Survei Kepuasan Rakyat atas Demokrasi Tinggi, Mahfud Md: Rakyat Tidak Paham Substansi Demokrasi

Reporter

Hendrik Yaputra

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 10 Oktober 2024 16:05 WIB

Mahfud MD saat mengunjungi UII Yogyakarta Rabu, 8 Mei 2024. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud Md, mengatakan, survei kepuasaan rakyat atas demokrasi, tidak bisa dijadikan ukuran untuk memperbaiki kualitas demokrasi. Menurut Mahfud, rakyat tidak memahami substansi demokrasi. Mereka hanya memahami demokrasi prosedural. Hal ini karena pengaruh dari tingkat pendidikannya.

"Kalau mau memperbaiki demokrasi, tidak bisa berpedoman pada survei. Karena kalau survei, kalau ada pemimpin baru pasti suka lagi. Rakyat tak mengerti substansi demokrasi," kata Mahfud dalam Indonesia Integrity Forum 2024 yang diadakan Transparency International Indonesia di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024.

Bagi Mahfud, survei tak bisa menjadi rujukan karena selama ini rakyat memandang demokrasi baik-baik saja. Padahal, rakyat tidak tahu bahwa keadaan itu sebetulnya tidak baik dari sudut pandang demokrasi. "Karena itu rakyat harus dididik," kata Mahfud.

Mahfud lebih setuju perbaikan demokrasi dilakukan pada tingkat elite dan kaum terdidik. Namun, masalahnya DPR merupakan pihak yang merusak demokrasi. Mereka tidak akan mau memperbaiki demokrasi. "Mereka yang buat rusak mana bisa," kata Mahfud.

Menurut pengamatan Mahfud, perbaikan Demokrasi di Indonesia kerap terjadi setelah ada momentum besar. Ia mencontohkan, ketika Orde Baru runtuh, ada semangat reformasi untuk memperbaiki demokrasi. Sepanjang 5 sampai 6 tahun setelah itu, muncul banyak produk hukum yang progresif. Namun, Mahfud Heran, setelah itu, perbaikan demokrasi tidak lagi berjalan.

Advertising
Advertising

"Berbeda dengan negara lain yang setelah ada perubahan ada keberlanjutan. Tapi Indonesia malah demokrasi mengalami kemunduran," kata Mahfud.

Sejumlah lembaga survei menunjukkan rakyat merasa puas dengan demokrasi dan kerja institusi selama pemerintahan Jokowi. Lembaga Survei Indonesia (LSI) misalnya mencatat pada awal Februari 2024 ada 71,8 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja demokrasi Indonesia.

Sementara itu, Indikator Politik mencatat, mayoritas publik menilai, kinerja penegak hukum berjalan baik di akhir masa pemerintahan Jokowi. Sebanyak 2,5 persen responden meyakini penegakan hukum berjalan sangat baik. Lalu, sebanyak 39,3 persen berjalan baik.

Kemudian, 33,7 Persen responden menilai sedang. Lalu, 19,9 persen responden menilai buruk dan 2,9 persen sangat buruk.

Pilihan Editor: Siapa Kelompok Masyarakat yang Masih Puas dengan Kinerja Jokowi?

Berita terkait

Ganjar dan Mahfud Md Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Ganjar dan Mahfud Md Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Mahfud Md mengatakan akan menghadiri pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024. Ia mengatakan Ganjar juga akan datang.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Diancam Ketika Menolak Revisi UU MK

5 jam lalu

Cerita Mahfud Md Diancam Ketika Menolak Revisi UU MK

Mahfud Md mengatakan, setelah melihat isi draf revisi UU MK dari DPR, ia menilai Parlemen ingin menendang orang tertentu dalam pemilihan pimpinan MK.

Baca Selengkapnya

Siapa Kelompok Masyarakat yang Masih Puas dengan Kinerja Jokowi?

20 jam lalu

Siapa Kelompok Masyarakat yang Masih Puas dengan Kinerja Jokowi?

Jokowi sebentar lagi lengser. Sejumlah lembaga survei merilis survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden.

Baca Selengkapnya

Angka Kepuasan Publik terhadap Jokowi Dipengaruhi Bansos dan Infrastruktur

21 jam lalu

Angka Kepuasan Publik terhadap Jokowi Dipengaruhi Bansos dan Infrastruktur

Jokowi beberapa kali blusukan dan membagikan kaus serta bansos kepada masyarakat menjelang lengser.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: MA Harus Perjuangkan Kenaikan Gaji Hakim

1 hari lalu

Mahfud Md: MA Harus Perjuangkan Kenaikan Gaji Hakim

Mahfud Md mengatakan Mahkamah Agung harus memperjuangkan kenaikan gaji hakim.

Baca Selengkapnya

Seputar Acara Pelantikan Prabowo-Gibran: Undang Kandidat Pilpres 2024 hingga Jokowi Dipastikan Hadir

1 hari lalu

Seputar Acara Pelantikan Prabowo-Gibran: Undang Kandidat Pilpres 2024 hingga Jokowi Dipastikan Hadir

Ketua MPR mengatakan mengundang para kandidat Pilpres 2024 ke acara pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

PTUN Bacakan Putusan Gugatan PDIP Besok, Mahfud Md: Tunggu Saja

1 hari lalu

PTUN Bacakan Putusan Gugatan PDIP Besok, Mahfud Md: Tunggu Saja

Eks Menkopolhukam, Mahfud Md, memberikan keterangan ihwal gugatan PDIP ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Kurawal Foundation Tegak Lurus Menolak Jokowisme, Ideologi Alap-Alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa

1 hari lalu

Kurawal Foundation Tegak Lurus Menolak Jokowisme, Ideologi Alap-Alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa

Relawan Alap-Alap Jokowi memasang baliho Jokowi guru bangsa, sebelumnya mengusung ideologi Jokowisme. Kurawal Foundation pernah kupas Jokowisme ini.

Baca Selengkapnya

Dosen Fisipol UGM Soal Komposisi Parpol di DPR Nyaris Tanpa Oposisi: Potensi Mematikan Demokrasi

3 hari lalu

Dosen Fisipol UGM Soal Komposisi Parpol di DPR Nyaris Tanpa Oposisi: Potensi Mematikan Demokrasi

Dosen Fisipol UGM Alfath Indonesia menyoroti komposisi DPR saat ini. "Pemimpin dan penguasa yang tidak diawasi, mereka bisa abuse of power," katanya.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Google Form di HP untuk Formulir Online

3 hari lalu

Cara Membuat Google Form di HP untuk Formulir Online

Diluncurkan pada tahun 2008 untuk membuat survei hingga formulir online, ikuti panduan cara membuat Google Form dengan mudah.

Baca Selengkapnya