Pimpinan DPR Minta Para Hakim Batalkan Rencana Mogok Kerja

Reporter

Nandito Putra

Editor

Imam Hamdi

Jumat, 4 Oktober 2024 16:38 WIB

Ketua Fraksi Partai Keadilan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal, meyakini penggeledahan rumah Mendes Abdul Halim Iskandar murni upaya penegakkan hukum. Hal itu dia sampaikan saat ditemui di kompleks gedung parlemen, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurizal, meminta para hakim yang berencana mogok kerja, mengurungkan niatnya. Cucun mengatakan tindakan tersebut akan mengganggu proses di pengadilan dan berdampak terhadap pelayanan masyarakat pencari keadilan.

Cucun yang juga anggota Komisi III periode 2019-2024 mengakui selama ini para hakim kerap menyuarakan minimnya kenaikan gaji dan penambahan tunjangan fasilitas. Dia menyebutkan, selama ini Komisi III dan Mahkamah Agung (MA) serta Komisi Yudisial sudah membahas hal tersebut.

"Ini memang masih berproses, selama ini kami selalu bicara dengan MA," katanya saat ditemui di kompleks gedung DPR, Jumat, 4 Oktober 2024.

Namun demikian, kata dia, para hakim tidak mesti berencana melakukan mogok di saat aspirasi mereka belum terpenuhi. "Nanti soal kesejahteraan hakim ini akan kami bahas di Komisi III, jadi saya berprasangka baik rencana ini tidak akan terlaksana, pasti akan dibicarakan oleh kesekretariatan MA kepada para hakim," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi para hakim di periode DPR 2024-2029 ini. Untuk itu, Cucun meminta para hakim yang berencana mogok kerja membatalkan rencana tersebut.

Advertising
Advertising

"Menurut saya bagaimana hakim menjalankan fungsi dan tugas untuk bangsa dan negara. Bagaimana para hakim yang mulia tidak melakukan hal-hal yang justru akan mengganggu masyarakat dalam mencari keadilan," kata dia.

Diwartakan sebelumnya, Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP) menyatakan akan ada 1.611 hakim se-Indonesia mengajukan cuti serentak pada 7-11 Oktober mendatang.

Direktur Eksekutif LeIP, Muhammad Tanziel Aziezi, menjelaskan cuti serentak itu dipicu karena rendahnya kesejahteraan para hakim. Tanziel mengatakan pemerintah tidak pernah menaikkan gaji dan tunjangan para hakim dalam 12 tahun terakhir.

"Jadi bukan ujug-ujug marah, tapi mereka itu udah ke KY sebelumnya, udah ngomong sama Mahkamah Agung dan IKAHI, udah protes sana sini, cuma enggak ada perubahan-perubahan," kata Tanziel saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober 2024.

Menurut Tanziel, protes para hakim ini merupakan gerakan berulang. Sekitar 2010-2011 juga ada gelombang protes dari hakim. Protes itu dipicu karena gaji hakim tidak pernah mengalami kenaikan.

Merespon rencana mogok tersebut, kata Tanziel, pemerintah lantas menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah Agung. Gaji hakim saat itu akhirnya dinaikkan.

Kendati demikian, Tanziel mengatakan sejak tahun 2012 gaji dan tunjangan hakim tidak pernah lagi mengalami kenaikan. “Meski sudah direvisi dua kali, besaran gaji pokok hakim tetap sama dan tidak naik selama 12 tahun,” katanya.

Amelia Rahima Sari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: 5 Pimpinan DPRD Jakarta Dilantik, Khoirudin PKS Jadi Ketua

Berita terkait

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

1 jam lalu

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad irit bicara soal kelanjutan seleksi Capim KPK. Ia mengaku tak mengetahui perkembangan terkini soal itu.

Baca Selengkapnya

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

1 jam lalu

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyerahkan kepada Baleg apakah RUU Penyiaran akan masuk dalam Prolegnas atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

2 jam lalu

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

Rapat paripurna DPR menyetujui permohonan naturalisasi atlet Kevin Diks, Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

19 jam lalu

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

Pemerintah merombak direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) dengan menempatkan petinggi Partai Gerindra sebagai dirut dan komut.

Baca Selengkapnya

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

19 jam lalu

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

Kemenpora mengusulkan naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna Cornellia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

21 jam lalu

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

Ahmad Muzani mengatakan, pengamanan saat Pilkada tersebut juga merupakan fokus kerja BIN dalam 100 hari pertama.

Baca Selengkapnya

Bambang Patijaya Golkar Resmi Pimpin Komisi XII DPR

21 jam lalu

Bambang Patijaya Golkar Resmi Pimpin Komisi XII DPR

Bambang Patijaya dari fraksi Golkar resmi ditetapkan sebagai Ketua Komisi XII DPR.

Baca Selengkapnya

Bawas MA Periksa Zarof Ricar di Kejagung, Gali Pelanggaran Etik dan Klarifikasi Perkara Makelar Kasus

22 jam lalu

Bawas MA Periksa Zarof Ricar di Kejagung, Gali Pelanggaran Etik dan Klarifikasi Perkara Makelar Kasus

Badan Pengawas MA telah berkirim surat ke Kejagung untuk minta izin klarifikasi kepada Zarof Ricar

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

1 hari lalu

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

Yasonna Laoly menekankan, pembahasan rancangan undang-undang ke depan harus lebih mendalam.

Baca Selengkapnya

Pukat UGM Duga Jaringan Makelar Kasus Zarof Ricar Sangat Kuat

1 hari lalu

Pukat UGM Duga Jaringan Makelar Kasus Zarof Ricar Sangat Kuat

Dugaan itu berangkat dari fakta jumlah uang yang disita Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu dari rumah Zarof Ricar.

Baca Selengkapnya