DPR Akan Sahkan Puluhan RUU di Sidang Paripurna Terakhir Periode 2019-2024 Hari ini

Kamis, 26 September 2024 08:27 WIB

Ilustrasi Rapat DPR. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menggelar sidang paripurna terakhir periode 2019-2024 hari ini, Kamis, 26 September 2024. Dalam rapat paripurna tersebut, akan ada puluhan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disahkan.

Selain mengesahkan sejumlah RUU, pada sidang paripurna kali ini akan disampaikan hasil temuan dan rekomendasi oleh Panitia Hak Angket atau Pansus Haji. Pansus yang diketuai oleh anggota Komisi VI Nusron Wahid itu telah bekerja selama tiga bulan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dalam penyelenggaran ibadah haji 2024.

Adapun sejumlah RUU yang disahkan DPR di antaranya 79 RUU soal kabupaten-kota, lima RUU tentang kerja sama pertahanan dengan negara asing.

Secara keseluruhan, DPR periode 2019-2024 telah mengesahkan 126 RUU menjadi Undang-undang. "Terdapat 126 undang-undang yang telah selesai dibahas DPR bersama pemerintah, melalui alat kelengkapan dewan,” kata Ketua DPR Puan Maharani dalam sidang bersama DPR dan DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Kendati demikian, menurut Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, sebagian besar RUU yang disahkan merupakan RUU tentang administrasi pemerintah daerah, yakni sebanyak 80 RUU.

Advertising
Advertising

Sedangkan pengesahan RUU yang masuk daftar program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas usulan DPR, kata Lucius, jumlahnya masih minim. Dari 26 RUU prolegnas prioritas, Lucius mencatat hanya ada 5 RUU yang disahkan menjadi undang-undang sepanjang periode 2019-2024.

"DPR periode ini juga tidak memenuhi target dalam RUU prolegnas. Sejumlah RUU yang mendesak untuk disahkan seperti RUU Perampasan Aset dan RUU Pekerja Rumah Tangga masih terabaikan," kata Lucius aat ditemui, Selasa, 24 September 2024.

Di lain sisi, kata Lucius, DPR malah mengesahkan sejumlah RUU yang tidak ada dalam daftar RUU prolegnas prioritas, seperti perubahan UU Mahkamah Konstitusi, revisi UU Kementerian Negara dan revisi UU Dewan Pertimbangan Presiden. "Perubahan sejumlah RUU tersebut dilakukan secara kilat tanpa melibatkan partisipasi publik dan sarat akan kepentingan pemerintah," kata dia.

Lucius menilai perilaku ugal-ugalan dalam proses pengesahan undang-undang tersebut diprediksi akan berlanjut pada masa DPR selanjutnya. Sebab, kata dia, hampir semua partai di DPR merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.

"Ke depan mungkin akan lebih buruk lagi dan apapun kepentingan pemerintah akan lolos di DPR tanpa adanya hambatan di parlemen. Ini akan mengarah pada tabiat otoritarianisme karena kepentingan pemerintah tidak ada yang mengkritisi dan akan berjalan mulus tanpa hambatan," kata Lucius.

Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Komisi II DPR Setujui 79 RUU Kabupaten-Kota Disahkan saat Paripurna

Berita terkait

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

16 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Soal Calon Pimpinan DPR, Lodewijk Golkar: Kami Seperti Wayang, Tergantung Dalangnya

22 jam lalu

Soal Calon Pimpinan DPR, Lodewijk Golkar: Kami Seperti Wayang, Tergantung Dalangnya

Golkar menyebut, keputusan penunjukan pimpinan DPR berada di tangan pimpinan partai.

Baca Selengkapnya

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

1 hari lalu

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

Video Tia Rahmania mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas viral. Setelah itu ia dikabarkan dipecat dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

1 hari lalu

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

Puan Maharani menyebutkan mekanisme dan cara-cara yang dilakukan DPR dalam membuat undang-undang juga mesti diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

1 hari lalu

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

Pelantikan anggota DPR dijadwalkan pada Selasa, 1 Oktober 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Bicara Praktik Beli Suara untuk Jadi Anggota Dewan

1 hari lalu

Politikus PDIP Bicara Praktik Beli Suara untuk Jadi Anggota Dewan

"Memilih anggota DPR hari ini, semuanya vote buying, membeli suara, bayar masyarakat," kata Mercy.

Baca Selengkapnya

Ketua DPR Puan Maharani Teken MoU Kerja Sama dengan Ketua Parlemen Papua Nugini

1 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani Teken MoU Kerja Sama dengan Ketua Parlemen Papua Nugini

MoU tersebut, kata Puan Maharani, merupakan kesepakatan untuk melakukan dialog politik yang terlembaga antarparlemen kedua negara.

Baca Selengkapnya

KY Belum Seleksi Ulang Calon Hakim Agung, Jubir: Kemungkinan Setelah DPR Baru

1 hari lalu

KY Belum Seleksi Ulang Calon Hakim Agung, Jubir: Kemungkinan Setelah DPR Baru

Melihat masa jabatan DPR yang sebentar lagi habis, besar kemungkinan pertemuan soal seleksi hakim agung akan dilakukan bersama anggota DPR baru.

Baca Selengkapnya

Penyelenggaran Haji 2024 Berakhir Tanpa Pertanggungjawaban Menag kepada DPR

1 hari lalu

Penyelenggaran Haji 2024 Berakhir Tanpa Pertanggungjawaban Menag kepada DPR

Padahal, ujar Selly, rapat evaluasi dan pertanggungjawaban haji 2024 penting diketahui untuk menyusun perencanaan ibadah haji 2025.

Baca Selengkapnya