Tokoh Lintas Agama Bacakan Deklarasi Istiqlal Disaksikan Paus Fransiskus

Reporter

Hendrik Yaputra

Editor

Imam Hamdi

Kamis, 5 September 2024 11:40 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus bersama akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh lintas agama membacakan Deklarasi Istiqlal dalam kunjungan Pemimpin Negara Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Deklarasi tersebut dibacakan oleh Monsinyur Tri Harsono dari Indonesia Bishop Conference dan Ismail Cawidu dari Masjid Istiqlal secara bergantian.

Tri mengatakan deklarasi ini dibacakan untuk meneguhkan kerukunan umat beragama demi kemanusiaan. Deklarasi ini beranjak dari dua krisis yaitu krisis kemanusiaan dan perubahan iklim.

Ia mengatakan, fenomena global sudah ditandai dengan meluasnya konflik yang memakan banyak korban. Dalam konflik itu, agama diperalat sehingga membuat penderitaan bagi masyarakat terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan lansia. "Padahal peran agama menjaga martabat," kata Tri.

Krisis kedua yaitu krisis lingkungan yang disebabkan eksploitasi berlebihan manusia. Eksploitasi alam membuat bencana alam seperti pemanasan global dan lingkungan. Krisis ini menjadi hambatan bagi kehidupan harmonis masyarakat.

Teks deklarasi kemudian dibacakan oleh Ismail Cawidu. Ia mengatakan, menyikapi dua krisis itu, para pemimpin lintas agama menyerukan nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia.

Advertising
Advertising

"Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumunisasi dan perusakan lingkungan," kata Ismail.

Selain itu, para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut. Kemudian, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan.

Ismail mengatakan, karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional.

Terutama, konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. "Selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia," kata Ismail.

Para pemimpin agama juga menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati. Mereka lantas mengimbau untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup.

"Karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannya kepada anak cucu kita," kata Ismail.

Deklarasi tersebut dihadiri oleh Yahya Staquf dari Nadhatul Ulama, Abdul Mu’ti dari Muhammadyah, Reverendus Jacky Manuputty dari perwakilan umat Nasrani, Wisnu Bawa Tenaya sebagai perwakilan umat Hindu.

Selanjutnya, Philip Wijaya dari Permabudhi, Bante Kanit dari Walubi, Budi Tanuwibowo dari perwakilan Konfusius, dan Engkus Kuswara dari penganut kepercayaan.

Pilihan editor: Imigrasi Atambua Tambah Konter untuk Layani WNI yang Ikut Misa Paus Fransiskus di Timor Leste

Berita terkait

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

11 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

21 jam lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

4 hari lalu

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

4 hari lalu

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

Penyanyi Lyodra Ginting mengalami momen bersejarah pada Kamis, 5 September lalu kala diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Agung di GBK, Jakarta

Baca Selengkapnya

Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

4 hari lalu

Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

Di mata Paus Fransiskus, masyarakat di Indonesia seperti orang-orang Napoli. Napoli adalah kota terbesar di Italia Selatan.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

4 hari lalu

Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

4 hari lalu

Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.

Baca Selengkapnya

Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

4 hari lalu

Antara Trump dan Harris, Siapa Pilihan Paus Fransiskus?

Paus Fransiskus mengkritik Harris dan Trump, meminta umat Katolik AS untuk memilih 'kejahatan yang lebih kecil'.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

5 hari lalu

Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus mengakhiri lawatan ke Asia Tenggara dan Oseania selama 12 hari.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

5 hari lalu

Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

Paus Fransiskus mengakhiri perjalanan apostoliknya di Singapura setelah sebelumnya mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya