Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Pilar Pertanggungjawaban APBN: Kredibel, Transparan, dan Akuntabel

image-gnews
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016 yang sekaligus menandai pertama kalinya raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk LKPP diperoleh dari BPK di Istana Negara, Selasa, 20 September 2016. Dok. Kemenkeu
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016 yang sekaligus menandai pertama kalinya raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk LKPP diperoleh dari BPK di Istana Negara, Selasa, 20 September 2016. Dok. Kemenkeu
Iklan

INFO NASIONAL - Dalam satu dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Siklus anggaran dan pendapatan belanja negara merupakan proses yang kompleks, mencakup berbagai tahapan dari perencanaan hingga pelaksanaan dan akhirnya pertanggungjawaban. Tahap terakhir ini sangat krusial karena memberikan penjelasan kepada publik mengenai pencapaian dan kinerja keuangan pemerintah selama satu tahun. Melalui Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), pemerintah bertujuan untuk menyajikan informasi yang kredibel, transparan, dan akuntabel kepada masyarakat.

LKPP telah mengalami transformasi yang signifikan, mencerminkan upaya pemerintah untuk memperbaiki pertanggungjawaban keuangan. Sejak penerapan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015, laporan keuangan pemerintah telah dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja keuangan. Akuntansi berbasis akrual, yang mulai diterapkan dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, tidak hanya mencatat transaksi keuangan berdasarkan arus kas tetapi juga mencakup seluruh transaksi negara, baik hak maupun kewajiban. Dengan cara ini, LKPP dapat disajikan secara komprehensif, menciptakan transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Tahun 2015 menjadi momen penting ketika pemerintah mulai menyusun laporan keuangan berbasis akrual untuk semua kementerian dan lembaga. LKPP tahun tersebut menandai era baru dalam pertanggungjawaban keuangan, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengelola anggaran dengan baik. Proses penyusunan LKPP melibatkan berbagai langkah penting, termasuk penelusuran aset dan perbaikan tata kelola administrasi, yang menjadi tantangan besar di awal perjalanan ini.

Perjalanan menuju kualitas laporan keuangan yang lebih baik ditandai dengan perbaikan opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pada tahun 2009, pemerintah mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) setelah beberapa tahun sebelumnya menerima opini Disclaimer. Pencapaian ini bukanlah hasil instan, melainkan hasil kerja keras pemerintah dalam memperbaiki regulasi dan aplikasi yang digunakan. Antara tahun 2010 dan 2015, pemerintah fokus pada infrastruktur yang mendukung akuntansi berbasis akrual, yang termasuk pengembangan sistem informasi seperti Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA).

Raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk LKPP tahun 2016 menjadi titik balik yang krusial, menandakan bahwa pemerintah berhasil memenuhi standar akuntabilitas yang lebih tinggi. Sejak saat itu, pemerintah berhasil mempertahankan opini WTP selama delapan tahun berturut-turut, hingga LKPP tahun 2023. Mencapai dan mempertahankan opini ini bukanlah hal yang mudah; setiap tahun, pemerintah dihadapkan pada tantangan berbeda, termasuk proses revaluasi aset dan penanganan program besar seperti Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah pandemi COVID-19.

Pemerintah menyadari bahwa menjaga opini WTP bukan hanya tentang mempertahankan angka, tetapi juga tentang memastikan setiap program yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan secara kredibel, transparan, dan akuntabel. Dengan menghadapi berbagai tantangan, pemerintah telah melaksanakan berbagai langkah strategis, termasuk penyempurnaan regulasi dan sistem, serta peningkatan kualitas pelaporan. Hingga semester kedua tahun 2023, pemerintah berhasil menyelesaikan hampir 97 persen rekomendasi BPK yang diberikan sejak tahun 2004, menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan pertanggungjawaban keuangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam konteks regulasi, setiap tahun pemerintah melakukan penyempurnaan untuk mengakomodasi rekomendasi yang diterima. Undang-Undang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (UU P2 APBN) menjadi landasan dalam proses ini, di mana pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan negara. Penyempurnaan regulasi ini penting untuk menciptakan akuntabilitas yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan proses bisnis terkini.

Tidak hanya itu, pemerintah juga terus berinovasi dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas LKPP. Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) yang diluncurkan pada tahun 2016 memungkinkan integrasi seluruh aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan keuangan, menjadikan proses pelaporan lebih akurat dan efisien. Sejak tahun 2022, seluruh instansi pemerintah telah sepenuhnya menggunakan aplikasi SAKTI, yang menyatukan proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban APBN.

Pemerintah berupaya untuk tidak hanya mempertahankan opini WTP, tetapi juga meningkatkan kredibilitas pertanggungjawaban APBN dengan mengintegrasikan laporan kinerja dan laporan keuangan. Langkah ini dilakukan agar seluruh capaian dari program dan kegiatan yang telah direncanakan dapat dievaluasi secara menyeluruh, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang efektivitas penggunaan anggaran. LKPP tidak lagi hanya menjadi laporan keuangan, tetapi juga instrumen evaluasi untuk mengukur keberhasilan program-program yang telah dilaksanakan dan dasar untuk pengambilan kebijakan ke depan.

Dengan berbagai capaian dan inovasi yang telah dilakukan, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen untuk mewujudkan pertanggungjawaban APBN yang kredibel, transparan, dan akuntabel. Melalui proses yang kompleks ini, pemerintah tidak hanya berupaya untuk memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga berkontribusi terhadap kepercayaan publik. Di tengah tantangan global dan domestik, LKPP diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk memastikan bahwa APBN hadir di tengah masyarakat, menjadi pendorong utama dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

SMEstaTalk BRI: Jembatan UMKM Menuju Pasar Internasional

3 jam lalu

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto dalam seminar daring Economic Outlook, Selasa, 6 Juni 2024. Dok. BRI
SMEstaTalk BRI: Jembatan UMKM Menuju Pasar Internasional

Program SMEstaTalk bertujuan untuk memberikan pelatihan online yang mendalam kepada nasabah BRI agar mereka siap untuk menghadapi tantangan ekspor


BRI Gelar SMEstaTalk, Tingkatkan Daya Saing UMKM Global

3 jam lalu

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto dalam seminar daring Economic Outlook, Selasa, 6 Juni 2024. Dok. BRI
BRI Gelar SMEstaTalk, Tingkatkan Daya Saing UMKM Global

BRI menunjukkan komitmennya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia melalui webinar SMEs Loyalty Talks #SMEstaTalks Episode 3 yang berlangsung pada akhir September 2024


BTN Tawarkan Diskon Khusus di Bazar UMKM BerKRIYAsi Sarinah 2024

4 jam lalu

Pengunjung saat Bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diinisiasi Kementerian BUMN bertajuk
BTN Tawarkan Diskon Khusus di Bazar UMKM BerKRIYAsi Sarinah 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia dengan memberikan berbagai diskon menarik untuk transaksi melalui btnmobile.


Program 3 Juta Rumah, Solusi Hunian dan Pertumbuhan Ekonomi

4 jam lalu

Menara BTN di Jakarta. Dok. BTN
Program 3 Juta Rumah, Solusi Hunian dan Pertumbuhan Ekonomi

Program 3 Juta Rumah Pemerintahan Prabowo Subianto berpotensi mendongkrak ekonomi dan memberi masyarakat peluang lebih besar memiliki rumah layak.


Airin-Ade Proyeksikan Pengembangan Ekonomi Biru dan Nelayan Berdaya

5 jam lalu

Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany saat di pantai Anyer kabupaten Serang Banten setelah bersilaturahmi dengan masyarakat di Kabupaten Tangerang, Minggu, 20 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Airin-Ade Proyeksikan Pengembangan Ekonomi Biru dan Nelayan Berdaya

Pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi fokus memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan Banten dengan program Ekonomi Biru dan Nelayan Berdaya.


BTN Jalin Kemitraan dengan Universitas Bina Nusantara

5 jam lalu

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam acara Inspire Corner di Universitas Bina Nusantara (Binus) jum`at, 18 Oktober 2024. Dok. Bank BTN
BTN Jalin Kemitraan dengan Universitas Bina Nusantara

BTN perkuat kerja sama strategis dengan Universitas Bina Nusantara guna mencetak SDM unggul menghadapi tantangan industri perbankan di era digital.


La Ode Tekankan Sinergi dalam Memajukan Desa di Indonesia

10 jam lalu

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri La Ode Ahmad P Bolombo menghadiri Penutupan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Provinsi Sumatera Utara di Le Polonia Hotel, Kota Medan, Sabtu, 19 Oktober 2024. Dok. Kemendagri
La Ode Tekankan Sinergi dalam Memajukan Desa di Indonesia

Sinergi lintas elemen menjadi pilar utama dalam mempercepat kemajuan desa di Indonesia.


Sebut Banyak Anggaran Bocor, Prabowo: Kolusi Pejabat dengan Pengusaha Nakal, Tidak Patriotik

10 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sebut Banyak Anggaran Bocor, Prabowo: Kolusi Pejabat dengan Pengusaha Nakal, Tidak Patriotik

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sering mengalami kebocoran.


Empat Tahun P3PD Sukses Cetak Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

11 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian didampingi Dirjen Bina Pemdes Kemendagri La Ode Ahmad P. Bolombo (kiri) memberikan Penghargaan Desa dan Kelurahan Berprestasi 2024, di Gedung Ksirarnawa, Denpasar, Provinsi Bali, Selasa 8 Oktober 2024. Dok. Kemendagri
Empat Tahun P3PD Sukses Cetak Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

P3PD sukses meningkatkan kapasitas aparatur desa sehingga mampu menciptakan inovasi pembangunan yang berkelanjutan.


UMKM Binaan Pemkot Balikpapan Raih Penghargaan IEC 2024

12 jam lalu

Founder & CEO PT. Media Kreatifindo Nusantara Jeri Miteti (kiri) di dampingi Penjabat sementara Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir (kanan) saat menerima penghargaan penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) 2024 yang diserahkan langsung oleh Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Sebastian Kinaatmaja (kanan) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.
UMKM Binaan Pemkot Balikpapan Raih Penghargaan IEC 2024

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Pemerintah Kota Balikpapan PT. Media Kreatifindo Nusantara berhasil masuk dalam 27 besar dalam penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge atau IEC 2024.