Fahri Hamzah Dampingi Jokowi Resmikan Smelter di NTB, Dulu Pernah Kasih Kartu Merah Pemerintahan Joko Widodo

Rabu, 25 September 2024 12:40 WIB

Politikus Fahri Hamzah (kanan) menyambut Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, saat akan bertolak ke NTB, 23 September 2024. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, saat melakukan kunjungan kerja ke Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Senin, 23 September 2024.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Fahri Hamzah hadir karena dia merupakan putra daerah serta mendapat undangan dari perusahaan pemilik smelter yang diresmikan oleh Presiden Jokowi.

"Beliau (Fahri Hamzah) adalah putra daerah dan diundang juga oleh PT Amman Smelter," kata Yusuf dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin.

Yusuf menyampaikan semasa Fahri Hamzah menjabat pimpinan DPR, Fahri juga sangat mendorong terwujudnya program hilirisasi.

Jokowi mengungkapkan bahwa ia mengajak politikus Fahri Hamzah ke smelter PT Amman Mineral Internasional. “Pak Fahri Hamzah itu berasal dari Sumbawa. Karena daerahnya di Sumbawa, saya ajak tadi,” kata Jokowi usai meresmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin, 23 September, dikutip dari rekaman yang diterima Tempo.

Advertising
Advertising

Dalam keterangan terpisah, Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan bahwa Jokowi ingin mendapat masukan dari tokoh asal tentang pembangunan di daerah.

Profil Fahri Hamzah

Fahri Hamzah, S.E., lahir pada 10 November 1971 di Nusa Tenggara Barat dan merupakan seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019.

Dilansir dari emedia.dpr.go.id, Fahri memulai pendidikan tingginya di Fakultas Pertanian Universitas Mataram, namun kemudian pindah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1992. Di UI, ia aktif dalam kegiatan aktivis mahasiswa, termasuk menjadi Ketua Umum Forum Studi Islam dan Ketua Departemen Penelitian di senat mahasiswa universitas.

Pada masa Reformasi 1998, Fahri berperan dalam mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan memimpin organisasi tersebut. Bersama KAMMI, ia turut mengorganisir gerakan melawan rezim Orde Baru dan tetap mendukung B.J. Habibie pasca jatuhnya Soeharto.

Fahri kemudian terpilih sebagai staf ahli di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada periode 1999-2002 dan terlibat dalam diskusi amendemen UUD 1945. Pada Pemilu 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR melalui daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat.

Fahri Hamzah pernah menjadi anggota Komisi III yang membawahi masalah Hukum dan HAM, serta Komisi VII yang fokus pada kedaulatan energi nasional. Ia mengkritisi dominasi perusahaan asing dalam pengelolaan hulu migas yang dianggap menguras sumber daya alam Indonesia.

Selain itu, Fahri juga pernah menjadi anggota Badan Kehormatan DPR dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN). Di BAKN, ia memberikan perhatian besar pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, menekankan pentingnya tindak lanjut yang memadai terhadap laporan-laporan tersebut.

Kumpulan kritik Fahri Hamzah ke Jokowi

1. Sebut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla Lemah dan Bodoh

Saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki banyak kelemahan. Ia menyampaikan pandangannya tersebut ketika bertemu dengan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di depan gedung DPR.

“17 tahun lalu, saya pernah seperti kalian. Pemerintahan sekarang ini tidak kejam seperti dulu, tapi pemerintahan sekarang lemah atau bahkan bodoh," kata Fahri di depan para demonstran, Selasa, 20 Oktober 2015.

2. Kartu Merah untuk Jokowi

Pada Februari 2018, aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Zaadit Taqwa, yang memberikan kartu kuning kepada Presiden Jokowi menjadi sorotan publik. Fahri menilai kartu kuning tersebut sebagai sinyal untuk mengingatkan pemerintah.

“Kebetulan saya ada kartu merah, jadi saya keluarin kartu merah,” kata Fahri usai pembukaan musyawarah nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAKAMMI) di Hotel Royal Kuningan pada Sabtu, 3 Februari 2018. Fahri sambil menunjukkan kartu merah yang dimilikinya.

3. Uji Materi Jabatan Wapres Disebut Kepentingan Jokowi

Fahri juga berpendapat bahwa Jokowi memiliki kepentingan dalam gugatan terkait masa jabatan Wakil Presiden demi menjaga stabilitas koalisi partai pendukungnya. Menurut Fahri, jika Jokowi tidak memilih Jusuf Kalla (JK) sebagai calon wakil presiden, ada kemungkinan terjadinya perpecahan di dalam koalisi partai.

"Jadi inisiatif mendorong Pak JK itu saya percaya yang berkepentingan justru Pak Jokowi," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. "Pak JK itu dipaksa karena Jokowi bingung mau nyari siapa karena kalau orang lain pasti susah disepakati, kalau pak JK kan tinggal disepakati.”

SUKMA KANTHI NURANI | DANIEL A. FAJRI | FRISKI RIANA

Pilihan Editor: Jokowi Ungkap Alasan Ajak Fahri Hamzah ke Peresmian Smelter di NTB

Berita terkait

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

16 menit lalu

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

Sejumlah tokoh merespons terhadap pernyataan Jokowi minta maaf berkali-kali belakangan ini. Pengamat minta sebutkan apa yang keliru 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

24 menit lalu

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

Jokowi mencontohkan konflik yang tengah berlangsung baik di Ukraina, Palestina, dan yang paling anyar Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

39 menit lalu

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.

Baca Selengkapnya

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

1 jam lalu

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

Berkali-kali Jokowi minta maaf di ujung masa jabatannya. Ucapan itu disampaikan di berbagai kesempatan antara lain di Sidang Tahunan MPR.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

2 jam lalu

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

Di dua tempat yang berbeda, Joko Widodo dan Iriana Jokowi berpamitan sekaligus meminta maaf di akhir masa jabatannya sebagai Presiden dan Ibu Negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

2 jam lalu

Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

Jokowi menyebut baik Istana Jakarta, Bogor, maupun Jogja semua adalah bangunan dan warisan kolonial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama untuk Lima Proyek di IKN Hari Ini, Apa Saja?

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama untuk Lima Proyek di IKN Hari Ini, Apa Saja?

Jokowi meresmikan peletakan batu pertama proyek IKN hari ini, mulai dari properti hingga fasilitas pendidikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang IKN Bukan Proyek Presiden, tapi Keputusan Seluruh Rakyat

2 jam lalu

Jokowi Bilang IKN Bukan Proyek Presiden, tapi Keputusan Seluruh Rakyat

Para pengamat sebelumnya menilai IKN merupakan mega proyek Jokowi yang bisa membebani anggaran negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Hambatan Bangun IKN: Bikin Rumah Saja Rumit

3 jam lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Hambatan Bangun IKN: Bikin Rumah Saja Rumit

Presiden Jokowi menegaskan bahwa membangun IKN bukan sesuatu yang mudah.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Pegiat Soal Untung Rugi Pembentukan Angkatan Siber

3 jam lalu

Begini Kata Pegiat Soal Untung Rugi Pembentukan Angkatan Siber

Pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI diharapkan tidak mengancam kebebasan sipil.

Baca Selengkapnya