Warga Kampung Bayam Akan Golput dalam Pilkada Jakarta 2024

Reporter

Alfitria Nefi P

Editor

Juli Hantoro

Senin, 23 September 2024 13:40 WIB

Warga Kampung Bayam berkumpul untuk evaluasi hasil mediasi dari komnas HAM di Hunian Sementara (Huntara) Kampung Bayam, Jakarta Utara, Senin, 3 Juni 2024. Masyarakat mengapresiasi kepada Komnas HAM yang telah memfasilitasi mediasi ini sehingga membuahkan hasil dari ketiga belah pihak (Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo, dan Warga Kampung Bayam). TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan warga Kampung Bayam, Shirley mengatakan bahwa mereka tidak akan mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Dengan ini saya menyatakan, kalau saat ini kami dari Kampung Bayam, semua warga akan tidak mendukung salah satu dari paslon yang ketiganya ini,” kata dia saat berorasi dalam unjuk rasa Jaringan Rakyat Miskin Kota atau JRMK Jakarta di sekitar Gedung KPU DKI, Senin, 23 September 2024.

Shirley mengatakan, warga Kampung Bayam memilih Golput lantaran sudan skeptsi dengan pemerintah.

“Siapa pun pemerintahnya kami anggap belum bisa menyelesaikan masalah kami,” kata Shirley.

Dalam orasi tersebut, Shirley juga menegaskan bagaimana pemerintah dinilai tidak berpihak kepada warga Kampung Bayam. Shirley menambahkan, menurutnya pemerintah hanya berpihak kepada Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan tidak pernah menanyakan hak-hak mereka.

Advertising
Advertising

“Menanyakan hak kami tidak pernah. Yang ada ditanyakan adalah hak-haknya dari Jakpro,” kata Shirley.

Soal konflik Kampung Bayam, Shirley mengatakan bahwa mereka seolah diintimidasi karena tidak mau mengikuti kehendak pemerintah.

“Kalau memang tidak mau ikutin apa yang menjadi kehendak pemerintah saat ini kita seolah-olah diintimidasi. Selamat bertemu di pengadilan,” kata Shirley.

Hari ini, bertepatan dengan agenda pengundian nomor urut paslon, JRMK menggelar aksi unjuk rasa dan menyatakan sikap untuk golput dengan mencoblos tiga paslon sekaligus pada kotak suara saat pemungutan suara nanti.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Koordinator JRMK, Minawati mengatakan bahwa gerakan golput yang dipilihnya adalah sebagai bentuk untuk menyadarkan masyarakat bahwa kondisi politik dan demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Ini adalah simbol perlawanan kami terhadap Pilkada yang hanya memberi pilihan semu dan tidak berpihak pada rakyat,” kata Minawati saat menyampaikan orasi di depan peserta dan awak media, di sekitar gedung KPU Jakarta, hari ini, Senin, 23 September 2024.

Warga Kampung Bayam yang dijanjikan akan bisa menempati rumah susun di dekat Jakarta International Stadium hingga kini nasibnya masih belum jelas. Padahal mereka dijanjikan bisa menempati rumah susun tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin, mengatakan 19 keluarga telah menempati Kampung Susun Bayam secara paksa pada akhir November 2023 akhirnya dipaksa pindah ke hunian sementara di Jalan Tongkol, Pergudangan Kerapu 10, Ancol, Jakarta Utara.

Mereka dipindahkan ke hunian sementara setelah Ketua Kelompok Petani Kampung Bayam bernama Muhammad Furqon ditangkap pada 2 April 2024 oleh Kepolisian Resor Jakarta Utara.

Pilihan Editor: Respons KPU dan Bawaslu soal Gerakan Coblos Semua Paslon di Pilkada Jakarta

Berita terkait

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

40 menit lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

1 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

2 jam lalu

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik Persepsi tidak adil.

Baca Selengkapnya

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

13 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

13 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

14 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

15 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

16 jam lalu

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

Pramono Anung-Rano Karno optimistis akan memenangi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

16 jam lalu

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

Tim hukum pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebut guyonan Suswono soal janda kaya, bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya