Alasan Andi Widjajanto Sebut Kementerian Baru di Kabinet Prabowo Beroperasi Penuh dalam 3 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 11 Oktober 2024 09:49 WIB

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo menyebut aggaran pertahanan Indonesia salah satu terendah di Asia. Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto. TEMPO/M Taufan Rengganis

Dia menyebutkan proses panjang itu perlu dilalui karena, saat pembentukan kementerian baru, ada rangkaian tahapan yang juga perlu dikerjakan. Misalnya, membentuk sekretariat jenderal di kementerian, kemudian menyiapkan peraturan presiden (perpres) untuk kementerian baru tersebut.

“Perpresnya disiapkan sudah disetujui oleh Kementerian PANRB, dihitung anggarannya, begitu dihitung anggarannya harus masuk ke APBN untuk diajukan ke DPR,” kata Andi ditemui selepas acara.

Untuk kementerian yang sama sekali baru atau dibentuk dari nol, kata Andi, perlu menunggu satu setengah tahun untuk mendapatkan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Baru setelah itu ada alokasi, realokasi dari ASN (aparatur sipil negara) yang bisa masuk ke sana,” ujarnya.

Andi Menilai Prabowo Perlu Membentuk Satuan Tugas

Andi berpendapat Prabowo nantinya perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk membantunya mengurusi pembentukan kementerian-kementerian baru hingga akhirnya operasional.

Untuk mengatasi masa transisi ini, menurut Andi, pemerintahan Prabowo di awal dalam kurun waktu 6-9 bulan ke depan harus dibantu satgas-satgas, khususnya presiden dalam penyelesaian kebijakan-kebijakan, program-program yang harus dilakukan oleh kementerian-kementerian baru.

Karena itu, Andi menilai program-program strategis yang dicanangkan Prabowo nanti kemungkinan belum dapat berjalan maksimal dalam bulan-bulan pertama menjabat sebagai presiden. Alasannya, kata dia, hal itu terkait dengan penggunaan APBN, yang revisinya nanti baru berlangsung biasanya pada 16 Agustus.

“APBN 2025 itu finalisasinya tetap pada masa Pak Jokowi tahun anggaran 2023 dan 2024. Nah, Pak Prabowo baru akan benar-benar mengendalikan APBN dalam proses APBN-P yang biasanya dimulai 16 Agustus kemarin ketika nota keuangan dibacakan oleh Presiden, sampai nanti ketok palu pada bulan November untuk APBN-P,” kata dia.

Namun, kata dia, umumnya APBN-P (APBN Perubahan) digunakan untuk belanja modal dan sulit diutak-atik untuk belanja barang. “Untuk belanja modal, mungkin tidak sampai 25 persen yang masih bisa diutak-atik oleh Pak Prabowo,” tuturnya.

NOVALI PANJI NUGROHO | ANTARA

Pilihan editor: Respons AHY dan Bahlil Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Berita terkait

Dasco Sebut Prabowo Bakal Bertemu Elite PKS: Hari Ini Atau Besok

17 menit lalu

Dasco Sebut Prabowo Bakal Bertemu Elite PKS: Hari Ini Atau Besok

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Prabowo Subianto bakal bertemu dengan petinggi PKS hari ini atau besok.

Baca Selengkapnya

BPKP Tanggapi Soal Data Penerimaan Negara Bocor Rp300 Triliun: Masih Diaudit

36 menit lalu

BPKP Tanggapi Soal Data Penerimaan Negara Bocor Rp300 Triliun: Masih Diaudit

BPKP menyatakan masih melakukan audit potensi penerimaan negara yang bocor Rp300 triliun.

Baca Selengkapnya

Budi Arie: Ada Tujuh Panggung Pelepasan Jokowi dan Penyambutan Prabowo-Gibran di Jakarta

43 menit lalu

Budi Arie: Ada Tujuh Panggung Pelepasan Jokowi dan Penyambutan Prabowo-Gibran di Jakarta

Kepemimpinan Jokowi dan Ma'aruf Amin akan digantikan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, selaku pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Istana Negara IKN, Serahkan Peresmian Kantor Presiden ke Prabowo

47 menit lalu

Jokowi Sahkan Istana Negara IKN, Serahkan Peresmian Kantor Presiden ke Prabowo

Presiden Jokowi menyerahkan peresmian Istana Garuda atau Kantor Presiden di IKN kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

1 jam lalu

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

Prabowo Subianto akan menarik denda dari 300 pengusaha sawit nakal. Total nominal kerugian negara akibat ulah para pengusaha ini Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Dasco: Calon Menteri Bakal Ikut Uji Kelayakan dan Ada Sesi Tatap Muka dengan Prabowo

1 jam lalu

Dasco: Calon Menteri Bakal Ikut Uji Kelayakan dan Ada Sesi Tatap Muka dengan Prabowo

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan para calon menteri harus menjalani fit and proper test, hingga tatap muka dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Daftar Bocoran 13 Komisi DPR Beredar, Sejumlah Kementerian Dipecah

1 jam lalu

Daftar Bocoran 13 Komisi DPR Beredar, Sejumlah Kementerian Dipecah

Bocoran sementara 13 komisi di DPR yang akan bermitra dengan sejumlah kementerian/badan/lembaga.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Pastikan Jokowi Pulang ke Solo Naik Pesawat Komersial saat Hari Pelantikan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Budi Arie Pastikan Jokowi Pulang ke Solo Naik Pesawat Komersial saat Hari Pelantikan Prabowo-Gibran

Budi Arie membantah jika Jokowi akan terbang menggunakan pesawat milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Prabowo Lantik Menteri pada Senin 21 Oktober 2024

1 jam lalu

Jokowi Ungkap Prabowo Lantik Menteri pada Senin 21 Oktober 2024

Presiden Jokowi minta masyarakat yang ingin tahu susunan kabinet Prabowo untuk menunggu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Pakai Dasi Merah jika Diundang PDIP, Gerindra: Itu Joke

1 jam lalu

Prabowo Bakal Pakai Dasi Merah jika Diundang PDIP, Gerindra: Itu Joke

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, ucapan Prabowo soal akan mengenakan dasi merah jika diundang PDIP hanyalah sebuah candaan.

Baca Selengkapnya