya jelek maka harus mengevaluasi.
"Harus direspons. Kalau baik, apa jawabannya, teruslah bekerja lebih giat, lebih semangat. Kalau surveinya baik jangan lengah, jangan lelah, teruslah bekerja. Jadi sama aja mau bagus mau jelek survei itu bukan penentu takdir hanya untuk mengevaluasi. Per hari ini naik turun kan, tapi mayoritasnya di posisi lebih banyak menangnya," ungkap dia.
Sebelumnya, Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru perihal peta elektoral calon Gubernur Jakarta 2024 pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dalam survei ini, pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono memperoleh elektabilitas tertinggi dibanding dua calon lainnya.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Setidaknya ada 1.200 penduduk Jakarta berusia minimal 17 tahun menjadi responden dalam survei ini.
Data seribuan responden diambil melalui metode wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner oleh surveyor. Pengambilan data dilakukan pada 21 sampai 25 Oktober 2024.
Berdasarkan hasil survei Parameter Politik Indonesia, Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas sebesar 47,8 persen. Pesaing terdekat pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus itu ialah Pramono Anung-Rano Karno.
Pasangan calon nomor urut 3 yang diusung PDIP dan Partai Hanura ini mendapat elektabilitas sebesar 38,0 persen. Sementara pasangan calon dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana memperoleh tingkat elektabilitas 4,3 persen.
Adapun hasil sigi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono disalip calon dari PDIP Pramono Anung-Rano Karno.
Hasil survei LSI yang dilaksanakan pada kurun 10-17 Oktober 2024 itu menunjukkan elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno sebesar 41,6 persen.
Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengumpulkan elektabilitas 37,4 persen.
LSI mencatat, unggulnya Pramono-Rano lantaran ada kenaikan elektabilitas sekitar 13 persen dari September ke Oktober. Sebaliknya, terjadi penurunan tingkat elektabilitas sebesar 14 hingga 15 persen yang dialami oleh RK-Suswono.
Survei LSI menggunakan metode yang sama dengan Poltracking yaitu multistage random sampling. Adapun respondennya tercatat 1.200 warga Jakarta dengan tingkat toleransi kesalahan 2,9 persen.
Pilihan Editor: Prabowo Bakal Melawat ke Luar Negeri Selama Dua Pekan, Termasuk Cina dan AS