Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Reporter

Nandito Putra

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 17 September 2024 22:10 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani usai mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan pemerintahan Prabowo Subianto akan mempertahankan koalisi besar hingga lima tahun ke depan. Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

"Kami akan merangkul sebanyak-banyaknya partai politik untuk menciptakan suasana politik yang kondusif, rukun dan bersahabat," kata Muzani saat ditemui di kompleks gedung DPR, Selasa, 17 September 2024.

Saat ditanya apakah akan mengajak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke dalam koalisi, Muzani tidak menjawab dengan gamblang. Saat ini, kata dia, Partai Gerindra tengah membangun komunikasi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

"Antara Gerindra dan PDIP, ada mungkin pendekatan yang berbeda, tapi seringkali tujuan kita sama. Perbedaan selama ini hanyalah cara bagaimana tujuan itu bisa dicapai," kata Muzani.

Saat ini hanya PDIP yang belum menyatakan dukungannya secara resmi terhadap Prabowo-Gibran. Ketua Umum PDIP Megawati juga dikabarkan akan bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto sebelum pelantikan pada 20 Oktober 2024.

Advertising
Advertising

Ketua DPP PDIP Puan Maharani enggan menjelaskan apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. "Ya, akan (ada pertemuan), insyaallah," kata Puan, Rabu, 11 September 2024

Menurut peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, langkah Prabowo untuk mewujudkan pemerintah tanpa oposisi pasti akan terwujud. Dengan atau tanpa PDIP, Lucius mengatakan koalisi pemerintahan Prabowo mendapat sokongan lebih dari 80 persen kursi di DPR.

Lucius menyatakan ketiadaan oposisi akan mengulang apa yang terjadi di era pemerintahan Presiden Jokowi. Akan banyak regulasi dan kebijakan pemerintah yang lahir tanpa ada pengawasan yang kritis dari parlemen.

"Dapat dipastikan DPR akan menjadi tukang stempel regulasi dan kebijakan yang diinginkan oleh pemerintah. Ini akan mengarah pada pemerintahan otoriter tanpa oposisi," katanya saat dihubungi, Senin, 16 September 2024.

Pilihan Editor: Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

Berita terkait

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Kata Akademisi Soal Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Buruh optimistis klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dapat menjadi perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

4 jam lalu

Soal Masuk Tidaknya di Kabinet Prabowo, Sandiaga Uno: Harus Iso Rumongso

Sandiaga Uno menyadari posisi politiknya saat ini sehingga terkait formasi menteri di kabinet Prabowo ia tak terlalu berharap banyak.

Baca Selengkapnya

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

5 jam lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

6 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

7 jam lalu

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak akan membahas soal bagi-bagi jatah kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

7 jam lalu

Daftar Program Quick Win Prabowo-Gibran yang Disahkan DPR dan Anggarannya

DPR menyetujui anggaran untuk program unggulan Prabowo-Gibran, salah satunya Makan Siang Bergizi Gratis yang dijatah Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

8 jam lalu

Pramono Anung: Mengumpulkan Berbagai Sumber Suara dan Memperkenalkan Program

Pramono Anung terus mengupayakan untuk bisa mendapat banyak dukungan dari berbagai sumber suara

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

8 jam lalu

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

Dahnil menyebut pertemuan Prabowo dengan SBY di Kertanegara hanya berdiskusi biasa saja.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

8 jam lalu

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

Surya Paloh mengungkap alasan partainya tidak terlalu mementingkan kursi kabinet.

Baca Selengkapnya