Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Jumat, 20 September 2024 16:17 WIB

Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi saat dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak istana akhirnya menyampaikan pembelaan terhadap putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, terkait polemik jet pribadi. Apologi itu disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam sebuah video siniar yang diunggah di akun Instagram @hasan_nasbi, Rabu, 18 September 2024.

Sebelumnya, Kaesang menuai sorotan saat mengantar istrinya, Erina Gudono ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Anak dan menantu Presiden Jokowi ini mendapat perhatian sebab menggunakan pesawat pribadi. Seiring berjalannya waktu, penggunaan fasilitas mewah tersebut diduga ada unsur gratifikasi.

Berikut poin-poin pembelaan pihak istana soal dugaan gratifikasi pesawat pribadi olejKaesang.

1. Kaesang bukan pejabat negara dan memiliki bisnis sendiri

Hasan Nasbi mengatakan Kaesang menggunakan fasilitas jet pribadi dengan status bukan sebagai pejabat negara dan mempunyai bisnis sendiri.

Advertising
Advertising

“Konteks private jet ini kan yang disorot masalah gaya hidup, lalu dikaitkan dengan Mas Kaesang sebagai anaknya Presiden. Saya ingin ngasih statement (tanggapan), pertama, Mas Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya kehidupan sendiri, sudah punya bisnis sendiri, dan dia bukan pejabat,” kata Hasan.

2. Kaesang bukan pejabat publik, sama seperti Megawati yang sering gunakan jet pribadi

Hasan Nasbi kemudian menyinggung nama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sering kali menumpang jet pribadi, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Hasan menegaskan bahwa baik Kaesang maupun Megawati bukanlah pejabat publik.

“Terus orang bilang, ‘Ibu Mega bukan pejabat publik’, Kaesang juga bukan pejabat publik. ‘Kaesang kan anak presiden’, tapi Ibu Mega kalau di atas lima tahun yang lalu, ibunya Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Kalau lima tahun terakhir, ibunya Ketua DPR (Puan Maharani),” ucap Hasan.

3. Mahfud MD disebut sering gunakan pesawat pribadi saat menjadi pejabat negara

Selanjutnya, Hasan juga menyebut nama Mahfud Md yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) serta mengaku sendiri bila lebih sering memakai pesawat jet pribadi milik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK). Dia mengatakan bahwa saat Mahfud Md menggunakan jet pribadi, para pendekar antikorupsi tidak bisa menjelaskan arah dari dugaan gratifikasi.

“Ya, oke ini gratifikasi, tapi apa ini gratifikasi yang terlarang, katanya. Loh, kalau untuk Pak Mahfud, mereka (pejuang antikorupsi) jawabannya meliuk-liuk, tapi kalau untuk Mas Kaesang, mereka straight to the point,” kata Hasan.

4. Kaesang disebut seperti diadili oleh pers

Di sisi lain, Kaesang sebagai putra Presiden Jokowi yang memanfaatkan fasilitas jet pribadi justru menjadi berita yang gempar. Dia pun menilai kondisi tersebut seperti pengadilan oleh pers atau trial by press kepada Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan istrinya, Erina Gudono karena ada faktor kebencian.

“Saya merasa ini seperti semacam trial by press terhadap Mas Kaesang karena kebencian tadi. Kebencian yang mereka tumpuk-tumpuk, lalu ketemu ini (isu jet pribadi), diglorifikasi,” ujar Hasan.

5. Publik diminta tak menyudutkan Kaesang

Dia lalu meminta publik agar memandang secara adil dan tidak menyudutkan Kaesang maupun Presiden Jokowi. Dia bahkan mengharapkan agar media yang melakukan trial by press untuk melibatkan pihak lain yang juga menggunakan pesawat jet pribadi, seperti Megawati, Mahfud Md, dan Puan.

“Ini kalau hanya untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh. Tapi untuk yang lain, Ibu Mega, Pak Mahfud, Ibu Puan, dan lain-lain, mereka (media) nggak ambil pusing. Tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias, ada apa di situ? Ini kan pertanyaan, apakah sengaja melakukan trial by press atau trial by netizen untuk menyudutkan Mas Kaesang atau Pak Jokowi?” kata Hasan.

6. Publik yang desak Kaesang diminta juga desak pejabat publik lainnya

Hasan pun meminta agar publik yang mendesak Kaesang, juga mendesak pihak lain dalam hal ini pejabat publik. Dia menyinggung Megawati yang bukan hanya berperan sebagai Ketum PDIP, tetapi juga Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang seharusnya juga disorot.

“Saya enggak tahu, Dewan Pengarah BRIN dan Dewan Pengarah BPIP itu pejabat publik enggak? Maksudnya, (Megawati) juga pejabat publik kan. Jadi, Anda menuntut keadilan, tetapi buka dulu (buktinya bahwa) Anda adil enggak, sejak dari pikiran?” ujar Hasan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Megawati Disinggung Istana Saat Bela Kaesang Soal Jet Pribadi, PDIP: Itu Perjalanan Kebangsaan

Berita terkait

Mahkamah Agung Kabulkan PK Mardani H. Maming, Hukumannya Jadi 10 Tahun

1 jam lalu

Mahkamah Agung Kabulkan PK Mardani H. Maming, Hukumannya Jadi 10 Tahun

Mahkamah Agung mengabulkan PK Mardani H. Maming, Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

PK Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dikabulkan MA, Hukuman Diperingan

2 jam lalu

PK Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dikabulkan MA, Hukuman Diperingan

Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK Mardani Maming.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Disebut akan Hadiri Kampanye Akbar Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

4 jam lalu

Puan Maharani Disebut akan Hadiri Kampanye Akbar Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Dhito juga buka suara soal keterlibatan Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP dalam memenangkan Andika-Hendrar.

Baca Selengkapnya

Viral Tanah Tenggelam di Mamuju, Peneliti BRIN Duga Beberapa Hal Ini Picu Likuifaksi

12 jam lalu

Viral Tanah Tenggelam di Mamuju, Peneliti BRIN Duga Beberapa Hal Ini Picu Likuifaksi

Tanah tenggelam di Mamuju dipicu beberapa hal, mulai dari kondisi lahan gambut, mobilitas alat berat, serta genangan air di musim hujan

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

1 hari lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo

1 hari lalu

Ragam Respons soal Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo

Prabowo dan Jokowi enggan mengungkapkan secara gamblang soal isi pertemuannya di Solo pada Ahad malam.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi sebagai Bestie: Tidak Ada yang Berat-berat

1 hari lalu

Istana Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi sebagai Bestie: Tidak Ada yang Berat-berat

Hasan Nasbi memaklumi pertemuan biasa itu menimbulkan perhatian sebab status Prabowo sebagai presiden dan Jokowi sebagai pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

1 hari lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Kaesang sebut Jokowi akan Hadiri Kampanye Pilgub Bali & Pilwali Denpasar untuk Calon yang Didukung PSI

2 hari lalu

Kaesang sebut Jokowi akan Hadiri Kampanye Pilgub Bali & Pilwali Denpasar untuk Calon yang Didukung PSI

Kaesang Pangarep mengatakan mantan presiden Joko Widodo kemungkinan menghadiri kampanye Pemilihan Gubernur Bali 2924

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Kritik Sikap KPK Soal Kasus Fasilitas Jet Pribadi untuk Kaesang: Tidak Konsisten dan Preseden Buruk

2 hari lalu

IM57+ Institute Kritik Sikap KPK Soal Kasus Fasilitas Jet Pribadi untuk Kaesang: Tidak Konsisten dan Preseden Buruk

IM57+ Institute mengkritik Sikap KPK dalam kasus dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi untuk Kaesang dan istrinya, apa katanya?

Baca Selengkapnya