Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono Tepis Isu Retaknya KIM Plus di Pilkada Jakarta
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 1 November 2024 06:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria, menyatakan seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus telah solid untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 di Pilkada Jakarta 2024. Mantan wakil gubernur Jakarta ini menepis seluruh isu yang menyatakan bahwa KIM Plus tidak kompak untuk memenangkan Ridwan Kamil-Suswono.
“Malam ini kami nyatakan, kami semua 16 partai solid kompak semakin baik, semakin kuat, semakin optimis, semakin yakin dengan program-program yang kami tawarkan kepada warga Jakarta dan mendapatkan respons baik,” kata pria yang akrab disapa Ariza itu di Rumah Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Ariza turut merespons isu yang sedang hangat seputar Pilkada Jakarta. Ini berkaitan dengan tujuh politikus dari KIM Plus yang menyatakan dukungan terhadap calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung. Mereka mendatangi kediaman Pramono Anung pada Kamis pagi, 31 Oktober 2024,
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal di Kabinet Merah Putih ini menegaskan dukungan dari tujuh politikus itu bukan cerminan dari KIM Plus. Menurut Ariza dalam era demokrasi semua orang berhak untuk memilih siapapun dan harus dihormati keputusannya. Namun mereka yang tidak sejalan dengan keputusan partainya bisa berpotensi ditindak sesuai mekanisme partai masing-masing.
“Jadi biasa dalam setiap pilpres, pilkada, pileg, ada saja, satu dua orang itu tidak signifikan. Itu biasa dalam demokrasi dan harus kita hargai kita hormati,” ujar Ariza, sembari menyebut, “Pun partai semua solid seperti malam ini memberikan dukungan pada pasangan calon RIDO (Ridwan-Suswono).”
Ariza bahkan menuding kalau tujuh politikus yang menyatakan dukungan ke Pramono Anung adalah calon legislatif DPRD Jakarta yang gagal mendulang suara. Menurut penelusurannya, mereka semua hanya mendapatkan sedikit suara dan tidak bisa menduduki kursi anggota dewan. Ariza menganggap beralihnya tujuh politikus itu ke Pramono Anung ini sebagai salah satu bagian dari mencari dukungan di tempat lain.
“Beberapa teman kami ini mungkin ingin mencari tempat lain untuk mencari dukungan. Itu adalah beberapa mantan caleg dari beberapa partai yang mungkin belum berhasil memperoleh suaranya. Saya cek ada yang 192, 532 suara, sehingga masih jauh untuk dapat duduk di DPRD,” ujar Ariza.
Tujuh politikus itu adalah Muhammad Ishaq dari Partai Persatuan Pembangunan, Nafiudin dari Partai NasDem, Ahmad Faisal dari Partai Solidaritas Indonesia, dan Firman Abdul Hakim dari PPP.
Kemudian Riko dari Partai Amanat Nasional, Ahmad Syukri dari Partai Kebangkitan Bangsa, dan Redim Okto Fudin dari PKB. Mereka semua juga merupakan mantan calon legislatif DPRD Jakarta.
Alasan 7 Politikus KIM Plus Dukung Pramono Anung
Sebelumnya, politikus PKB Ahmad Syukri, menjelaskan kedatangannya menemui Pramono Anung tidak ada paksaan ataupun permintaan khusus dari calon gubernur itu. Mereka semua mengaku berinisiatif untuk bertemu dan memberikan dukungan terhadap Pramono Anung.
"Pertama, enggak ada Mas Pram minta dukungan. Ini kami yang berinisiatif dan dia mengucapkan terima kasih banyak, mau membantu dan ngobrol santai saja. Tapi dari pertemuan sekilas itu ya kami lebih bisa mengenal Mas Pram," kata Ahmad saat berkunjung ke rumah Pramono Anung, Kamis pagi, 31 Oktober 2024.
Walau tergabung dalam partai pendukung Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad mengklaim bahwa keputusannya beralih memberikan dukungan ke Pramono Anung sebagai bentuk menyalurkan aspirasi masyarakat yang menjadi konstituen mereka di pileg Jakarta.
"Prinsip kami meneruskan aspirasi yang ada pada pileg kemarin yang memilih kami. Bahwa sebagian besar itu menitipkan amanat suaranya untuk membantu memenangkan Mas Pram dan Mas Doel. Jakarta ini butuh kepemimpinan, leadership," kata Ahmad meneruskan pesan konstituennya.
Dalam Pilkada Jakarta 2024, ada tiga pasangan calon yang berlaga. Mereka di antaranya pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Pilihan Editor: KPU Finalkan Distribusi Logistik Pilkada Jakarta Serentak pada 14 November