Sekjen Gerindra Buka Suara Soal Wacana Kabinet Gemuk di Pemerintahan Prabowo

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 18 September 2024 20:17 WIB

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra menanggapi soal wacana kabinet gemuk di pemerintahan Prabowo Subianto mendatang. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kabinet gemuk, yang dilakukan dengan menambah nomenklatur kementerian, akan lebih efektif karena fokus kementerian akan menjadi lebih tersentral.

“Justru harapannya bisa lebih efektif karena ada fokus dari kementerian yang tersentral di situ,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024.

Namun dia enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan digabung ataupun dipisah untuk penyesuaian. “Memang jumlah keseluruhan bertambah dari yang sekarang. Jumlahnya berapa, saya enggak tahu persis, tapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan,” ucapnya.

Muzani menyebutkan, dengan penambahan kementerian, maka diharapkan akan bertambah pula fokus-fokus program yang akan dilaksanakan.

“Harapan Pak Prabowo adalah menteri-menteri yang akan datang lebih fokus kepada penanganan program, yang itu dilakukan dengan cara pemisahan dari kementerian-kementerian lain," ujarnya.

Dia menuturkan fokus pada pelaksanaan program menjadi konsentrasi Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kalau itu bisa di-handle dari kementerian yang sudah ada, pada prinsipnya beliau tidak keberatan. Tapi kalau ternyata ada sektor, ada kemampuan yang lebih bisa maksimal lagi, beliau ingin itu bisa lebih maksimal,” tuturnya.

Profesional dalam Kabinet Zaken Bisa Dari Parpol

Muzani menilai kalangan profesional untuk mengisi kabinet zaken tak melulu harus dari unsur non-partai politik, sebab profesional bisa pula datang dari partai politik.

“Artinya, ada orang profesional, orang ahli tapi dia bagian dari partai. Artinya, dia memang ahli di bidangnya, tapi dia secara politik terafiliasi oleh satu partai politik yang berkoalisi," ucapnya.

Dia menyebutkan Gerindra memiliki sejumlah kader terbaik untuk mengisi kursi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, tetapi komposisinya harus berbagi dengan partai politik anggota koalisi lainnya. Meski demikian, dia enggan mengungkapkan pos kementerian apa yang akan diisi oleh kader Gerindra tersebut.

“Kalau kemudian dalam pelaksanaannya itu diperlukan ada kader Gerindra yang bisa atau diharapkan, bisa membantu beliau (Prabowo) di kabinet, kami akan siapkan kader-kader terbaik yang memiliki keahlian di bidang yang diharapkan, tapi itu kan harus share dengan partai-partai koalisi,” ujarnya.

Selanjutnya, pengamat sebut pemerintahan Prabowo-Gibran layak punya kabinet gemuk…

Berita terkait

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Buruh optimistis klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dapat menjadi perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

6 jam lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

6 jam lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

8 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

9 jam lalu

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak akan membahas soal bagi-bagi jatah kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

9 jam lalu

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

DPR menyetujui anggaran untuk program unggulan Prabowo-Gibran, salah satunya Makan Siang Bergizi Gratis yang dijatah Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

10 jam lalu

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

Dahnil menyebut pertemuan Prabowo dengan SBY di Kertanegara hanya berdiskusi biasa saja.

Baca Selengkapnya

Respons Jusuf Kalla soal Kabar Menteri Prabowo Ada 44: Terserah Saja

10 jam lalu

Respons Jusuf Kalla soal Kabar Menteri Prabowo Ada 44: Terserah Saja

Jusuf Kalla menyebut biasanya terdapat keseimbangan latar belakang bakal menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan anggota partai.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

10 jam lalu

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

Surya Paloh mengungkap alasan partainya tidak terlalu mementingkan kursi kabinet.

Baca Selengkapnya