PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

Reporter

Nandito Putra

Jumat, 1 November 2024 16:41 WIB

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima (kiri), dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M. Sarmuji (kanan) saat memimpin rapat kerja dengan Menteri Perdagangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, mengatakan partainya siap mengkritik Pemerintahan Prabowo-Gibran. Aria mengatakan kritikan tersebut akan diberikan bila pemerintah melakukan kebijakan yang bertentangan dengan konstitusi dan mencederai nilai-nilai demokrasi.

"Selama kebijakan yang dihasilkan sesuai dengan keinginan rakyat, itu akan kita dukung. Tapi kalau di luar koridor itu dan bertentangan dengan konstitusi, kita akan kasih kritikan," kata Aria saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 31 Oktober 2024.

Kendati demikian, Aria mengatakan PDIP tidak mengambil posisi sebagai oposisi terhadap pemerintahan Prabowo. Menurut dia, konsep oposisi tidak dikenal dalam sistem politik di Indonesia. "Kita mendukung kebijakan yang sesuai dan sebaliknya, akan memberikan kontrol jika kebijakan pemerintah melanggar koridor konstitusi," ujarnya.

Anggota Komisi II DPR ini mengatakan bentuk pengawasan PDIP akan diberikan melalui parlemen. Dia mengatakan sebagai partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPR, PDIP akan menjalankan fungsi strategis sebagai pengawas kebijakan pemerintah.

"Dukungan dan kritikan akan kami berikan lewat fungsi pengawasan dan fungsi legislasi di DPR," katanya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, ujar Aria, dengan tidak adanya kader PDIP di dalam kabinet Prabowo, pengawasan terhadap pemerintahan bisa dilakukan lebih objektif. "Ke depannya fungsi pengawasan PDIP di DPR benar-benar pada posisi politik partai. Tapi, ya, tidak asal beda saja dari kebijakan pemerintah," katanya.

Aria menambahkan, salah satu perhatian PDIP terhadap pemerintahan Prabowo adalah integritas para menteri. Dia memastikan para politikus PDIP yang bertugas di DPR akan memberikan pengawasan secara detail terhadap setiap kementerian yang ada.

"Karena masalah integritas ini menjadi perhatian kami, dan Pak Prabowo jangan sampai luput melihat hal ini, apalagi jumlah menteri hingga wakil menteri saat ini begitu banyak," kata dia.

Hingga sepekan lebih berjalannya pemerintahan Prabowo-Gibran, belum ada pernyataan resmi dari partai banteng untuk menyatakan sikapnya terhadap pemerintah. Adapun pernyataan dukungan terhadap pemerintah datang dari sejumlah elit PDIP dalam berbagai kesempatan saat ditanyai wartawan.

Pernyataan dukungan tersebut pernah disampaikan Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani. Puan mengatakan PDIP tetap mendukung pemerintah meski tidak ada kadernya yang jadi menteri. "PDI Perjuangan mendukung pemerintahan Pak Prabowo dalam membangun Indonesia ke depan dan kami akan mendukung melalui parlemen,” kata Puan saat ditemui di Kompleks DPR, Senin, 21 Oktober 2024.

Hal serupa juga diungkapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyatakan akan mendukung kebijakan pemerintah yang sejalan dengan perintah konstitusi. Meski demikian, Hasto menegaskan partainya akan tetap mengkritisi kekuasaan yang punya rekam jejak melanggar konstitusi.

"Mari kita kedepankan energi positif, terkecuali bagi mereka yang di masa lalu dalam proses melanggar konstitusi. PDIP tetap memberikan catatan kritis terhadap orang yang ambisi kekuasaan," ujar Hasto.

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Herlambang Wiratman, PDIP harus mengambil posisi yang jelas di hadapan pemerintahan Prabowo. Sebab, kata dia, masyarakat menginginkan adanya keseimbangan kekuasaan.

“Kalau PDIP bergabung dengan kekuasaan, pertama, akan menebalkan ketidakpercayaan publik terhadap partai politik. Kedua, kebohongan itu dikonfirmasi sendiri melalui langkah-langkah yang secara terang-terangan ditampilkan di ruang publik,” kata Herlambang.

Kebohongan yang dimaksud Herlambang adalah pernyataan dari PDIP yang sebelumnya menyatakan siap menjadi oposisi. Pernyataan tersebut, lanjut Herlambang, pernah diutarakan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat dimulainya Pemilu 2024.

Herlambang menilai ketidakjelasan sikap PDIP saat ini sebenarnya bisa dialihkan kepada kekuatan oposisi melalui masyarakat sipil. Menurut dia, dalam situasi tidak ada oposisi yang berfungsi sebagai penyeimbang, masyarakat sipil punya andil yang lebih besar ketimbang partai politik.

"Saat ini kita menyaksikan tidak banyak yan bisa diharapkan dari partai politik," katanya.

Pilihan Editor: Surya Paloh Terkejut dengan Kasus Tom Lembong: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi

Berita terkait

Pemkab Bogor Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Ratusan Juta Rupiah

1 jam lalu

Pemkab Bogor Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Ratusan Juta Rupiah

Pemkab Bogor melakukan uji coba makan bergizi gratis di dua sekolah dengan memanfaatkan dana CSR.

Baca Selengkapnya

Tangkap 6 Pengguna Narkoba di Kampung Boncos, Polsek Palmerah: Mendukung Program 100 Hari Prabowo

1 jam lalu

Tangkap 6 Pengguna Narkoba di Kampung Boncos, Polsek Palmerah: Mendukung Program 100 Hari Prabowo

Polsek Palmerah menyatakan akan menggelar operasi rutin di Kampung Boncos untuk mendukung Program 100 Hari Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Terkini: Agus Gumiwang dan Kemendag Bahas Permendag Pengaturan Impor, Bahlil Prihatin soal Kasus Tom Lembong

2 jam lalu

Terkini: Agus Gumiwang dan Kemendag Bahas Permendag Pengaturan Impor, Bahlil Prihatin soal Kasus Tom Lembong

Menperin Agus Gumiwang bertemu dengan Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai untuk membahas Permendag Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Menkomdigi Meutya Klaim Tutup 187 Ribu Situs Judi Online sejak Prabowo jadi Presiden

2 jam lalu

Menkomdigi Meutya Klaim Tutup 187 Ribu Situs Judi Online sejak Prabowo jadi Presiden

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan komitmen untuk terus memperjuangkan pemberantasan judi online atau judol sebagai prioritas utama kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bicara soal Pertemuan dengan Prabowo, Bantah Dipersiapkan jadi Pimpinan Otorita IKN

2 jam lalu

Ridwan Kamil Bicara soal Pertemuan dengan Prabowo, Bantah Dipersiapkan jadi Pimpinan Otorita IKN

Ridwan Kamil bicara tentang pertemuannya dengan Presiden, Prabowo Subianto di Restoran Garuda, Jalan Sabang, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Maruarar Minta Lahan Sitaan Kejagung untuk Program 3 Juta Rumah: Tanah Koruptor Disita, Ya Kasih ke Rakyat

2 jam lalu

Maruarar Minta Lahan Sitaan Kejagung untuk Program 3 Juta Rumah: Tanah Koruptor Disita, Ya Kasih ke Rakyat

Maruarar Sirait mengklaim Kejaksaan Agung sudah menyiapkan lahan 1.000 hektare lahan sitaan dari koruptor di Banten untuk membangun perumahan rakyat.

Baca Selengkapnya

Muzani: Prabowo Ingin Diskusi dengan Ketum Parpol Setiap Jumat

3 jam lalu

Muzani: Prabowo Ingin Diskusi dengan Ketum Parpol Setiap Jumat

Presiden Prabowo Subianto ingin rutin mengumpulkan ketua umum partai pendukung pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Melawat ke Luar Negeri Selama Dua Pekan, Termasuk Cina dan AS

4 jam lalu

Prabowo Bakal Melawat ke Luar Negeri Selama Dua Pekan, Termasuk Cina dan AS

Presiden Prabowo Subianto akan mengunjungi sejumlah negara pada bulan ini. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Akan Bertemu Para Dirut BUMN Bahas Program Prabowo Subianto

4 jam lalu

Erick Thohir Akan Bertemu Para Dirut BUMN Bahas Program Prabowo Subianto

Erick Thohir akan mengadakan pertemuan dengan jajaran dirut BUMN untuk memastikan perencanaan sesuai program yang diminta Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Ketum Parpol Kompak Klaim Tak Bahas Pilkada saat Bertemu Prabowo di Istana

5 jam lalu

Ketum Parpol Kompak Klaim Tak Bahas Pilkada saat Bertemu Prabowo di Istana

Ketua umum partai politik mengklaim tidak membahas mengenai pemilihan gubernur atau pilgub DKI Jakarta dalam pertemuan dengan Prabowo

Baca Selengkapnya