Sebut Kabinet Zaken Hanya Gimik, Ini Saran Pengamat untuk Prabowo

Minggu, 15 September 2024 14:53 WIB

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang menyiapkan kabinetnya menjelang pelantikan 20 Oktober mendatang. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu disebut bakal membentuk kabinet yang didominasi oleh kalangan profesional alias kabinet zaken.

Kabinet zaken ialah kabinet yang berkomposisikan para ahli di masing-masing bidangnya, termasuk mereka yang berasal atau diusulkan oleh partai politik. “Yang jelas, Pak Prabowo ingin sebuah pemerintahan zaken di kabinetnya," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Selasa, 10 September 2024.

Erapol: Kabinet Zaken Prabowo hanya gimik

Rencana Prabowo membentuk kabinet zaken mendapat komentar sinis dari Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia Khafidlul Ulum. Dia menilai rencana tersebut hanya sebagai gimik politik belaka.

"Rencana itu akan sulit terwujud dan hanya gimik politik semata agar pemerintahan ke depan dicitrakan sebagai pemerintahan yang baik, serius mengelola negara, dan memberi pelayanan yang baik bagi rakyat," kata Ulum dalam keterangan resminya pada Jumat, 13 September 2024.

Advertising
Advertising

Analis komunikasi politik itu menganggap wacana kabinet zaken bertentangan dengan realita politik di lapangan. Seharusnya, Ulum menuturkan, zaken kabinet diisi oleh para profesional yang ahli di bidangnya, bukan dari kalangan partai politik.

"Tidak mungkin Prabowo meninggalkan partai politik dalam penyusunan kabinet," ujarnya.

Alih-alih diisi pakar, Ulum memprediksi kabinet Prabowo akan membagikan kursi dan jabatan kepada koalisi pendukungnya saat pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Apalagi, sambung Ulum, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung Prabowo merupakan koalisi gemuk

"Bergabungnya partai-partai itu salah satu tujuannya adalah agar mendapat jatah menteri atau kepala lembaga di pemerintahan nanti. Untuk apa mereka mendukung dan bergabung kalau tidak mendapatkan jabatan di pemerintahan?" tuturnya.

Ulum juga mengungkap potensi bagi ahli dari kalangan kader partai politik. Namun, penunjukan itu bisa saja terhalang dengan alasan bahwa ahli itu bukan elite atau senior partai sehingga dianggap belum pantas menjadi menteri.

"Jika hal itu dipaksakan maka akan terjadi gesekan di internal partai sebab elite partai yang seharusnya ditunjuk jadi menteri malah terpental," ucapnya.

Tak sampai di situ, Ulum mendesak agar Prabowo lebih berfokus untuk membangun kabinet yang efektif daripada menggembar-gemborkan kabinet zaken.

Dia juga menyoroti pertambahan jumlah menteri di kabinet Prabowo dari yang sebelumnya 34 orang menjadi 44 orang. Bagi Ulum, penambahan pos kementerian hanya akan menambah anggaran yang besar.

"Jangan hanya karena ingin bagi-bagi kekuasaan, sehingga membentuk kementerian baru yang ternyata tugas dan fungsinya tidak berbeda dengan kementerian yang lain. Kabinet gemoy bukan solusi untuk mengelola negara dan mensejahterakan rakyat," katanya.

ANDI ADAM FATURAHMAN | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Dasco Sebut Prabowo akan Perhatikan Efektivitas soal Rencana Berkantor di IKN

Berita terkait

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

24 menit lalu

UU Kementerian Disahkan: Prabowo Bebas Tambah Kementerian di Pemerintahan

Berkat RUU Nomor 39 Tahun 2008 yang disahkan DPR, Prabowo bisa tambah kementerian dalam jumlah tak terbatas

Baca Selengkapnya

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

1 jam lalu

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

2 jam lalu

Said PDIP Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Tak Akan Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak akan membahas soal bagi-bagi jatah kekuasaan.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

3 jam lalu

SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

Dahnil menyebut pertemuan Prabowo dengan SBY di Kertanegara hanya berdiskusi biasa saja.

Baca Selengkapnya

Respons Jusuf Kalla soal Kabar Menteri Prabowo Ada 44: Terserah Saja

3 jam lalu

Respons Jusuf Kalla soal Kabar Menteri Prabowo Ada 44: Terserah Saja

Jusuf Kalla menyebut biasanya terdapat keseimbangan latar belakang bakal menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan anggota partai.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

4 jam lalu

Surya Paloh Bilang Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bukan Prioritas Nasdem

Surya Paloh mengungkap alasan partainya tidak terlalu mementingkan kursi kabinet.

Baca Selengkapnya

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

4 jam lalu

PDIP: Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo hingga Komentar Soal Kabinet Zaken

Juru bicara PDIP Chico Hakim mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo masih diupayakan

Baca Selengkapnya

SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

4 jam lalu

SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

SBY tampak mendatangi kediaman Prabowo pada siang hari ini. Belum diketahui apa topik pembicaraan mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

4 jam lalu

Profil Nuroji, Politisi Gerindra yang Mengaku tak Terlalu Bangga dengan Timnas Karena Naturalisasi

Nuroji menyatakan bahwa ia tidak merasa sangat bangga dengan pencapaian Timnas Indonesia, karena mayoritas pemainnya merupakan hasil naturalisasi.

Baca Selengkapnya