Kota Malang Raih Juara Umum di Ajang IEC 2024

Sabtu, 19 Oktober 2024 20:46 WIB

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi (kanan) saat mewakili Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menerima penghargaan Tokoh Penggerak UMKM yang diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

INFO NASIONAL – Kota Malang dinobatkan sebagai Juara Umum dan mendapatkan Piala Bergilir dalam perhelatan Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2024 yang digelar di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024 malam. Selain itu, Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan juga dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat mewakili Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan berterima kasih karena Kota Malang mendapatkan penghargaan dari IEC 2024. “Kami berterimakasih kepada Tempo, event ini merupakan sesuatu yang memiliki nilai tinggi bagi para pelaku UMKM di Indonesia.”

Penghargaan ini, lanjut dia, sangat memberikan arti yang cukup besar bagi pelaku UMKM yang ada di Kota Malang. “Kami juga berterima kasih kepada para pelaku UMKM di Kota Malang yang telah tumbuh dan berkembang serta diapresiasi oleh pemerintah pusat dan Tempo.”

Eko berharap, event Tempo ini perlu dilanjutkan dan perlu dikembangkan lagi dengan ide-ide yang baru. “Sehingga sangat memotivasi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” kata dia. Sementara bagi para pelaku UMKM, harapan Eko adalah event ini dapat dijadikan motivasi sehingga pertumbuhan ekonomi mikro bergerak di setiap daerah di Indonesia. “Pada akhirnya bisa mendorong ekonomi di masing-masing daerah.”

Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, kata Eko, saat ini telah memiliki program prioritas 100 UMKM naik kelas. Menurutnya para pelaku usaha mikro saat ini masih banyak yang belum naik kelas. “Karena pertama, omset mereka rerata masih di bawah Rp 1 Miliar. Untuk naik kelas artinya omset mereka harus naik,” kata dia.

Advertising
Advertising

Untuk itu, lanjut Eko, berbagai macam dukungan harus diberikan seperti permodalan, peralatan, dan semua indikator-indikator untuk naik kelas. “Termasuk dengan akan diadakannya pameran seiring dengan diselenggarakannya Festival Mbois di Malang Creative Center pada November mendatang.”

Selama satu bulan penuh akan diselenggarakan pameran atau exhibition untuk memperkenalkan para UMKM di Kota Malang. “Kami akan adakan business matching, pelatihan, dan juga pemberian stimulant kepada para UMKM. Kami juga mengundang semua para pelaku UMKM yang ada di Indonesia untuk bergabung di MCC Kota Malang,” kata Eko.

Sementara itu, Festival Mbois merupakan kegiatan besar Industri kreatif Malang Raya yang diinisiasi oleh Malang Creative Fusion (MCF). Perhelatan yang menginjak tahun ke-9 ini menjadi ajang perayaan pelaku ekonomi kreatif khususnya Malang Raya untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar pelaku lintas sektor dan ajang exposure potensi ekonomi kreatif Malang Raya kepada masyarakat Malang maupun nasional.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi (kedua kiri) foto bersama penerima Penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo

Beragam program dan kegiatan kolaboratif dilaksanakan untuk semakin menguatkan perkembangan ekosistem industri kreatif Malang Raya, Salah satu capaian adalah dinobatkannya Kota Malang sebagai Kota Kreatif dengan Ekosistem terbaik nasional untuk sub sektor aplikasi dan pengembang permainan. Saat ini bersama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), MCF semakin menguatkan positioning sebagai jejaring lintas komunitas kreatif dengan peran pada akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di tingkat lokal dan nasional. “Kami sudah ada developer game yang sudah melakukan ekspor,” ucap Eko.

Menurut dia, sudah cukup banyak UMKM yang naik kelas dan melakukan ekspor. “Para pelaku ekonomi kreatif itu UMKM juga, ini yang perlu kita gerakkan.”

Hadirnya Malang Creative Center sejak 2021 memberikan dampak bagi masyarakat terutama dalam hal kolaborasi. MCC kata Eko dibentuk untuk menciptakan SDM bukan UMKM. “Kami mencetak SDM-SDM para pelaku UMKM, pelaku ekonomi kreatif yang kita latih di sana. Setelah itu ketika mereka sudah pandai dan berkembang di daerahnya masing-masing tentu akan membuat ekosistem di daerahnya masing-masing,” tuturnya. Pemerintah Kota Malang, lanjut Eko, akan menjadikan wilayah ini menjadi Kota Kreatif Dunia 2025. “Berbagai upaya telah dilakukan menuju ke sana.”

Dua UMKM Kota Malang Raih Penghargaan IEC 2024

Sementara itu, dalam ajang IEC 2024, dua UMKM dari Kota Malang yakni myECO dan Wangi Baik berhasil mendapatkan penghargaan dan masuk ke-30 besar. Wangi Baik merupakan parfum khusus karpet dan sofa.

Alhamdulillah saya mendapatkan penghargaan ini. Karena produk saya kan memang real dibutuhkan, nyata,” kata Firman Zuhri, pendiri Wangi Baik. Sebelumnya, Firman juga pernah mendapatkan penghargaan dari Wirausaha Muda Mandiri dan Pertamina Entrepreneur.

“Ini produknya nyata, buat sendiri dan dapat mengangkat ekonomi. Jadi yang jual produk kami bisa untung 100 persen lho…”

Wangi Baik banyak digunakan masyarakat. Tak hanya untuk pewangi sofa dan karpet, produk ini juga diminati oleh para pecinta dan pemilik hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. “Karena kalau kita semprot, bau bekas urin hewan peliharaan itu baunya hilang,” kata Firman.

Saat ini, firman telah memproduksi produknya untuk di lima kota yakni Bali, Bandung, Malang, Sidoarjo, dan Surabaya dan didistribusikan melalui pet shop-pet shop. Dia pun berharap dengan keikutsertaannya di IEC dapat menambah network bagi perkembangan usahanya.

Wangi Baik, kata Firman, kebetulan ‘sengaja’ tidak dijual melalui online. “Saya create akarnya dulu,” kata dia. Firman membuat jalur distribusi terlebih dahulu. “Nanti kalau sudah siap dan ada tokonya baru dibuat onlinenya,” ujar dia. Bukan tanpa sebab, Firman khawatir kedodoran dan produksi turun. “Kami memikirkan jangka panjang, karena kepuasan pelanggan itu yang penting.”

Selama ini, usaha yang dia lakukan murni menggunakan dana dari koceknya sendiri tanpa bantuan pembiayaan bank. “Kami enggak pake utang, modal pribadi.” Dia pun mengaku belum tersentuh dengan kehadiran MCC. “Kalau saya kan pengalaman lama di bisnis development program, di Telkom dan Indosat. Dan saya bikin pasar sendiri gandeng pasar sendiri. Kita ciptain great seller sendiri.” Kini usahanya pun berkembang ke helm dan alas kaki.

CEO myECO Maulana Derifato Ahmad (tengah) menerima penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) 2024 yang diserahkan langsung oleh Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Sebastian Kinaatmaja (kanan) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

Sementara itu, CEO myECO Maulana Derifato Ahmad mengaku akan menjadikan ajang ini untuk membuka network. “Sebenarnya ekspansi kita di 2024 itu kita sempat kesulitan dari modal. Dengan ikut kegiatan ini kita sudah terbantu bukan hanya hadiah saja tapi juga akses bank,” kata Derifato.

Menurut dia bagi yang belum terpapar bank, KUR, pinjaman, di ajang ini akan diajarkan dan ada sponsornya. “Pada akhirnya modal aman dulu. Kedua ada mentoring, setelah acara dibimbing uangnya digunakan seperti apa dan dibesarkan seperti apa.” Pitching investor, juga menjadi sesuatu yang menarik baginya apalagi dengan diberikannya pendampingan. “Sehingga ke depan pertumbuhan bisnis bisa lebih bagus dan sehat.”

Derifato mengatakan, myECO bisa sampai saat ini karena memang dibantu oleh berbagai pihak. “Baik dari kementerian, Pemkot Malang, semua kita buka network, business to business (b2b).”

Peran MCC, kata dia, sangat besar karena mampu mengumpulkan semua start up di sana. “Kita dulu tidak ada wadah, terpecah-pecah. MCC ini minimal mempersatukan dulu, mewadahi secara gratis. Ada mentor, disuntik semua pembiayaan yang ada, fasilitas ada sehingga dipusatkan. Dan dengan itu, kita menjadi tahu semua informasi dan fasilitas yang ada.”

Menurut Derifato, Kota Malang memiliki ekosistem digital yang lumayan bagus. Pemdanya berhasil membangun ekosistem. “Kita melihat pemda tidak hanya membangun saja tetapi juga ekosistemnya dikumpulkan, sehingga ada sinergi juga.”

Dia melihat program di Kota Malang selama ini sudah bagus hanya belum merata. “Di Malang tinggal penyebarannya saja. Kalau programnya sudah bagus, tetapi terkadang Saya bertemu dengan orang yang belum terpapar. Entah mereka yang tidak mencari tahu atau bagaiamana,” kata dia.

Bergerak di bidang digital, Derifato merasa mendapat kemudahan, terutama dalam hal informasi. “Tetapi masih ada UMKM yang segmennya beda, informasinya nggak dapet akhirnya fasilitas dan semua akses tidak terpapar. Padahal secara program lumayan banget dari hulu hilir. Sehingga apabila belum memiliki tim, ide, sampai sudah punya, difasilitasi apalagi di Malang punya MCC yang memfasilitasi semua.”

myECO merupakan produk yang bergerak di bidang digital untuk menghadirkan solusi efisiensi listrik di rumah tangga dan perkantoran. Derifato menciptakan aplikasi yang terdapat software dan hardware dan secara teknologi menggunakan Internet of Things (IoT). “Sehingga dengan alat ini bisa mengontrol dari jarak jauh. Seperti misalnya tidak ada orang di rumah maka kita bisa mematikan dispenser atau lampu. Kita juga bisa menyalakan.”

Saat ini myECO telah menjangkau 38 provinsi di Indonesia dan empat negara besar. Dengan menggunakan myECO, perkantoran bisa efisiensi sebesar 40 persen dan rumah 30 persen. Untuk pemasaran, myECO full online. “Untuk 4 negara tadi itu sebenarnya yang menyediakan beberapa mini gudang. Tapi produk kami tersebar di 11 negara yang bisa available untuk membeli, jika secara marketplace seperti di Alibaba.”

Adapun ke depan Derifato akan fokus b2b yang dimulai dari tahun ini. “Jadi lebih ke perusahaan atau anak perusahaan, fokusnya efisiensi di industri dan manufaktur,” kata dia. (*)

Berita terkait

La Ode Tekankan Sinergi dalam Memajukan Desa di Indonesia

1 jam lalu

La Ode Tekankan Sinergi dalam Memajukan Desa di Indonesia

Sinergi lintas elemen menjadi pilar utama dalam mempercepat kemajuan desa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Empat Tahun P3PD Sukses Cetak Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

2 jam lalu

Empat Tahun P3PD Sukses Cetak Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

P3PD sukses meningkatkan kapasitas aparatur desa sehingga mampu menciptakan inovasi pembangunan yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

UMKM Binaan Pemkot Balikpapan Raih Penghargaan IEC 2024

3 jam lalu

UMKM Binaan Pemkot Balikpapan Raih Penghargaan IEC 2024

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Pemerintah Kota Balikpapan PT. Media Kreatifindo Nusantara berhasil masuk dalam 27 besar dalam penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge atau IEC 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga Pilar Pertanggungjawaban APBN: Kredibel, Transparan, dan Akuntabel

5 jam lalu

Tiga Pilar Pertanggungjawaban APBN: Kredibel, Transparan, dan Akuntabel

Dalam satu dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya

Kerja Keras 10 Tahun Instrumen APBN, Memperkokoh Fondasi Indonesia Emas 2045

6 jam lalu

Kerja Keras 10 Tahun Instrumen APBN, Memperkokoh Fondasi Indonesia Emas 2045

APBN diharapkan mampu terus menjaga kinerja apik selama sepuluh tahun terakhir, yakni periode 2014-2024, dalam menyokong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga stabilitas harga, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

6 jam lalu

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Penanganan Covid-19 yang Efektif Menjadi Kunci Kebangkitan Ekonomi.

Baca Selengkapnya

Peran Sukuk Negara dalam Pembangunan Indonesia

6 jam lalu

Peran Sukuk Negara dalam Pembangunan Indonesia

Sukuk negara telah berkontribusi signifikan pada pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan ekonomi di Indonesia selama satu dekade terakhir.

Baca Selengkapnya

BRI Berdayakan UMKM Ikan Asap Bulukumba Tembus Pasar Dunia

6 jam lalu

BRI Berdayakan UMKM Ikan Asap Bulukumba Tembus Pasar Dunia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berhasil mencapai prestasi luar biasa di kancah internasional melalui produk ikan asap tradisional.

Baca Selengkapnya

BRI Dukung Pemberdayaan UMKM Ikan Asap Bulukumba

6 jam lalu

BRI Dukung Pemberdayaan UMKM Ikan Asap Bulukumba

Dukungan BRI melalui modal dan pelatihan digital membuat UMKM ikan asap Bulukumba semakin dikenal di dunia global.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Sukses Gelar ToT K3, Tekan Angka Kecelakaan Sawit

7 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Sukses Gelar ToT K3, Tekan Angka Kecelakaan Sawit

BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan ILO sukses melatih 400 pekerja sawit dalam program ToT K3 untuk menekan angka kecelakaan kerja.

Baca Selengkapnya